sumber foto :Â spartacks.net
Hallo... selamat siang semua Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 rencana PSSI akan bergulir pada 15 April 2014 nanti, sesuai dengan hasil rapat Pra Manager Meeting dengan PT Liga Indonesia di Hotel Somerset, Surabaya beberapa waktu lalu yang diikuti oleh 64 perwakilan klub calon peserta Divisi Utama. Seperti yang disampaikan CEO PT Liga, Joko Driyono "Bulan Februari nanti kita akan melakukan fase verifikasi terhadap semua klub, dilanjut tanggal 10 Maret. Kita tentukan jumlah pasti klub Divisi Utama beserta pembagian grupnya. Lalu, tanggal 17 Maret kita kasih draft jadwal kompetisi, nanti PT Liga memberikan waktu satu minggu untuk finalisasi jadwal dan 15 April Divisi Utama akan kick off," kata Joko Driyono, usai melakukan pertemuan seperti yang dilansir Ligaindonesia.co.id.
Dengan jelas pad saat itu Joko Driyono menegaskan kepada klub peserta untuk segera  mempersiapkan diri guna persiapan menjalani verifikasi tim. "Kita fokus 2 hal yakni infrastruktur dan keuangan. Stadion harus berkualitas baik, khususnya rumput lapangannya, sekalipun lampu bukan kewajiban. Masalah infrastruktur terkait dengan fasilitas perangkat pertandingan dan keamanan. Keuangan adalah kewajiban klub-klub pada pemain. Jangan ada yang masih menunggak gaji," tambah Joko.
Ternyata dalam perjalanan waktu sampai dengan saat ini,  menjelang verifikasi kembali mencuat persoalan gaji yang belum terselesaikan, misalnya apa yang dialami mantan pemain Perseman Manokwari  Marcio Souza Da Silva, dimana sesuai dengan yang diberitakan, instrinya Rahmi Hafidania, mendatangi kantor PSSI di Senayan, Jakarta, Selasa (25/2) sore. terkait dengan tunggakan gaji suaminya yang belum dibayarkan ketika memperkuat Perseman Manokwari pada musim kompetisi 2013 yang lalu . "Selama ini, kami bingung ingin menempuh langkah apa dalam memperjuangkan hak-hak ketika di Perseman. Suami saya tidak digaji selama 11 bulan dan 25 persen dari kontrak, yakni sebesar Rp212 juta. Per bulannya, seharusnya Perseman membayarkan gaji suami saya sebesar sekitar Rp53juta. Sebenarnya, ada dua pemain yang belum dibayar pihak Perseman, dan salah satunya adalah suami saya," tuturnya.
Sementara itu dilain pihak, lain lagi ceritanya dengan apa yang dilakukan PSMS Medan yang menebar ancaman akan menggugat PT Liga dan Exco PSSI jika klub yang berjulukan Ayam Kinantan ini tak masuk ke Divisi Utama (DU) 2014. Woww…??? Karena pengurus PSMS merasa sudah sudah berkorban banyak untuk membayar tunggakan gaji pemain dan sudah melengkapi dokumen yang diminta oleh PSSI. "Kami sudah mengerjakan apa yang diminta dan mengikuti prosedur yang diinginkan oleh PSSI. Baik tunggakan gaji pemain sebelumnya, sampai melengkapi dokumen yang lainnya," ungkap Ketua Umum PSMS, Fauzi, Selasa (25/2).
Jadi menurut pengurus dan manajemen PSMS ini, jika tidak lolos verifikasi atau tidak dapat ikut berkompetisi di Divisi Utama itu, dianggap merupakan kesalahan yang besar bagi PSSI. Seperti yang disampaikan ketuainya M Fauzi Nasution Spb "Exco PSSI dan PT Liga harus memakai akal sehatnya. Pakai akal sehat mereka jangan gunakan mekanisme dendam iblis," berangnya, dan juga menambahkan "Besok (26/2) klub akan mendatangi PSSI untuk memberikan berkas tunggakan gaji pemain. Selain itu, untuk meminta kepastian dari PSSI terkait belum mendapatkan legal kompetisi," ujar Fauzi.
Memang dalam hal ini masalah kepemilikan klub juga termasuk salah satu yang akan menjadi kendala bagi PSSI/PT Liga  dalam memnntukan proses Verifikasi nanti dimana masih adanya terdapatnya duo kepemilikan klub,  seperti yang terjadi pada PSMS dan Perseman Manokwari yang sampai saat ini masih juga belum  terselesaikan dikalangan internal pengurus.
Seperti kita ketahui sampai saat ini PSMS memang belum mendapatkan kepastian dari PSSI untuk mengikuti kompetisi atau tidak. Karena masih terdapat duo kubu yang merasa memiliki atau merasa pengurus yang sah atas PSMS Medan itu masing-masing antara kubu Indra Sakti Harahap dan kubu M Fauzi Nasution Spb, keberadaan kedua kubu itulah yang membuat permasalahan PSMS belum bisa teratasi.
Begitu juga dengan apa yang dialami Perseman Manokwari, yang juga belum mendapat kepastian keikutsertaannya pada liga divisi utama PSSI musim 2014/2015 dimana Dualisme kepemilikan/pengurus juga terjadi antara Perseman ex LPI dan Perseman ISL yang membuat nasib Perseman menjadi masih belum jelas. Seperti yang pernah disampaikan Exco PSSI, La Siya, supaya bisa berlaga pada kompetisi divisi utama musim 2014/2015 ini, Perseman harus dilebur jadi satu, atau setidaknya, salah satu kubu mesti rela untuk dinyatakan bubar. “Perseman punya hak untuk berkompetisi di divisi utama. Tapi dengan syarat pengurusnya harus satu. Kalau tidak, PSSI akan memberikan sanksi, bisa misalnya diturunkan ke liga amatir, “ ujarnya
Jadi dari kedua contoh kasus diatas pertanyaannya apakah PSSI atau CEO PT Liga yang kebetulan dijabat oleh sekjen PSSI Djokri itu, bisa memberi ketegasan terkait kendala permasalahan utama yang menjadi syarat keikutsertaan klub dalam kompetisi Devisi utama musim 2014/2015 nanti atau akan kembali terjadi seperti apa yang sebelum ini terjadi pada waktu verifikasi kualifikasi klub peserta Liga ISL 2014 yang lalu ?, dimana PSSI/PT Liga kembali memberi berbagai kelonggaran bagi tim yang secara Financial sebetulnya tidak mampu untuk ikut sebagai peserta liga dimusim 2014, tapi pada akhir/kenyataannya terdaftar sebagai peserta Liga munsim 2014, padahal penyakit kronis masalah gaji masih itu banyak yang belum terselesaikan dengan tuntas.
Semoga saja dengan munculnya dua kasus pemberitaan diatas membuat PSSI akan lebih tegas dengan keputusannya sehingga kedepan permasalahan gaji dan dualisme kepemilkan klub ini bisa benar-benar teratasi, untuk itu mari kita tunggu saja seperti apa nantinya yang akan terjadi,  apakah PSSI akan kembali melakukan kesalahan yang sama atau member ancaman seperti yang pernah saya tulis sebelum ini, dalam artikel djoko-driyono-ancam-klub-penunggak-gaji-devisi-utamal …….mari sama-sama kita tungu saja ….selamat menikmati.
Borneo 26 Februari 2014
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H