Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Harga Kursi Rio Haryanto di Tim Manor Merusak GP Formula1?

28 Desember 2015   12:13 Diperbarui: 22 Februari 2016   12:59 23236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto : www.koran-sindo.com

Dalam beberapa hari belakangan ini, Media asing diramaikan dengan adanya pemberitaan tentang penolakan dari Direktur Eksekutif Mecedes Toto Wolf yang menolak membayar mahal untuk mempromosikan test driver mereka Pascal Wehrlein untuk menjadi pembalap dari tim Manor pada musim balap F1 GP 2016 nanti.

Seperti yang diberitakan sebelumnya untuk memesan satu kursi di tim Manor ini, tim Mercedes hanya mengangarkan dana sebesar 4 juta euro saja. Tentu angka itu jauh berbeda dengan apa yang dikeluarkan Rio Harianto untuk dapat bergabung dengan tim Manor ini yaitu sebesar 15 juta euro. Toto Wolf mengaku kaget dan menganggap apa yang dilakukan Rio Harianto yang memang mendapat dukungan penuh pemerintah Indonesia ini tak masuk akal dan ditakutkan justru akan merusak F1 sendiri. "Dengan angka yang disebutkan di media untuk membeli satu kursi, rasanya itu seperti hendak menghancurkan F1," ungkap Toto dikutip Autosport.

Dikatakan juga bahwa taktik Manor ‘mengakali pembiayaan’ dengan meminta uang kepada Rio Haryanto itu bisa jadi merusak F1 di kemudian hari. Jadi dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pembalap yang memiliki kesiapan secara finansiallah yang justru berpeluang dipilih oleh sebuah tim kecil (Pengembira) ketimbang pembalap yang penuh bakat tapi dananya terbatas. Sementara terkait dengan apa yang dikeluhkan bos Mercedes tersebut menurut manajer Rio yang juga ibunya sendiri justru "Sejak awal Manor sudah kasih penawaran untuk kami sekitar 15 juta euro," 

Yang pasti dengan adanya penolakan bos Mercedes itu tentu peluang Rio Haryanto tampil di ajang balap paling glamour dimuka bumi ini akan menjadi semakin terbuka lebar. Karena selain mengantongi dukungan pemerintah untuk mendapatkan dana tambahan dari sponsor, persaingan dalam memperebutkan kursi di tim Manor F1 juga menjadi berkurang.

Memang untuk masuk ke F1 2016 mendatang, Rio Haryanto harus menyetorkan uang sebesar 15 juta euro atau setara dengan Rp.227,1 Miliar Rupiah kepada Manor dan harus diakui bahwa angka 15 juta Euro jelas merupakan jumlah yang fantastis. Uang tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai semua kebutuhan Rio disepanjang musim balap GP Formula 1 2016 nanti.

sumber foto : bola.liputan6.com

Sampai saat ini dana yang baru terkumpul adalah baru dana dari sponsor yaitu Pertamina sebesar 5 juta euro, beruntung dari berita terakhir tim Manor dikabarkan memberikan dispensasi/keringanan bagi Rio terkait dengan pembayaran uang muka sehingga peluangnya bagi Rio untuk tampil di F1 menjadi semakin lebih besar lagi seperti yang disampaikan oleh Menpora "Manor memberikan kami dispensasi, tidak harus membayar uang muka 40 persen. Jadi untuk uang muka, kami bisa membayar 3 juta euro saja. Ini sedikit meringankan," kata Menpora Imam Nahrawi Minggu pagi (27/12). "Manor sudah memberikan ruang yang luas bagi keterlibatan Rio. Hal itu terjadi karena pemerintah sudah menjamin dan mendukung Rio. Kita juga tidak berhenti untuk berusaha mencari saudagar dan pengusaha untuk memcahkan masalah ini," tutur Imam, dengan demikian tentu Rio semakin dekat dengan mimpinya untuk bisa tampil pentas F1 apa lagi mendapat dukungan pemerintah dalam upaya mencari sponsor.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi seperti diberitakan terus berusaha mencari formula yang cocok untuk dapat memenuhi persyaratan dari pihak Manor tersebut, khususnya terkait dengan permasalahan dana. Hal yang dilakukan Menpora antara lain dengan mengajak para pengusaha ikut membantu meringankannya serta juga meminta bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk dapat mewujudkan mimpi Rio menjadi pembalap GP Formula 1 tahun depan itu.

Dari kabar terakhir, Rio juga diberitakan telah menandatangani kontraknya dengan tim Manor tersebut namun hal itu belumlah bisa dikatakan menjamin bagi Rio untuk dapat resmi tampil di ajang balap F1 itu nanti karena Rio juga masih harus menunggu verifikasi dari panitia dan juga FIA.

Perlu diketahui bahwa seluruh pebalap yang ingin berkiprah di F1 ini lazimnya memang bergabung dengan tim papan bawah dulu, tapi tentu pertanyaannya apakah ada yang ‘keliru’ dengan sistem perekrutan pebalap seperti itu dengan membayar untuk dapat tampil di balapan F1 ini? Dan memang harus diakui pada kenyataannya tim papan bawah seperti Manor ini tidak memiliki anggaran dana yang cukup untuk bisa tampil disepanjang musim GP F1 ini karena memang besarnya biaya yang dipatok dalam regulasi F1 itu sendiri.

Untuk mengetahui lebih jelas kenapa seorang pembalap pemula harus membayar mahal untuk dapat tampil di ajang team Formula 1 ini seperti yang dilakukan Rio?. Bukannya malah Rio harus dibayar dengan kontrak sebagai pembalap. Untuk itu mari kita cari tau penyebabnya karena hal ini sesungguhnya sudah dianggap lazim berlaku pada ajang balap paling glamour ini.

Grand Prix Formula 1 ini merupakan olahraga sangat mahal, bahkan konon katanya seorang Valentino Rossi pun menulis dalam buku biografinya yang menyatakan bahwa dia harus mengubur cita-citanya untuk menjadi pembalap Formula 1 karena saking besarnya dana yang dibutuhkan.

sumber foto : www.bola.com

Sistem perekrutan pembalap dalam GP Formula1 ini ada dua yaitu pertama dengan jalan perekrutan yaitu model “pay driver” berikutnya yang kedua melalui program pengembangan pembalap yang dilakukan tim pabrikan.

Pay Driver, hampir 80 persen dari pembalap di F1 saat ini merupakan pembalap yang berasal dari model perekrutan Pay Driver, yaitu membawa dana untuk timnya baik itu dalam bentuk sponsor ataupun dana dari pihak lain seperti pemerintah. Karena memang dana yang dibutuhkan untuk sebuah tim balap di GP Formula 1 ini sangatlah besar. Untuk satu musim konon katanya kebutuhan dana bagi tim mencapai angka 3,2 triliun Woww… ingat itu hanya bagi tim kecil yang tak lebih dari tim pengembira dalam ajang balap ini, sementara untuk tim besar seperti Red Bull, Mac Laren, Mercedes dan Ferrari tentu angkanya akan jauh lebih besar lagi.

Pay Driver atau pembalap yang membawa dana itu memang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan sebuah tim dalam menjalani musim balapan, jadi kalau pembalap hanya berbekal talenta saja tentu belum cukup untuk dapat tampil di balap jet darat ini. Sekedar catatan diawal karirnya Michael Schumacher dan Niki Lauda juga berawal dari perekrutan model ‘pay driver‘ini. begitu juga dengan Pastor Maldonado yang menurut berita membawa dana hingga mencapai 30 juta poundsterling permusim bagi timnya dana itu bersumber dari perusahaan minyak nasional di Venezuela tentu hal ini jelas atas dukungan pemerintah disana. Termasuk juga dengan Sergio Perez yang juga di-support sepenuhnya oleh pemerintah Meksiko.

Dengan demikian jelas sekali bahwa bakat/talenta pembalap saja tidak cukup bisa dijadikan sebagai modal bagi pembalap yang ingin terjun ke ajang balap paling glamour ini. Jadi memang harus ada media atau sarana yang dapat mengantarkannya menuju kesana dan jangan kaget kalau ternyata memang untuk menembus jadi pembalap di Formula 1 itu tidaklah semudah yang dibayangkan.

Dan pertanyaan berikutnya adalah kalau tetap mengeluarkan dana yang besar untuk jadi pembalap di GP Formula 1 ini, kenapa Rio tidak langsung saja ke tim besar sehingga peluang juarapun semakin besar? Jawabanya tentu saja jika Rio ingin mendapatkan tim besar dan kompetitif. Dana yang dikeluarkanpun juga harus atau akan lebih besar dari 15 juta Euro (227,1 Milyar rupiah). Bahkan seperti yang pernah diberitakan tim sebesar Force India saja sebelum ini dikatakan meminta sumbangan dana hampir 25 juta Euro kepada Rio, hal inilah yang katanya menjadi alasan bagi Rio mundur dan lebih memilih tim Manor yang permintaan dana sumbangan sedikit lebih ringan.

Jadi kesimpulanya adalah bagi calon pembalap Grand Prix Formula 1 yang hanya bermodalkan/mengandalkan bakat saja tanpa dukungan finansial atau membawa dana yang cukup untuk jadi pembalap Formula 1 tentu tidaklah akan cukup. Kecuali kalau dari awal si pembalap sudah mengikuti model pengembangan pembalap dari tim pabrikan. Dan tentu peluang ini jauh lebih kecil karena sejak awal harus sudah ikut dalam penjenjangan yang biasanya diatur sebuah brand pabrikan apa lagi pada faktanya memang porsi pembalap seperti itu hanya 20 persen dari para pembalap yang saat ini berlaga di GP Formula 1 ini.

Beruntung Rio mendapat dukungan penuh dari Sponsor dan pemerintah. Seperti yang sudah diberitakan Pertamina sudah menggelontorkan dana 5 juta euro untuk membantu Rio, dan Rio sendiripun katanya sudah mendatangi 22 perusahaan swasta untuk mendapatkan dukungan sponsorship atas kebutuhannya tersebut. Harapan harapan kita semua tentu adalah semoga saja perjuangan yang dilakukan Rio Haryanto ini nantinya membuahkan hasil sehingga jika Rio jadi bergabung dengan tim Manor di musim balap Grnd Prix Formula1 2016 nanti, sekaligus atas keberhasilan itu Rio Hariyanto akan tercatat dalam sejarah dunia balap di Republik ini sebagai orang pertama yang pernah tampil di panggung balap ‘jet darat’ paling bergengsi dan termahal sejagat ini. Selamat menikmati.

Borneo 28 Desember 2015

Salam Olah Raga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun