Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Empat Poin Blunder Deklarasi APPI, Mogok Main Bukanlah Solusi!

15 Januari 2016   21:23 Diperbarui: 15 Januari 2016   21:32 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Pesepak bola mendorong klub-klub untuk tidak mengikuti turnamen-turnamen profesional selanjutnya apabila tidak ada kepastian Liga Profesional, hal ini juga demi kepentingan klub-klub.

4. Sesuai dengan situasi dan kondisi sepak bola Nasional saat ini, pesepak bola mendesak kepada operator yang berniat menjalankan liga untuk berkoordinasi guna mendapatkan persetujuan dari Pemerintah.

5. Pesepak bola mendorong pemerintah untuk segera menggulirkan kompetisi sepak bola yang profesional dan berjenjang demi pesepakbolaan Nasional.

6. Kami EXCO APPI bersama dengan pesepak bola lainnya MENOLAK untuk bermain di turnamen-turnamen selanjutnya hingga ada kepastian dan atau adanya jaminan kapan diselenggarakannya Liga Sepak Bola Profesional di Indonesia.

Dari enam poin pentihg tersebut saya lebih cendrung membaginya atas dua bagian yaitu satu bagian blunder dan satu lagi bagian yang harus kita Apresiasi untuk itu mari kita coba sedikit bahas kenapa bisa begitu ok.

Poin Blunder deklarasi APPI

Hal itu terlihat dari gambaran apa yang ada pada poin 1,2,3,dan 6 enam,  pada ke empat poin tersebut menurut bisa dikatakan APPI “ceroboh” dalam mengambil keputusannya kenapa begitu? Mari kita lihat satu persatu ok.

Pada poin pertama sangat jelas dikatakan bahwa turnamen ini tidak bisa dijadikan solusi untuk mengisi kekosongan kompetisi?  bagaimana bisa APPi mengatakan begitu, sementara kita tau bahwa para pemain itu sebelumnya dengan wajah memelas muncul di berbagai media mengeluh kehilangan mata pencaharian sehinga kehidupannya keluarganya jadi terganggu dan bahkan dikatakan ada yang sampai jatuh miskin!

Dan APPI pun kala itu turut meneriakan bahwa ada pemain yang belum dibayar gajinya, Klub beralasan tidak ada pemasukan (terutama bagi menjemen klub yang memang bisa dikatakan tidak profesional pengelolaannya). Tentu dalam hal ini APPI harus memperjuangkan nasib para angotanya dan dan juga turut mencari solusi yang instan agar dapat mengatasi persoalan yang dihadapi angotanya jadi kalau sekarang APPI bisa mengatakan turnamen bukan solusi tentu ini menjadi aneh dan omong kosong belaka, sebaliknya tentu pantas dipertanyakan apa solusi dari APPI mengenai nasib para angotanya yang jatuh miskin itu?

Pada poin kedua, dijelaskan bahwa turnamen akan menyebabkan terjadinya kesenjangan dan ke tidak adilan bagi klub yang tidak ikut bertanding (Devisi Utama dan Strata lainya), poin ini juga menjadi aneh kenapa begitu? kalau kita mengikuti secara cermat dari pemberitaan yang ada, justru yang teriak-teriak butuh bermain serta kehilangan mata pencaharian itu boleh dikatakan semua dari pemain professional Liga ISL yang nota bene angota APPI sendiri. Sementara bisa dikatakan kita tidak mendengar adanya ratapan atau rintihan dari klub sepakbola devisi atau strata lainya (apa mungkin tidak pernah di expose?)

Pada hal kalau kita mengikuti dengan benar pembritaan hal itu sebetulnya tidak terjadi di berbagai daerah sepakbola bisa dikatakan masih tetap jalan, contoh kasus di Balikpapan (Strata sepakbola paling rendah) saat ini sedang mempersiapkan sebuah turnamen yang namanya LPM Cup II yang akan berlangsung tgl 24 januari nanti, seminggu sejak dibuka pendaftaran sudah 20 tim yang mendaftar untuk ikut turnamen tersebut, rencananya pendaftaran akan ditutup tgl 22 januari nanti dengan membatasi jumlah peserta maksimal hanya 32 tim, begitu juga dengan di Jawa Tengah seperti yang dibertakan akan ada Piala Gubernur Jateng 2016. Turnamen ini bahkan hanya akan melibatkan klub-klub Divisi Utama (DU) dan bahkan berencana mengundang tim dari malaysia dan singapura, seperti yang disampaikan turnamen ini diharapkan tidak hanya sebagai upaya mempertahankan eksistensi klub melainkan juga ada misi untuk promosi destinasi wisata unggulan yakni visit Jateng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun