Atau apakah kita juga akan menghilangkan kesempatan branding atau promosi sebagai negara penyelenggara, dengan menjadikan ajang motoGP ini sebagai salah satu "jendela" promosi keindonesiaan kepada Dunia, untuk menarik wisatawan, investor? karena memang seperti diketahii dengan menjadi tuan rumah event sebesar MotoGP ini  tentu negara penyelenggara akan mendapat ruang expossure internasional yang sangat besar.
Memang penyelenggaraan balapan di sebuah negara penyelengara hanya satu kali dalam satu tahun (musim), tapi MotoGP itu sendiri akan berlangsung selama sembilan bulan yang sama artinya dengan ekspos bagi setiap tuan rumah pun akan kontinyu tampil di sepanjang tahun/musim, dan pertanyaan berikutnya apakah kita cukup bangga hanya dengan adanya moto/selogan dimotor para pembalap seperti "Semakin di Depan", yang mejeng di motor Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo atau Dani Pedrosa dan Marc Marques dari tim Repsol Honda yang lekat dengan kata "Satu Hati", walaupun belakangan mereka menerjemahkannya menjadi "One eart"………tentu semuanya kita kembalikanya kepada para Decision Maker di Negri ini……… selamat menikmati.
Â
Borneo 04 JAnuari 2016
Salam Olah Raga
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H