Dan untuk itupun semuanya sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada seperti dengan mengeluarkan Surat peringatan I (SP1) 01133/Menpora/IV/2015 tanggal 8 April 2015, Surat Peringatan II (SP2) II01286/Menpora/IV/2015 tanggal 15 April 2015   dan terakhir Surat Peringatan III (SP3) 01306/Menpora/IV/2015 tanggal 16 April 2015, dan yang terjadi berikutnya secara nyata PSSI telah terbukti mengabaikan serta tidak mematuhi keputusan Pemerintah melalui Teguran Tertulis (SP) tersebut, untuk lebih lengkapnya silahkan klik DISISNI
Apalagi SK itu secara nyata berbunyi tidak menghentikan kompetisi yang katanya menjadi lahan pekerjaan untuk para stakeholder sepakbola itu, malah yang ada justru PSSI yang menunda/menghentikan kompetisi lebih dulu sebelum SK pembekuan dikeluarkan dan kemudian tanggal 2 Mei 2015 PSSI dengan sombongnya kembali mengeluarkan pernyataan menghentikan kompetisi secara permanen dengan alasan force mejeure.Â
Sementara untuk itu demi kepentingan nasional, secara tegas Kemenpora juga menyatakan bahwa persiapan Tim Nasional Sepakbola Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2015 harus terus berjalan, dalam hal ini Pemerintah bersama KONI dan KOI sepakat bahwa KONI dan KOI bersama Program Indonesia Emas (PRIMA) akan menjalankan persiapan Tim Nasional, seluruh pertandingan Indonesia Super League/ISL 2015, Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan supervisi KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan Klub setempat.
Bahkan setelah itupun Kemenpora masih juga terus berupaya agar kompetisi tetap terus berjalan dengan mengundang ke 18 klub peserta dan juga PT Liga dan memintanya supaya kembali dapat menjalankan kompetisi, tapi yang terjadi adalah PT Liga dan 18 klub tersebut menolak berkompetisi dengan alasan kompetisi harus dijalankan oleh PSSI, padahal sudah diketahui bahwa sesungguhnya status PSSI kala itu sudah dibekukan tapi anehnya yang terjadi walaupun pemerintah sudah tidak mengakuinya, FIFA sebagi induknya malah mengakui keberadaan PSSI dan yang membingungkan PSSI tetap diberi sanksi oleh FIFA dengan alasan adanya intevensi pemerintah ? bukanya kalau sudah tidak diakui Negara seharusnya FIFA juga menghormatinya dengan tidak mengakuinya juga ? ……. tapi yah sudahlah sekali lagi pertanyaanya apa betul Menpora melanggar HAM ? tentu masih bisa diperdebatkan tapi......saya masih yakin bahwa apa yang dilakukan Negara adalah semua demi kebaikan masayarakat banyak bukan untuk kepentingan kelompok……. selamat menikmati.
Borneo 29 Juli 2015
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H