Jelas kondisi ini menjadi memalukan karena tentu sebaiknya kalaupun ada perbedaan diantara keduanya tidak selayaknya ini menjadi konsumsi publik, seharusnya mereka bisa menyelesaikannya dengan cara yang baik sehingga tidak menimbulkan/ kegaduhan baru mempertontonkan hal yang bisa membuat perseteruan ini menjadi lebih meruncing apa lagi keduanya berada di pihak pemerintah.
Memang kalau kita tarik kebelakang sikap yang diperlihatkan ketua KONI Tono Supratman ini memang sudah terllihat tidak sejalan dengan Kemenpora, hal itu dimulai  sejak dari kehadiranya saat Konres KLB PSSI di Surabaya lalu dan berikutnya Tono Supratman juga mengakui keabsahan dari kepengurusan PSSI hasil Kongres di bawah pimpinan Ketua Umum baru La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk periode 2015-2019 tersebut.
Dan berikutnya lagi tanggal 22 July 2015 lalu KONI juga kembali menyatakan akan segera melantik kepengurusan PSSI hasil KLB di Surabaya tersebut dan sekaligus juga  menyatakan bahwa PSSI hasil KLB Surabaya 18 April 2015 sah secara hukum meskipun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia tidak mengakui hal tersebut. Namun Ironisnya dalam susunan kepengurusan yang hendak dilantik Tono Supratman sebagai Ketua Umum KONI Pusat itu namanya juga tercantum dalam daftar dikepengurusan PSSI 2015-2019 itu sebagai Ketua Dewan Pembina PSSI
Jadi jangan disalahkan kalau kemudian timbul praduga adanya konflik kepentingan antara Tono Supratman sebagai ketua KONI Pusat dengan Tono Supratman sebagai Ketua Dewan Pembina PSSI yang notabene sudah tidak diakui lagi keberadaannya oleh pemerintah/Kemenpora ……uuuggghhhhh capek deh…….selamat menikmati.
Borneo 08 Oktober 2015
Salam Olah Raga
*)Â sumber foto utama:Â bidhuan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H