Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jamie Vardy, Leicester City “From Zero To Hero”

2 Januari 2016   09:19 Diperbarui: 2 Januari 2016   22:38 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.youtube.com

Siapa yang bisa menyangka kalau pemain dari klub kasta terendah bisa jadi top skor sementara Liga Inggris sampai dengan penutupan tahun 2015 kemaren, dan juga bisa  langsung membawa klubnya berada diposisi kedua puncak klasemen sementara tersebut, serta juga berhasil menyamai rekor eks penyerang Manchester United, Ruud van Nistelrooy yang mencetak 10 gol secara beruntun dalam satu musim kompetisi th 2003 lalu. Pencapaaian itu berhasil diraihnya ketika ia berhasil membawa Lieicester city mengalahkan Newcastle United 3-2 beberapa waktu yang lalu, dan sekaligus gol yang diciptakanya pada laga itu, menjadi gol ke-10 dari sepuluh laga yang dijalaninya. Semuanya berhasil dibuktikan seorang  Jamie Vardy yang berangkat From Zero to Hero.

Padahal kalau melihat perjalanan karirnya diwaktu masih belum menjadi siapa-siapa, untuk membeli sepasang sepatu bola pun yang hanya berharga 120-130 pound sterling dia mengaku kesulitan. Tapi kini berkat penampilannya yang cemerlang, sudah barang tentu produsen sepatu bola akan berebut mengejarnya guna dijadikan sebagai bintang iklan atau untuk sekadar mensponsorinya. Seperti yang disampaika Vardy "Sewaktu saya bermain di Stockbridge, saya mulai menabung 30 pound sterling per pekan untuk membeli sepatu seharga 120-130 pound sterling yang sangat saya inginkan," ujarnya. "Hal itu tidak mudah ketika Anda muda dan hanya bekerja. Anda melihat pemain pada pertandingan, lalu Anda menginginkan sepatu yang sama seperti yang mereka miliki. Ketika Anda memilikinya, dan sepatu itu sobek, saya mengambil perekat dan merekatnya sedikit,".

Karena pendapatannya waktu itu tidak mencukupi, Vardy juga bekerja sampingan menjadi buruh pabrik alat-alat penyangga patah tulang "Siang hari saya bekerja berjam-jam kemudian bermain sepakbola pada malam hari. Saya teknisi serat karbon. Memasukkan fiber ke dalam cetakan," seperti dilansir dari The Mirror "Saya harus mengangkat sesuatu ke dalam tungku panas ratusan kali. Namun hal ini tidak membuat saya kehilangan waktu bermain sepak bola."

Kesuksesan Jamie Vardy yang hampir saja menghabiskan seluruh kariernya di kasta liga sepakbola paling rendah sepakbola Ingris menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan semangat tak kenal menyerah bisa berakhir dengan hasil yang manis dan indah pula. Dengan keberhasilannya saat ini sekarang Jamie Vardy dijadikan panutan bagi seluruh pesepakbola yang bermain di non-liga di Inggris agar dapat mewujudkan mimpi mereka bermain di level yang tertinggi di kompetisi sepakbola terbaik di daratan eropa itu. Semua itu tentu tak lepas dari permainan Vardy yang mempesona dan berkontribusi terhadap timnya Leicester City dimusim kompetisi 2015/2016 ini.

Keberhasiln Jamie Vardy ini juga mendapat perhatian dari beberapa pemain lainya seperti Victor Wanyama, gelandang Southampton yang mengatakan "Ia adalah mimpi buruk buat pemain belakang," serta "Ia tak pernah berhenti bergerak dan berlari selama 90 menit. Ia tak berbicara dengan pemain belakang, ia hanya konsentrasi, menunggu momennya berlari." dan menambahkan "Tak ada pemain belakang yang suka dengan cara itu, karena itu berarti mereka harus secara konstan berlari dan mengubah susunan dan skema di lini belakang. Vardy seperti hama, sangat mengganggu,".

Dan begitu juga pendapat dari Gary Naviel seorang mantan pemain Inggris yang sekarang jadi menejer Valencia liga Spanyol mengatakan "Vardy membangun tempo dan gaya bermain timnya dan tak memberikan kesempatan pemain di belakangnya untuk tidak berjuang keras," sanjung analis Sky Sport itu. Serta yang lebih hebat lagi komentar dari Jurgen Klop menejer Liverpool yang tak ragu menyebut Jamie Vardy sudah. menjadi Player of the Season. "Jamie Vardy! Anda ingin tahu mengapa? Sudah terlalu jelas untuk memberitahu Anda mengenai hal ini. Dia mempunyai musim yang sangat bagus, bersama dengan tim yang dia bela," tegas Klopp di Soccerway.

Harus diakui yang paling menonjol dari seorang Jamie Vardy adalah kerja kerasnya di sepanjang laga, dia selalu terlibat baik itu dalam bertahan mau pun menyerang. Sehinga tidak salah kalau dia disebut juga sebagai pemain yang serba bisa. Ia memiliki kecepatan sebagai pemain sayap dan presisi sebagai pemain depan. Semua itu ditunjang oleh Kapabilitasnya dalam memaksimalkan potensi dari dua kakinya untuk bisa tampil dengan kecepatan dan dinamisasi permainan, termasuk juga dengan keberaniannya untuk melakukan duel di udara.

Hingga laga ke 19 Leicester city di Liga Primer Inggris kemaren, Jamie Vardy sudah berhasil mencetak 15 gol sekaligus menjadikannya sebagai top skor sementara bersama Lukaku dari Everton, dan sekaligus juga membawa klubnya Leicester berada di posisi kedua klasemen sementara dari sebuah klub yang tahun lalu nyaris degradasi. Tentu ini menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat 3,5 tahun yang lalu ia masih bermain di klub non-liga. Semoga saja dalam laga ke 20 nanti malam saat bertemu AFC Bournemounth, Jamie Vardi kembali memperlihatkan kelasnya dan tampil menawan.

sumber foto : www.sportsjoe.ie

Berikut perjalanan karir dari Jamie Vardy “From Zero to Hero”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun