sumber foto :Â m.sepakbola.com
Entah apalah yang ada di pikiran para pelaku sepakbola di negri ini, dimana mereka sepertinya lebih memilih untuk tidak berpihak/berlawanan dengan pemerintah. Padahal sesungguhnya mereka semua ada dan hidup di negri tercinta ini, fakta itu terlihat dari hasil pertemuan antara PT Liga dengan 18 Klub liga ISL dalam Club's Owner Meeting di Hotel Park Lane, Jakarta, hari ini Sabtu (16/1). Dimana salah satu keputusan rapat tersebut adalah akan menggulirkan Indonesia Super Competition (ISC) yang dikatakan bukanlah produk dari PSSI.
Tentu hasil itu memperlihatkan sikap keenganan mereka untuk tidak berurusan dengan tim transisi walau hanya untuk sekedar mendapatkan surat referensi pengajuan penyelengaraan Liga yang selajutnya akan diajukan/diproses BOPI untuk mendapatkan izin penyelengaraan Liga. Padahal Tim Transisi tersebut jelas dan resmi di bentuk oleh pemerintah sebagai penganti PSSI selama masa pembekuan ini.
Dalam pertemuan itu juga diputuskan bahwa Klub-klub Indonesia Super League (ISL) akan membuat sebuah Perusahan Terbatas (PT) baru, sebagai PT yang akan menyelengarakan Indonesia Super Competition (ISC) tersebut seperti yang disampaikan CEO PT Liga "Terobosan yang menjadi opsi, klub-klub akan membentuk perusahaan baru. Ini saya belum sampaikan, tapi akan di-update ke klub dalam 1-2 minggu ke depan. Spiritnya ada dua, proses izin terpenuhi dan komersialisasi signifikan," jelas Joko Driyono. Adapun komposisi saham dari PT baru itu 100% milik dari seluruh klub peserta liga ISL itu sendiri "100 persen dimiliki klub. Jika badai berlalu, selesai dan dihapus serta diakuisisi PT Liga," terang Joko Driyono.
Sementara Event turnamen Indonesia Super Competition (ISC) itu sendiri rencananya akan diselenggarakan Maret hingga November 2016 mendatang dengan format serta peserta seperti yang terjadi di liga ISL. Turnamen ini juga sekaligus dianggap sebagai even pra-musim. "PSSI memberi keleluasaan kepada PT Liga dan klub ISL, berkompetisi tanpa PSSI. Kompetisi punya esensi memainkan sepak bola dengan laws of the games, yang dimiliki FIFA dan PSSI turunannya. Tanpa PSSI tadi berarti kendali tidak di PSSI."
Akhirnya dengan dihasilkanya solusi dan terobosan ini tentu saja kita berharap semoga saja semuanya bisa relevan dengan koridor yang bisa dimengerti semua pihak terutama dari pihak pemerintah. dan yang pasti hasil keputusan ini jelas menjadi pukulan telak bagi APPI yang baru saja mengeluarkan deklarasinya terkait dengan penyelengaraan turnamen. dimana mereka tidak memperbolehkan angotanya untuk bermain di turnamen lagi selain dari sebuah kompetisii resmi yang sesungguhnya tidak sulit untuk diadakan kalau saja PT Liga mau berurusan dengan tim Transisi bentukan pemerintah tersebut.
Menarik untuk kita tunggu dalam beberapa hari kedepan, apa reaksi Pemerintah dan APPI terhadap hasil keputusan ini, apakah pemerintah dapat menerima atau mendukung atau malah sebaliknya menolak keputusan ini karena ini jelas ini bernuansa sebuah konkalingkong dari PT liga untuk menghindari keharusannya berhubungan dengan Tim Transisi yang tentu saja itu tidak dikehendaki pemerintah. Begitu juga APPI apa langkah yang akan dilakukan APPI terkait dari hasil keputusan itu bila dihubungkan dengan deklarasi yang baru saja mereka lakukan ………………selamat menikmati.
Borneo 16 Januari 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H