Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rasional Alasan JakMania Tolak Final Piala Presiden di GBK

12 Oktober 2015   13:01 Diperbarui: 12 Oktober 2015   13:01 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto : soccer.sindonews.com

Selamat siang semua partai semifinal Piala Presiden sudah meloloskan Persib dan Sriwijaya FC sebagai finalis Piala Presiden 2015 ini. Persib lolos setelah berhasil mengalahkan Mitra Kukar pada laga leg keduanya dipartai semifinal Piala Presiden yang diselengarakan distadion kebangaan Babotoh Persib yaitu Stadion Jalak harupat, Bandung, Sabtu (10/10) kemarin, dengan skor kemenangan 3-1. Dengan demikian mereka menang agregrat 3-2 sementara Sriwijaya FC lolos ke final Piala Presiden 2015 setelah tim Laskar Wong Kito ini menang 2-1 (agregat 3-2) atas Arema Cronus pada pertandingan kedua semifinal Piala Presiden 2015 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015).

Berikutnya sudah barang tentu Panitia penyelengara segera akan menentukan dimana tempat berlangsungnya laga partaqi Final itu akan dimainkan yang tentunya memenuhi berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tempat penyelengaara partai final tersebut baik itu dari sesi Tekhnis, tempat, lapangan, keamanan dll.

Seperti yang pernah diberitakan pihak penyelengara Mahaka Sports Entertaimen sudah mengajukan Stadion Gelora Bungkarno sebagai tempat terselengaranya partai puncak Final Piala Presdien 2015 ini, walaupun untuk itu mereka juga sudah menyiapkan langkah alternatif venue lain di Bali, dikatakan saat ini pihak penyelengara Mahaka Sports Entertaimen dalam posisi menunggu proses izin dari kepolisian untuk dapat menggelar laga final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti.

Terkait dengan rencana pihak panitia yang akan mengambil stadion GBK menjadi Venue tempat penyelengaraan partai final nanti, The Jak Mania sebagai pendukung fanatik Persija jakarta menyampaikan sikapnya terkait dengan rencana pementasan partai final Piala Presiden di Jakarta tersebut dan sekaligus menyarankan agar laga puncak itu sebaiknya tidak dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarat seperti yang direncanakan.

Adapun alasan yang dikemukakan The Jak Mania adalah karena salah satu peserta finali Piala Presiden itu adalah Persib Bandung yang merupakan klub idola bagi para Bobotoh Persinb.  sementara harus diakui bahwa secara historis hubungan antara The Jak Mania dengan Bobotoh memang sudah tidak harmonis selama ini.

sumber foto : www.radarcirebon.com

Penolakan ini disampaikan oleh Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto yang mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi dasar penolakannya, dan faktor keamananlah menjadi alasan utamanya. "Sebelum semifinal berjalan kami sebenarnya sudah memberikan masukan kepada pihak penyelenggara (Mahaka Sport and Entertaiment) dan kepolisian, agar laga final Piala Presiden jangan dilakukan di Jakarta. Kira-kira tiga pekan lalu. Kami keberatan karena ada beberapa faktor yang mendasari yaitu pertama soal sejarah, Jakarta Bandung memang belum harmonis," ungkap Richard dan menambahkan "Di luar itu tentu terkait keamanan. Kami menghindari kejadian-kejadian yang merugikan banyak hal, terlepas siapa yang masuk. Ini bukan ancaman, tapi pasti ada oknum yang memanfaatkan hal ini. Dan ini bukan masalah tanding di GBK, tapi area-area perbatasan-nya itu yang tidak bisa kami jamin keamanannya. Makanya kami beri masukan," tambahnya.

Tentu alasan yang dikemukakan Ketua Umum The JakMania itu masuk akal dan RASIONAL sekali, mengingat tentu lebih baik mencegah sebelum terjadi sesuatu yang sama-sama tidak kita inginkan berkaca dari kejadian yang sudah-sudah seperti dua tahun lalu dimana skuat Persib pernah diserang oleh sekolompok orang jelang laga menghadapi Persija Jakarta yang ujungnya mengkambinghitamkan JakMania sebagai pelakunya, untuk itu kembali kordinator JakMania itu mengingatkan dan menyampaikan "Kita lihat Selasa (13/10) besok. Kan kami diundang pertemuan dengan Polda, Pangdam Jaya, Mahaka, dan tim, untuk membicarakan soal laga final nanti. Yang jelas rapat pleno The Jak sudah memutuskan untuk menolak adanya agenda tersebut (final Piala Presidne di Jakarta). Jadi tergantung keputusan Mahaka nantinya bagaimana," pungkasnya.

Tapi yang agak mengagetkan adalah tangapan dari pihak penyelengara Mahaka Sports Entertaimen yang mengaku sadar bahwa Persib akan dibayangi oleh teror supporter kalau bermain di Jakarta. Namun pihaknya mengatakan juga tidak mau selalui dihantui persoalan-persoalan lama.seperti itu "Saya tidak mau dihantui oleh hal-hal negatif. Karena, waktu pertama kali saya pegang Piala Presiden ini sudah dihantui hal-hal negatif. Apakah Mahaka bisa menjalankan sepakbola? apakah Piala Presiden bisa berjalan? Semua dihantui oleh ketakutan. Kalau ini seterusnya menghantui kita (mungkin) tidak akan ada Piala Presiden, karena hal negative terus yang ditonjolkan," Tentu melihat kenyataan ini pertanyaanya apakah pihak Mahaka sanggup bertangung jawab kalau terjadi hal-hal yang diluar dugaan yang akan merugikan banyak pihak terlepas dari keinginan untuk melupakan persoalan-persoalan lama? "Sekarang sepakbola lagi seperti ini seharusnya kita mengharapkan hal yang positif supaya baik. Kalau ini terus menghantui tidak akan ada yang berani menyelenggarakan sepakbola. Memang setiap melakukan sesuatu ada risikonya, tapi risiko itu yang harus kita eliminasi," imbuh Hasani.

sumber foto : www.tempo.co

Jujur dalam hal ini saya agak gagal paham dengan apa yang disampaikan pihak Mahaka Sports Entertaimen tersebut, walaupun sejujurnya juga apa yang diharapkan pihak Mahaka tersebut juga menjadi harapan seluruh pecinta sepakbola di negri ini, Tapi tentu kembali lagi apakah kesuksesan yang sudah diraih pihak penyelengaraan Piala Presiden mulai dari babak penyisihan sampai parta semi final mau dikorbankan hanya untu mengembalikan citra sepakbola dengan menangung resiko-resiko yang sudah jelas di depan mata ?

Memang seperti yang dikatakan pihak Mahaka mengimbau kepada para suporter klub agar supaya dapat menjaga serta membuat kondisi sepakbola ini bisa lebih kondusif pertanyaanya tentu garansinya apa ? seperti yang diampaikanya “Kami pasti mengimbau suporter supaya hal-hal yang ditakutkan tidak terjadi, karena sepakbola ini baru mulai. Artinya kalau ini terus berlangsung sepakbola kita mundur karena kita terjebak oleh kondisi itu terus, oleh tingkah yang menurut saya bukan kelompok tapi oknum satu dua orang. Jadi seharusnya di Piala Presiden ini waktunya siapa yang bertikai bisa berdamai demi sepakbola. Jadi diusahakan situasinya tetap kondusif,” pungkasnya.

Dan juga yang sedikit menghawatirkan adalah ada apa dengan kengototan pihak Mahaka Sports dengan memilih Jakarta sebagai tempat penyelengaraan partai final tersebut padahal masih banyak stadion alternative yang juga memenuhi syarat untuk dijadikan tempat berlangsungnya final Piala Presiden itu khususnya terkait dengan kemampuan stadiuona yang mampu menampung banyak penonton kalaupun itu yang diinginkan yang secara otomatis terhindar dari hal-hal yang nantinya bisa menciderai hajatan partai final tersebut. Seperti yang disampaiakan pihak Mahaka "Klub bisa saja mengusulkan tapi keputusan tetap ada pada kami. Memang untuk menentukan tempat kami perlu bekerjasama dengan pihak keamanan, tapi selama kepolisian memberikan izin maka kami gelar di GBK-karena dari awal kami sudah menunjuk GBK sebagai tempat laga final. Sebaliknya jika kepolisian mempertimbangkan dari sisi keamanan maka kami sudah pilih alternatif lain yaitu di Bali," kata Hasani ketika dihubungi detikSport, hari ini. 

Sekali lagi sebagai penutup tulisan ini tentunya harapan dari seluruh masyarakat yang akan menyaksikan pertandingan partai final itu baik yang menonton secara langsung maupun melalui layar televisi berharap agar dapat menonton secara utuh pertandingana tersebut sampai dengan berakhirnya pertandingan peluit panjang berbunyi tampa digangu oleh kejadian-kejadian yang diluar sepakbola……….dan untuk itu perlu kita apresiasi apa yang diususlka pihak JakMania itu tampa mengorbankan rasa persaudaraan dan cinta sepakbola nasional dan sekaligus meminta kearifan dari pihak penyelengara Mahaka Sports Entertaimen dalam menentukan pilihannya terkait dengan parati final ini sekaligus turut menjaga agar situasi tetap kondisi tampa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan…………selamat menikm ati.

Borneo 12 Oktober 2015

Salam Olah Raga

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun