sumber foto : kabarbola.net
Hallo selamat malam……..ditengah kemerosotan perestasi timnas Indonesia di kancah persepakbolaan international, mulai dari kegagalan timna U-23 di Asian Games, walau katanya sukses mencapai target dari PSSI yang hanya menargetkan lolos dari Fase Group ? dan begitu juga dengan kegagalan/babak belurnya timnas U-19 di Final Piala Asia U-19 lalu yang juga katanya di even itulah puncak perestasi dari Evan Dimas & Friends akan mencapai puncaknya dan sekaligus akan membawa Timnas U-19 ketingkat yang lebih tinggi yaitu lolos Piala Dunia U-20 tapi apa yang terjadi semuanya tinggal mimpi dan meninggalkan duka yang mendalam bagi pecinta sepakbola di negri ini.
Ibarat sudah jatoh sepakbola Indonesia masih tertimpa tangga lagi dengan apa yang saya sebut yaitu “Dagelan & Tragedi Sepakbola Indonesia” seperti yang baru saja terjadi di pertandingan babak penyisihan grup 1 babak 8 besar Divisi Utama musim 2014 minggu kemaren 26/10/2014 saat PSS Sleman berhadapan dengan PSIS Semarang.
Seperti yang diberitakan di berbagai media pada pertandingan antara PSS & PSIS itu terlihat kedua kubu berusaha membobol gawangnya sendiri dimenit-menit pertandingan akhir dan beruntung wasit Hulman Simangunsong langsung menghentikan pertandingan.
Dimulai dari menit ke 78 Gelandang PSS Sleman, Agus Setiawan mencetak gol ke gawang sendiri disusul sepuluh menit kemudian menit ke 88 PSS Sleman kembali melakukan gol bunuh diri lewat Hermawan Jati untuk memberikan keunggulan 2-0 bagi PSIS.
Dan kejadian ini di rerspon oleh tim PSIS dengan lebih dahsyat lagi yaitu dengan melakukan tiga gol bunuh diri di sisa waktu pertandingan berawal di menit ke 89 yang dilakukan oleh Fadli Manan dan berikutnya di menit-menit pertambahan waktu yaitu menit ke 90+1 dan 90+3 yang dicetak oleh Komaedy dengan demikian terciptalah Lima gol di pertandingan tersebut dari hasil gol bunuh diri dan sekaligus memastikan kemenangan menjadi milik PSS dengan skor 3-2,
Hasil ini membuat PSS tampil sebagai juara grup grup 1 dengan 14 poin dan PSIS menempati peringkat 2 dengan 11 poin. Dengan demikian, di PSS akan bertemu Borneo FC dan Martapura FC akan menghadapi PSIS di semifinal…..….sungguh menyedihkan sekali.
Memang seperti yang diberitakan pemicu semua ini adalah adanya informasi waktu pertandingan memasuki menit-menit akhr pertandingan dimana pada pertandingan lain di grup 2 antara Borneo FC vs Persis Solo dan Martapura FC vs PSCS, ternyata Borneo FC menang WO atas Persis Solo dan Martapura FC menang 1-0 atas PSCS.
Hasil itu membuat Martapura FC keluar sebagai juara grup 2 semenatara pertandingan PSS dan PSIS yang sejak awal sudah disinyalir sama-sama menginginkan kekalahan agar “hanya” keluar sebagai runner-up dan berpeluang bertemu Martapura FC di semifinal terhindar dari laga Vs Borneo FC yang kini menjadi runner up grup 2 di fase 4 besar
Tentu kejadian diatas tidak bisa dibenarkan dan jelas-jelas mencederai apa yang disebut dengan Fair Play dalam perinsip sepakbola Dunia yang lebih mengedapankan nilai-nilai sportifitas yang tinggi dalam bermain sepakbola, tapi faktanya itulah yang terjadi disepakbola negri yang kaya ini,
Seperti apa kedepannya mari kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti …… dalam menangapi keajidan ini CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menyampaikan "Kasus gol bunuh diri PSS Sleman lawan PSIS Semarang akan kami investigasi secara serius . Seperti ada indikasi pengaturan skor. Bila terbukti, kami bisa mendiskualifikasi," tegas Joko……………selamat menikmati.
Borneo 27 Oktober 2014
Salam OLah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H