Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

GBK, antara Gemuruh 1D dan Euforia Timnas yang Memudar?

29 Maret 2015   11:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_406281" align="aligncenter" width="606" caption="sumber foto : www.banyuwangidiscovery.com"][/caption]

Selamat siang semua ………. baru saja dua peristiwa besar berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno yaitu konser musik One Direction yang dipenuhi oleh hampir 75.000 penonton dengan harga ticket yang tentunya tidak murah bagi orang kebanyakan,  sementara dua hari berikutnya juga berlangsung pertandingan Kualifikasi Piala AFC U-23 antara Timnas Indonesia Vs Timnas Timor Leste tapi yang terjadi sebaliknya sepi dari penonton tak satu pun tribun tampak terisi penuh,  diperkirakan jumlah suporter tidak sampai mencapai angka 10.000 bahkan ada yang mengatakan hanya +/- 3000 penonton,  dan para suporter timnas Indonesia hanya terpusat pada tribun satu hingga lima saja.

Tentu pertanyaannya adalah? ada apa dengan pecinta sepakbola Nasional apakah Euforia cinta sepakbola Nasional yang dulu sempat bergemuruh di seantero bumi nusantara ini sudah hilang atau memudar ? padahal seperti kita ketahui sebelum ini,  sempat terjadi perang kata-kata di berbagai media sosial antara para pengemar One Direction atau yang dikenal dengan "Directioners" Vs pendukung timnas yang mengecam keras berlangsungnya konser One Direction di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan tersebut, alasan keberatan mereka yaitu karena dua hari setelah konser itu berlangsung timnas Indonesia U-23 akan tampil di babak penyisihan Grup H Piala Asia U-23, 2016 di setadion yang sama mulai 27-31 Maret 2015, dan bahkan kala itu sempat membuat gerakan #SaveGBK yang lansung menjadi trending topic di Twitter.

Tapi faktanya apa yang terjadi? semua ungkapan kecaman keras itu tak lebih hanya sekedar ber”koar” menghiasi jagat media sosial saja tampa ada pembuktian diri sebagai pendukung timnas sejati dengan berbondong-bondong menyaksikan atau memberikan dukungan secara lansung pada pertandingan timnas tersebut, jadi terbukti semua itu hanya ungakapan rasa kecewa dan kesal saja karena SUGBK digunakan untuk kegiatan-kegiatan di luar sepakbola, sementara para penggemar One Direction membuktikan rasa cinta mereka dengan datang memadati SUGBK yang diperkirakan hampir mencapai 75 ribu orang.

Dengan kenyataan ini tentu harus diakui bahwa pendukung Timnas atau fansnya Merah Putih bakal sulit untuk menandingi apa yang dilakukan para directoners tersebut, apa lagi PSSI sebagai pihak penyelenggarapun hanya mencetak 37 ribu tiket untuk pertandingan tersebut dan itupun kalau menurut Ketua Panitia Pelaksana Azwan Karim "Kalau (terjual) 20 ribu kami sudah senang. Cuma untuk stadion seperti ini, 20 ribu itu hanya terlihat seperti 1.000," kata Azwan kepada wartawan di kantor PSSI, Kamis 26 Maret 2015.

Tentu kalau kita membandingkan target dari PSSI ini jelas jauh berbeda dengan angka penjualan tiket konser One Direction yang memang sudah dilakukan sejak dari tahun yang lalu, dimana terakhir dikatakan mencapai penjualan 75 ribu tiket dibeli oleh fans boyband asal Inggris tersebut,  padahal harga tiketnya jauh lebih mahal ketimbang tiket kualifikasi Piala Asia ini yang kalau kita bandingkan harga tiket termurah untuk konser One Direction senilai Rp1 (satu) juta sedangkan harga termahal untuk tiket kualifiaksi Piala Asia hanya Rp 500 ribu (lima ratsu ribu) saja?

Sekali lagi terbukti bahwa laga perdana timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-23 kemaren ternyata memang tak mampu menarik perhatian publik pencinta sepak bola Nasional, padahal dukungan tersebut sangatlah diharapkan oleh pemain timnas, dan harus diakui juga berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya sepinya penonton tersebut antara lain seperti,  kurangnya promosi akibat ketidakjelasan tempat pertandingan, termasuk juga jadwal pertandingan yang berlangsung dihari kerja atau mungkin juga memang antusiasme dan euforia masyarakat pecinta bola yang belum besar karena memang performa timnas pada beberapa laga terakhir masih sering tampil mengecewakan? tapi tentunya kita berharapa mudah-mudahan saja euforia penonton ini akan kembali datang seiring dengan performa apik yang diperlihatkan Timnas anak asuk Aji Santoso ini pada laga perdana melawan Timnas U-23 Timor Leste kemaren yang berhasil dimenangkan dengan kemenangan telak 5-0 tampa balas akan mempengaruhi jumlah penonton pada laga pertandingan hari ini Minggu (29/3) saat melawan Brunei Darussalam nanti apalagi laga hari ini berlangsung pada hari libur (minggu) bukan hari kerja seperti yang menjadi alasan diatas atau selama ini dan tentu pertanyaan besarnya apakah para pecinta timnas sanggup membuktikannya ? mari kita tunggu saja  ……………..selamat menikmati.

Borneo 29 Maret 2015

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun