Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Martunis Lolos Tes Kesehatan di Sporting Lisbon

26 Juli 2015   19:54 Diperbarui: 26 Juli 2015   19:54 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto : www.hai-online.com

Hallo selamat malam semua, ada berita mengembirakan dari petualangan Martunis dalam mengapai karir sepakbolanya, bocah yang selamat dari Tsunami Aceh 2004 lalu itu kini sudah beranjak dewasa (17 th), sekitar akhir juni lalu Martunis diundang untuk menghadiri acara bertajuk Gala Honoris Sporting (1/7/2015) sekaligus berikutnya ditawari untuk berlatih di akademi klub Sporting Lisbon tersebut, seperti yang disampaikan Presiden Bruno de Carvalho dalam sambutanya yang mengatakan bahwa , “Martunis akan berada di akademi kami. Ini bagian dari pelayanan Sporting untuk pengembangan diri seorang pesepak bola juga seorang manusia. Mewujudkan mimpi seseorang menjadi nyata merupakan salah satu peran klub ini di masyarakat.” 

Dan kini dari berita terbaru perkembangan dari Martunis dikabarkan sudah lolos dari tes medis bersama Sporting Lisbon terhitung sejak Senin (20/7/2015), tes medis atau tes  kesehatan itu memang hal yang lumrah dilakukan dan merupakan standart bagi klub-klub di eropa dalam merekrut pemainya untuk memastikan kondisi fisik sipemain,  termasuk juga  melihat potensi penyakitnya yang bisa diderita oleh calon pemain.

Memang seperti diberitakan sebelumnya, Martunis sudah diberi kesempatan berlatih dengan Sporting Lisbon sejak 1 Juli 2015 lalu, dan proses berikutnya yang harus dijalaninya adalah tes kesehatan atau medis tersebut, beruntung proses itu sudah berhasil dilewatinya dan sudah dinyatakan lolos, dengan demikian semua program yang sudah dirancang sporting Lisbon untuk Martunis dengan sendirinya akan segera diterapkan, terkait dengan kendala bahasa yang tentu juga akan mempengaruhinya dalam berinteraksi dengan pemain lainnya karena memang kebanyakan dari pemain lokal (Portugal) berbicara dengan bahasa Portugal, tentu ini jadi perhatian juga bagi Sporting Lisbon untuk itu seperti yang diberitakan Manajemen Sporting Lisbon sudah mendapatkan solusinya dengan mendatangkan seorang guru bahasa Portugal dari Kanada untuk mengajari Martunis seperti yang disampaikannya "Saya bersyukur karena sudah ada guru untuk belajar bahasa Portugal di sini. Beberapa hari ini, saya sendiri mulai private bahasa Portugal dengannya,"

Tentu menarik untuk kita ikuti seperti apa perkembanganya Martunis kedepan, karena seperti kita ketahui bahwa kesempatan berlatih di Lisbon ini tentu menjadi sebuah peristiwa yang maha penting serta sangat berarti sekali bagi martunis dalam mengapai cita0citanya, apa lagi dulu sempat gagal lolos seleksi seleksi tim nasional Indonesia U-19 pada era Indra Sjafri, jadi dengan kesempatan emas ini walaupun bisa dikatakan terlambat karena Martunis memulainya dari usia yang lebih tua 17 tahun selisih lima tahun dibanding bapak angkatnya Ronaldo yang mengawali karirnya di Sporting Lisbon saat berusia 12 tahun.

Kalau kita kembali melihat sejarah perjalanan karir seorang Ronaldo menjadi pemain sehebat sekarang ? semua itu berawal dari masuknya Ronaldo ke akademi sepakbola Sportin Lisbon di tahun 1997, Ronaldo yang berasal dari lingkungan keluarga miskin bahkan diceritakan juga bahwa Ronaldo belum pernah meninggalkan daerahnya Madeira tapi keberuntungan bagi Ronaldo datang dari seorang Fernao Sousa yang memberinya jalan perubahan besar dalam hidupnya dengan membawanya ke Lisabon pada 1997 untuk menjalani tes di klub Sporting Lisbon yang merupakan klub pujaan kebangaan ibunya yang juga berharap anaknya akan sehebat Luis Figo yang berasal dari Klub Sporting Lisbon itu.

Apa lagi klub Sporting Lisbon memiliki sebuah akademi sepak bola yang telah melahirkan nama-nama besar dalam sepakbola seperti Paolo Futre, Luis Figo, dan Ronaldo yang datang dengan bakat besarnya membuat Sporting Lisbon tertarik kepada Ronaldo akhirnya pada tanggal 17 April 1997, duet pelatih Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva menulis rekomendasi yang berbunyi: "Pemain yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama pintar mengelak dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat." Yang artinya Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro sudah dinyatakan lulus ujian untuk bermain di Sporting Lisbon.

Tapi untuk itu Sporting Lisbon harus mencapai kesepakatan dulu dengan klub Ronaldo sebelumnya yaitu Nacional da Madeira dan beruntung seperti yang digambarkan dari perjalanan hidup seorang Ronaldo tersebut, klubnya Nacional da Madeira itu berutang kepada Sporting Lisbon sebesar 22.500 euro atas pembelian pemain muda, Franco. Maka, Ronaldo bisa diambil Sporting sebagai pelunasan utang. Harga 22.500 euro untuk anak usia 12 tahun jelas saat itu dianggap terlalu berlebihan namun Sporting Lisbon merasa tak keberatan karena Ronaldo adalah dianggap investasi besar seperti yang disampaiakan Direktur Akademi Sepak Bola Sporting, Aurelio Pereira kala itu "Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12 tahun sebesar itu, bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti selama ujian dan disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di masa depan."

Pada 2003, Sporting Lisbon sukses menjual Ronaldo ke Manchester United (MU) seharga 15 juta euro sekaligus menjadikan Ronaldo menjadi pemain pertama asal Portugal di Machester United kala itu dan beruntung Ronaldo segera menyatu dan menjadi bintang di MU menggantikan posisi kebintangan David Beckham yang akhirnya pindah ke Real Madrid bahkan diberitakan saat itu publik seakan seolah melupakan Beckham karena kebintangan Ronaldo bersama MU, Ronaldo sukses menghadirkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Klub bagi Manchester United..

Berikutnya sederet gelar berhasil diraihnya dan Ronaldo telah berubah menjadi superstar yang kemudian dijual ke Real Madrid dengan rekor transfer tertinggi dalam sejarah sepak bola saat itu yakni sebesar 94 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun). Nilai yang mengalahkan rekor transfer Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari Juventus waktu itu.

Pertanyaannya berikutnya adalah apakah Martunis bisa seperti Ronaldo bapak angkatnya itu ? tentu jawabannya kembali kepada tekad dan kerja keras seorang Martunis yang jujur nasibnya jauh lebih beruntung dibanding pesepakbola berbakat lainya di Republik ini, dimana Martunis diminta dan difasilitasi untuk bisa berlatih/bergabung dengan sebuah akademi sepakbola terkenal di Dunia seperti Sporting Lisbon dan juga pernah melahirkan beberapa bintang sepakbola top dunia…….semoga saja keberuntungan terus mengikuti Martunis….selamat menikmati.

Borneo 24 Juli 2015

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun