The Real Fantastic Four motoGP 2014 sumber foto : rebornes.wordpress.com
Selamat malam semua…… sepertinya berita dari dunia balap agak sedikit tengelam ditengah hingar-binggarnya berita sepakbola yang selalu up to date sepanjang hari, tapi kali ini saya mencoba sedikit mengira-ngira kekuatan yang akan bermain di motoGP musin 2014 nanti, yang sepertinya akan tetap dikuasai oleh empat jagoan dari group “The Fantastic Four” ini…..tapi kali ini rasanya kita harus bicara empat jagoan sesungguhnya alias “The Real Fantastic Four” ….kenapa begitu ? seperti yang kita ketahui dimusim balapan tahun lalu, sejujurnya sang Dewa motoGP Valentino Rossi sudah tampil maksimal yang kalau kita conversikan ke penampilan sebelumnya waktu masih di Ducati Desmosedici tahun 2011 hanya mampu berada diposisi ke 7 kelasmen akhir dan dilanjut pada musim tahun 2012 Rossi naik satu tingkat ke posisi 6, sementara di tahun 2013 setelah bergabung ke Yamaha Factory Racing, Rossi kembali melejit naik ke posisi 4 besar, pertanyaannya bagaimana dengan musim balap tahun ini ? apakah The Doctor bisa berada diatas ketiga anak muda Spanyol ini ? jawabannya…..mari kita tunggu saja….he..he
Jujur kalau melihat persiapan Rossi dan tim di tahun 2014 ini sepertinya sang Legenda sudah tidak mengalami kendala lagi, konon katanya semua sudah mendukung, terutama masalah motor sudah sesuai dengan Riding Stylenya tentunya semua tinggal pembuktian saja he...he...dan sepertinya yang masih perlu diperhatikan Rossi adalah kesiapan dalam hal ketahanan fisik dimana seperti kita ketahui faktor umur memang ga' bisa bohong…he..he….yang mungkin saja akan menjadi kendala buat sang legenda dalam menghadapi gempuran dari grombolan anak muda Spanyol ini…ha..ha . apa lagi seperti kita ketahui musim 2014 ini, Rossi mendapat dukungan mekanik baru Silvano Galbusera yang mengantikan Jeremy Burgess dengan harapan dapat membuat motor Yamaha M1 akan lebih kompetitif, sesuai dengan yang pernah dikeluhkannya.“Saya hanya kalah motor. Saya harus dapatkan M1 yang ok 2014 sebagai penentuan ke depan,” jelas Rossi berkali-kali soal harapannya ke depan untuk M1.
Dengan memakai istilkah yang lagi hit saat ini “Resolusi” memang sudah mulai terdengar pernyataan masing-masing pembalap setelah di Valencia 2013 yang lalu, dimana Marc Marquez tetap mengembuskan jenis permainan “fighter” sesuai cirinya untuk mempertahankan titel juaranya. “Saya tetap bermain menyerang kapan pun dan di mana pun,” terang Marquez ....nah itulah resolusinya, dengan kata lain tekan terus siapa pun yang coba mendekat….ha..ha
Beda dengan Jorge Lorenzo yang memang digadang-gadang merupakan paket special antara pembalap (Lorenzo) dan motor Yamaha YZR M1 yang disebut 'spek' juara dunia..ha..ha, hanya saja di musim lalu 2013 ketimpa nasib sial lantaran menderita cidera yang membuatnya tidak kompetitif di empat seri balapan 2013. Dan tentu saja resolusi dari Lorenzo ke depan harus lebih siap sejak awal dalam menanamkan stretegi yang sama yaitu menyerang. “Tidak ada yang kurang terhadap motor. Saya tidak beruntung saja, karena cidera,” jelas Lorenzo yang didukung resolusi YFR memperbaiki akselerasi M1 dengan mengasah SSG-nya.
