Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Simoncelli Dinobatkan Sebagai Legenda ke 21 MotoGP!

7 Februari 2014   21:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto : otosport.otomotifnet.com

Selamat malam semua. Kematian Simoncelli meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh penggemar dan penggila balap MotoGP di seluruh dunia, semua kita pasti ingat dengan kemampuan dan gaya balapnya yang spesial dan super agresif,  termasuk dengan gaya rambut yang keriting kribo menjadi cirri khasnya dan membuat Simoncelli menjadi sosok yang selalu menarik perhatian terutama dengan gaya balap yang super agresif itu, dimana akhirnya digelari dengan nama “supersick” karena hampir di semua insiden “mengerikan” yang terjadi di motoGP selalu melibatkan nama Simoncelli.

Keberaniannya dalam memacu motor dan melakukan manuver-manuver yang ‘dangerous’ alias berbahaya baik untuk dirinya sendiri maupun lawan-lawannya, dan karena  ulahnya itulah pada akhirnya membuat Simonchelli dijuluki ”Supersic”, ditambah lagi yang membuat kita terkagum-kagum adalah, karakter balap yang garang itu serta seringanya terlibat kecelakaan itu tidak membuatnya “kapok” atau menjadi lebih berhati-hati atau menghentikan gaya balapnya itu, dan semuanya itu berakhir saat maut menjemputnya dalam insiden kecelakaan di Sirkuit Sepang tempat dimana dia memastikan gelar juara dunianya di kelas 250 cc pada 2008 lalu.

Simoncelli meninggal dunia pada tanggal 23 Oktober 2011,  karena kecelakaan di GP Malaysia 2011. dimana Saat itu balapan  baru mencapai putaran ke dua,  Simoncheelli yang berada di posisi ke empat terlibat kecelakaan dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi. Simoncelli terjatuh di tikungan ke-11 dan tertabrak oleh motor Edwards. Collin Edwards juga terjatuh tapi hanya mengalami patah tulang bahu, sementara Simoncelli berbaring diam di lintasan dengan posisi helm yang terlepas dari kepalanya, sementara itu Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan dapat melaju pelan kembali ke pit-stop.

13917801112065452373
13917801112065452373
sumber foto : 2009014-widiaji.blogspot.com

Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Tepat jam 16.56 sore Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius, seperti yang disampaikan  oleh direksi balapan MotoGP saat jumpa pers, yang menjelaskan bahwa Simoncelli mengalami “trauma serius di kepala, leher, dan dada,” sempat diberi perawatan CPR selama 45 menit sebelum akhirnya nyawanya tak tertolong.

Simoncelli mengawali kariernya di dunia balap motor profesional, dari usia 9 tahun dimulai pada ajang balap motor Italian Minimoto Championship tahun 2001,  setelah itu Simonchelli melanjutkan karirnya di ajang European 125cc dan berhasil meraih titel juara pada tahun 2002, dan berikutnya baru memulai karier di ajang balapan paling bergengsi di jagat ini yaitu ajang MotoGP dengan memulainya di kelas 125 cc selama tiga tahun di kelas 125 cc Simonchelli hanya mampu meraih pencapaian terbaiknya di posisi kelima pada tahun 2005.

Kemudian pindah ke kelas 250 cc,  Simonchelli berhasil menjadi satu-satunya pembalap dari tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang kelas moto2 ini, dimana saat itu Simonchelli berhasil menjadi juara dunia (2008). Selama berada di kelas moto2 ini Simonchelli berhasil 12 kali naik podium, enam di antaranya meraih finis terdepan alias podium 1 atau tampil sebagai juara seri.

1391780275510616466
1391780275510616466
sumber foto : www.skyscraperlife.com

Namun sayangnya, di musim selanjutnya TH 2009, Simoncelli harus puas berada di urutan ketiga klasemen akhir,  tapi walaupun begitu Honda tertarik kepadanya Simoncelli pun naik kasta pada 2010, bergabung dengan team Honda Gresini dan sempat berhasil dua kali naik podium, dua kali menjadi pole-sitter, dua kali gagal finis, hasil terbaik yang diraihnya adalah posisi keempat di MotoGP Portugal,  dan secara keseluruhanpada musim 2010 itu Simoncelli berhasil memperoleh 125 poin dengan menempati posisi ke delapan di klasemen akhir MotoGP 2010

Memasuki tahun keduannya di ajang motoGP tahun 2011, Simoncelli yang terlihat semakin matang, walaupun sempat juga empat kali tak mampu menyudahi balapan yang dikarenakan ulahnya sendiri yang tampil dengan gaya balap super garangnya alias super agresif itu, pencapaian terbaiknya berhasil menduduki podium ketiga pada MotoGP Republik Ceko serta menjadi runner-up di GP Australia.

Namun nasib berkata lain saat balapan di sirkuit Sepang Malaysia Minggu 23 Oktober 2013. di lap kedua, setelah melewati belokan di tikungan ke 11, Simoncelli terjatuh dari motor dan mendapat hantaman keras dari Collin Edwards dan Valentino Rossi yang tepat berada di belakangnya, tidak sampai satu jam berlalu Simoncelli akhirnya diumumkan meninggal dunia, kematian yang tragis itu membuat Simoncelli tidak mempunyai karier yang panjang di MotoGP, padahal seperti yang kita lihat dari penampilannya di motoGP Simonchelli tampil sebagai salah satu pebalap muda berbakat dan berpotensi.

1391780378466009787
1391780378466009787
sumber foto : olahraga.plasa.msn.com

Akhirnya Sebagai bentuk penghormatan, Simonchelli akan dikukuhkan jadi legenda dengan dimasukkan dalam “Hall of Fame”  MotoGP.. Pengumuman/penobatan penghargaan terhadap Simoncelli sebagai legenda MotoGP akan dilangsungkan di sirkuit Mugello pada Grand Prix Italia pada tanggal 1 Juni 2014 nanti.

Simonchelli akan menjadi pebalap ke-21 yang masuk daftar “Hall of Fame”  MotoGP” ini setelah Giacomo Agostini, Mick Doohan, Geoff Duke, Wayne Gardner, Mike Hailwood, Daijiro Kato, Eddie Lawson, Anton Mang, Angel Nieto, Wayne Rainey, Phil Read, Jim Redman, Kenny Roberts, Jarno Saarinen, Kevin Schwantz, Barry Sheene, Freddie Spencer, John Surtees, Casey Stoner dan Carlo Ubbiali…….

Sebagai penutup tulisan ini saya kutip apa yang pernah disampaikan Pengamat MotoGP asal Inggris, Toby Moody yang menyampaikan “Inilah (Simonchelli)  pembalap yang sebenarnya. Cepat dan berani mengambil kesempatan. Inilah pembalap yang dibutuhkan olahraga ini untuk bertahan dan terus berkembang”……..Go..go motoGP 2014.

Borneo 07 Februari 2014

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun