sumber foto :Â https://pbs.twimg.com/media/CGC2mwGUMAAZBs-.jpg
"Seluruh pimpinan federasi yang korup di seluruh dunia akan mulai merasakan kejatuhan mereka layaknya sebuah tsunami. Saya harap gelombang ini akan cukup untuk mencuci bersih semua korupsi dari otoritas tertinggi sepakbola dunia." Romario mantan pesepakbola Brazil seperti dikutip Guardian
Selamat siang semua, pengaruh dari kasus yang menimpa para petinggi FIFA sepertinya merambat kepada federasi persepakbolaan Negara-negara anggota FIFA, hal itu dapat diketahui dari pemberitaan terbaru dimana pihak berwenang Bolivia mulai melakukan penyelidikan terhadapa federasi sepakbola di negaranya dan diberitakan lebih dari 20 eksekutif sepakbola Bolivia telah memberikan keterangan di pengadilan.
Seperti diberitakan Presiden Federasi Sepak Bola Bolivia (FBF) Carlos Chavez yang juga sebagai bendahara Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) telah ditangkap pada Jumat (17/7) dengan tuduhan korupsi dalam pengelolaan sumber daya, salah satu kasusnya adalah melakukan korupsi dari hasil pertandingan amal untuk penggemar yang meninggal dalam laga internasional Bolivia pada 2013, menurut kantor berita ABI seperti dikutip Reuters, uang dari hasil laga amal itu tak pernah sampai kepada keluarga penggemar yang menemui ajalnya tersaebut.
Disamping itu Kejaksaan Bolivia juga telah memeriksa tiga pejabat sepak bola Bolivia lainnya terkait korupsi dalam manajemen sumber daya masing-masing adalah ketua liga profesional Bolivia Fernando Humerez, salah satu pimpinan Federasi Sepak Bola Bolivia (FBF) Jorge Justiniano dan sekretaris FBF Pedro Zambrano ke empat orang tersebut menjalani pemeriksaan untuk berbagai kasus kejahatan, termasuk pelanggaran di institusinya, pencucian uang, dan pelanggaran organisasi dan berikutnya sekretaris jenderal Federasi Sepakbola Bolivia, Alberto Lozada, juga ikut ditangkap oleh polisi terkait dugaan pengaturan pertandingan "Tuduhan yang sedang diselidiki adalah organisasi kriminal, legitimasi laba terlarang, penggunaan pengaruh untuk hal tak baik... dan penipuan," kata Jaksa Agung Bolivia Ramiro Guerrero dan dijelaskan juga bahwa lebih dari 40 orang telah bersaksi dalam investigasi yang dimulai pada 1 Juni lalu.
Sementara itu seperti yang pernah diberitakan, pihak pemerintah Brasil juga telah mendesak agar diadakan investigasi terhadap federasi sepakbola Brazil CBF sejak terbongkarnya korupsi dalam tubuh FIFA Mei lalu itu, untuk itu telah dibentuk komite penyidik yang diresmikan pada Selasa (14/7) dan memulai penyelidikan dengan menunjuk mantan penyerang Tim Samba Brazil, Romario sebagai pemimpin proses tersebut "Kami akan menyelidiki kejahatan yang melibatkan pencucian uang, pemerasan, penipuan finansial, dan lainnya," ujar Romario seperti dilansir ESPN FC dan menambahkan "Saya yakin Brasil ingin melihat sepak bola kami bebas dari korupsi, serta melihat orang-orang yang merusak sepak bola kami dipenjarakan agar kami bisa memulai era baru."
Seperti diketahui juga bahwa Wakil ketua Federasi sepakbola Brazil (CBF), Jose Maria Marin yang juga merupakan salah satu petinggi FIFA ikut ditahan di Swiss pada Mei lalu, untuk itu Romario juga menegaskan bahwa komite yang dipimpinnya akan menyelidiki kasus Jose Maria Marin termasuk pemimpin CBF saat ini Marco Polo Del Nero, serta pendahulu posisi Jose Maria Marin di Brasil, Ricardo Teixeira yang juga tersangkut kasus korupsi yang berkaitan dengan persiapan Piala Dunia 2014 lalu.
Marco Polo Del Nero ketua federasi sepakbola Brazil (CBF) saat ini memang tengah berada dalam tekanan publik karena pendukung sepakbola Brasil meminta pengunduran dirinya. namun presiden otoritas sepak bola Brasil tersebut tetap mempertahankan posisinya dan justru menegaskan dirinya sama sekali tidak bersalah dalam kasus korupsi, Del Nero juga mengeluarkan aturan baru tentang pembatasan masa jabatan presiden, sehingga presiden CBF berikutnya hanya akan memimpin maksimal selama delapan tahun atau setara dua kali periode kepemimpinan.
Sementara itu Romário de Souza Faria yang merupakan salah satu mantan pemain pesepakbola top Brasil dan kini menekuni dunia politik, masuk parlemen sejak 2010, Oktober 2014 sudah duduk di kursi senat Brasil menyebut mundurnya Blatter yang sudah menjabat sebagai presiden FIFA sejak 1998 itu sebagai kabar bagus bagi sepakbola dan menegaskan bahwa hal itu bakal membuat para pejabat federasi-federasi sepakbola di seluruh dunia, yang sudah menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya, akan mulai ketar-ketir. "Ini merupakan kabar bagus setelah sekian lama. Pengunduran diri Joseph Blatter dari posisi kepresidenan FIFA mencerminkan awal dari sebuah era baru dunia sepakbola," kata Romario seperti dikutip Guardian dan menambahkan "Seluruh pimpinan federasi yang korup di seluruh dunia akan mulai merasakan kejatuhan mereka layaknya sebuah tsunami. Saya harap gelombang ini akan cukup untuk mencuci bersih semua korupsi dari otoritas tertinggi sepakbola dunia." dan mengingatkan "Kabar bagus untuk sepakbola... Sekarang kita dapat mengatakan bahwa sudah punya jalan untuk perubahan efektif di dunia sepakbola. Dalam dekade terakhir, FIFA sudah sekadar menjadi sebuah mesin untuk menghasilkan uang," tuturnya.
Nah…..bagai mana dengan Federasi Sepakbola Indonesia PSSI yang kini sedang menjalani proses sangsi baik itu dari pemerintah maupun federasi induknya FIFA, meskipun terakhir diberitakan PSSI berhasil memenangkan gugatanya di PTUN dengan keluaranya amar putusan bernomor 91/G/2015/PTUN-JKT itu, Selasa (14/7/2015) yang menyatakan menolak eksepsi tergugat (Menpora) dan juga meminta Menpora untuk mencabut sanksi PSSI serta membayar denda sebesar Rp 277.000.
Tapi Pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang memang sudah berketetapan hati untuk melakukan pembenahan tata kelola sepakbola merasa perlu dan akan tetap mengajukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) tersebut walaupun dari berita terakhir diberitakan juga bahwa Menpora siap duduk bersama dengan PSSI demi kemajuan sepak bola "Tak jadi soal, ayo saja untuk duduk bersama-sama. Pastinya akan ada banyak hal yang dibahas tentang sepak bola Indonesia," kata Menpora Imam seperti yang dilansir Antara, pada Rabu (15/7) usai mendampingi Presiden Joko Widodo melepas kontingen SOIna (Special Olympic Indonesia).
Sekali lagi tentu pertanyaannya bagaimana dengan federasi sepakbola Indonesia PSSI yang juga diduga adanya Mafia Sepakbola ? sesuai dengan pengakuan dari berbagai piha seperti yang banyak diberitakan tapi sayang hal ini masih sulit dibuktikan atau apa mungkin pihak berwenang masih perlu waktu untuk membongkarnya ? mari kita tunggu saja bagaimanapun menyimpan sebuah kebusukan pasti suatu saat kebusukan itu akan terungkap mari kita tunggu saja……selamat menikmati.
Borneo 20 July 2015
Salam Olah Raga Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H