Berikutnya “Spesialis Kandidat Juara” Dani Pedrosa…. nah kalau pembalap yang satu ini seperti penampilannya yang kalem, memang ga banyak komentar untuk musim balap tahun ini…apa tahu diri barangkali…he..he... dipecundangi juniornya…ha..ha untuk melenkapi tulisan ini kita tarik dari rekam jejak di kelas para raja ini saja, bayangkan tahun ini masuk tahun ke-9 keberadaannya di tim Repsol Honda Team (RHT) Predikat tertinggi yang pernah diraih hanya cuma menjadi “Spesialis Kandidat Juara” ? dan itu memang terbukti sampai saat ini DP masih saja belum mampu mewujudkan mimpinya untuk menjadi juara dunia, meski sudah hadir jadi pembalap di tim “juara” Repsol Honda sejak musim 2006 ada anekdot yang menyatakan bergabung dengan Honda Repsol Team sama saja artinya dengan kesempatan untuk berebut gelar ? dan untuk itu memang banyak contoh mulai dari Michael Doohan meraih gelar secara beruntun 1995-1998 diteruskan oleh Alex Criville pada musim 1999. Setelah itu di era baru MotoGP, Valentino Rossi sukses dengan gelar dunia 2002 dan 2003. Pada 2001, Rossi juga juara dunia kelas GP 500 bersama Honda dengan tim Nastro Azzuro Honda, Seterusnya Nicky Hayden (2006), Casey Stoner (2011), dan tahun lalu Marc Marquez (2013).
Yang perlu dicatat Rossi, Stoner dan Marquez berhasil meraih sukses mencetak gelar juara Dunia pada musim pertamanya bergabung dengan Repsol Honda Team. Kecuali hanya Hayden yang mencetaknya juara Dunia dimusim ke-3-nya. tentu bagi pembalap bertalenta semuanya menjadi wajar dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk meraih gelar Juara Dunia dengan tim sebesar/sekelas Repsol Honda, itulah yang sedikit mengherankan dengan apa yang terjadi dengan pembalap sekelas Dani Pedrosa ? yang kadang-kadang kita sebagai penggemar balap motor sering jadi bingung sendiri, entah karma atau kesialan apa yang menimpanya kok sampai sekarang masih belum juga merasakan gelar juara Dunia selain dari Nyaris Juara ? …he..he…padahal Sejak 2007 Dani Pedrosa sudah menjadi pembalap utama di Tim Repsol Honda ini, awalnya berpasangan dengan Hayden dan kemudian Andrea Dovisiozo, kemudian tim mendatangkan Stoner 2011. Dan sekarang ada bersama juniornya Marc Marquez tetap saja masih gagal, jadi kalau melihat rekam jejak diatas dapat disimpulkan delapan tahun berada di Tim Juara Repsol Honda tanpa pernah berhasil meraih gelar Juara Dunia !,
Beruntung Dani Pedrosa masih dibela oleh Bos Repsol Honda Livio Suppo, “Dani masih salah satu favorit kuat untuk perebutan gelar 2014. Musim 2013 ia lalui dengan hebat, hanya tak beruntung saja karena kecelakaan di Sachsenring dan Aragon,” katanya.
Kalau kita mau jujur dan melihat fakta persaingan ditahun ke-9-nya musim 2014 ini, sepertinya tetap berat buat DAni Pedrosa, selain musuh dalam tim sendiri sang junior Marquez, dan rival abadi Jorge Lorenzo yang tengah menyala-nyala semangat dan performanya siap menjegal ambisinya untuk meraih juara dunia, belum lagi ancaman dari Sang Dewa motoGP Valentino Rossi yang kalau memang benar mendapatkan motor M1 yang sudah pas dengan riding style-nya tentu ini lebih menyulitkan lagi. Bisa-bisa ini menjadi tahun terakhir bergabung di tim RHT kalau seandainya masih saja tidak berhasil meraih juara Dunia ? tentu pertanyaannya akankah RHT masih mempertahankannya ? tentu waktu yang akan menjawab semuanya.
Jadi dapat disimpulkan musim ini akan menjadi “The Real Fantastic Four” kalau spek M1 The Doctor benar-benar sesuai dengan Riding Style-nya seperti digembar-gemborkan yang diinginkan Rossi. Ditambah motivasi VR46 pun sedang tinggi2nya untuk dapat bertarung berebut podium, karena hanya dengan begitulah Rossi masih bisa berharap lanjut karir di musim 2015 atau tidak ! dan tentunya itu semua tidak mudah bagi Rossi dalam menghadapi trio Spanyol yang masih muda-muda dan penuh semangat juang yang tinggi ini, untuk itu semua mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi pada tes pramusim di sirkuit Sepang bulan depan, seperti yang disampaikan The Doctor. “Saya ingin tahu seberapa besar perubahan pada pacuan 2014 yang orientasinya pada riding style-ku. Tak sabar lagi mencoba kenyamanan motor itu,” tukas Rossi.
Borneo 08 JAnuari 2013
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H