Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ini Adalah Kompetisi bagi Kita Bukan Tentang Menang atau Kalah?

11 Oktober 2014   16:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:28 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber foto : idebisnis-ideusaha.blogspot.com

“Kami telah absen dari turnamen ini untuk waktu yang lama tapi ini adalah kompetisi bagi kita bukan tentang menang atau kalah, ini adalah tentang bagaimana pemain muda kami tampil di tingkat ini, “ungkap coach Indra Sjafrie jelang laga kontra Uzbekistan

Hallo selamat siang semua……..begitu tinggi rasa kecewa yang dirasakan seluruh masyarakat pecinta sepakbola tanahair terhadapa apa yang terjadi kemaren sore dimana timnas-19 yang dibanggakan sebagai generasi emas sepakbola Indonesia kedepan tak berkutik menghadapi lawan yang memang sesungguhnya lebih baik dari timnas yang kita banggakan itu, untuk itupun sudah saya gambarkan dalam tulisan saya sebelum ini sejarah-panjang-lawan-timnas-u-19-di-fase-grup-piala-asia tapi yah…sudahlah kekalahan itu sudah terjadi suka atau tidak suka kita harus bisa menerimanya walupun kita tidak menginginkan kata “Kalah” itu

Tapi yang menarik buat saya adalah terjadinya perubahan misi dari yang sebelumnya mengebu-gebu mengatakan target akhir kita atau puncak perestasi dari timnas u-19 ini adalah Final Piala ASIA 2014 kok sekarang jadi beruah ? ada apa ini ? dan kenapa saya bilang berubah ? semua itu tergambar dari pernyataan sang pelatih Coah Indra Sjafri sebelum pertandingan melawan Uzbekistan berlangsung seperti yang saya garis bawahi di prologh tulisan diatas “Kami telah absen dari turnamen ini untuk waktu yang lama tapi ini adalah kompetisi bagi kita bukan tentang menang atau kalah, ini adalah tentang bagaimana pemain muda kami tampil di tingkat ini, “ ungkap coach Indra Sjafrie jelang laga kontra Uzbekistan, bagai mana bisa kompetisi ini bukan bicara menang dan kalah ? tolong bagi yang bisa menjelaskannya saya mohon dibantu untuk menjelaskannya dikolom komentar…he..he

Kalau kita melihat arti kata Kompetisi dari sudat ilmu pengetahun sosial, kompetisi adalah sebuah proses yang terjadi pada individu atau kelompok manusia yang terlibat melalui bidang-bidang kehidupan masing-masing, berusaha untuk memperebutkan sesuatu dari sejumlah tujuan yang mereka harapkan atau dengan kata lain kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok.

Pertanyaanya apakah pemaknaan kata dari Kompetisi sudah berubah demi menutupi kelemahan atau ketidak mampuan Timnas U-19 dalam kompetisi ini ? atau apakah coah Indra sudah merasa memang sesungguhnya kita masih ketingalan jauh dari para peserta lainnya ? karena kalau kita mau jujur memang situasinya sangat berbeda kalau kita bandingkan dengan saat tim ini begitu memberikan harapan besar bagi seluruh pecinta bola dinegri ini kala berhasil mengalahkan KOREA SELATAN dibabak penyisihan group yang sekaligus menentukan Timnas U-19 tampil sebagai juara group untuk bisa tampil di Final Piala ASIA yang saat ini sedang berlangsung di Myanmar, dan begitu juga termasuk dengan saat timnas U-19 ini berjaya memenangkan kejuaraan bergengsi bagi Negara-negara Asia Tengara yaitu Piala AFF U-19.

Seperti yang sudah juga pernah saya tulis sebelumnya tim ini menurut saya mengalami perubahan besar mulai dari penghujung tur Nusantara II sampai dengan tur terakhir di Spanyol kemaren dimana kita tidak melihat lagi permainan yang dulu dibanga-bangakan sebagai pola permainan yg cocok untuk para pemain garuda muda itu dengan nama Pe-Pe-PA (pendek-pendek-panjang), seakan sudah bisa dipersamakan dengan kebesaran nama tiki-taka ala pemain spanyol atau jogo bonito-nya brazil seperti yang pernah disampaikan Indra Sjafri “Sumber daya pemain sayap Indonesia banyak. Kenapa lari dari kenyataan dengan meniru cara bermain tim lain. Jarak antar pemain tidak sampai 20 meter, kenapa yang gampang dibuat sulit?” disini atau betul apa yang sudah pernah saya tulis sebelumnya timnas-u-19-kehilangan-identitas-atau-kejenuhan dan hal itu diperburuk lagi dengan kegagalan bermain di Piala Cotif Spanyol yang menjadi pemicu dan cikal bakal hancurnya mental para ABG punggawa muda ini.

Tapi yah sudahlah……..apapun komentar atau keluh kesah yang kita sampaikan tak akan bisa merubah keadaan selain dari timnas U-19 itu sendiri dan sembari berharap semoga saja ada ke “ajaiban” disisa dua pertandinga berikutnya saat melawan Australia dan Uni Emirat Arab yang kemaren berbagi angka sama 1-1, sehingga apa yang ditargetkan untuk “hanya” lolos ke semi final saja kita akan memiliki tiket untuk bertarung ditinggkat yang lebih tinggi di piala dunia 2015 selandia baru nanti dan akan membuat mimpi itu berubah menjadi kenyataan……selamat menikmati.

Borneo 11 Oktober 2014

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun