Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Lelucon Baru PSSI di Gedung DPR Senayan

17 Januari 2015   16:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : www.aktual.co

Hallo selamat siang semua …. jujur kalau ngikutin ketoprak ala PSSI semakin hari semakin menarik dan bahkan lebih lucu dari acara “ini Talkshow” ”nya Sule disalah satu TV swasta yang hampir tiap hari kita tonton dirumah……bagaimana tidak ? dari sekian banyak berita yang kita baca dari pemberitaan yang ada terkait dengan kunjungan rombongan PSSI ke gedung DPR dalam rangka memenuhi pangilan angota dewan yang ada di senayan sekalian “Curhat” tentang keter “usikan”nya dengan keberadaan Tim Sembilan bentukan Menpora Imam Nahrawi kemaren sepertinya ada beberapa cerita lucu yang sebetulnya tidak pantas dilakukan oleh para petinggi PSSI notabene yang mewakili sebuah organisasi besar pengendali persepakbolaan di negri ini dengan nama PSSI.

Kalau boleh berbagi saya akan mencoba rangkum berbagai tema lucu yang membuat berita kunjungan itu menjadi pantas untuk “ditertawakan”, mulai dari pemaparan pak ketua PSSI Djohar Arifin yang dulu saya kagumi karena tingkat kearifannya dalam melihat masalah tapi yang terjadi sekarang “maaf” mulai mengeluarakan aura yang menjauh dari kearifannya selama ini sebagai orang tua yang bepengalaman banyak dalam berorganisasi, dimana seperti yang pernah diberitakan pada suatu kesempatan berbeda, pak Ketua Umum Djohar Arifin ini pernah mengatakan banyak sekali hal-hal yang perlu didiskusikan dengan Tim Sembilan walaupun beliau mengaku bahwa secara resmi PSSI tidak pernah diikut sertakan dalam pembentukan Tim Sembilan ini

Namun dalam pertemuan kemaren pak ketum Djohar Arifin mengatakan sebaliknya terkait tim Sembilan ini yang mengatakan bahwa "Tujuan, maksud, surat, sms, semuanya tidak pernah," kata Djohar dan "Kami juga belum laporkan atau beritahukan secara resmi kepada FIFA mengenai Tim Sembilan." Tapi pada kesempatan yang sama juga menyampaikan "Saya sudah komunikasi denganAFCdan FIFA dalam Kongres Luar Biasa di Australia pada 9 Januari lalu. Mereka mempertanyakan soal itu (Tim Sembilan. AFC menegaskan bahwa tidak boleh ada pintu masuk bagi Tim Sembilan "kata Djohar Arifin, tentu pertanyaannya kalau kita terjemahkan kata “tidak boleh ada pintu masuk bagi tim 9” itu apakah sudah bisa dikatakan sebagai atau merupakan pernyataan resmi dari pihak FIFA atau AFC dalam menyikapi niat baik tim 9 dalam hal ini pemerintah untuk turut serta melakukan pembenahan dari sisi organisasi PSSI sekalian merespon tuntutan masyarakat yang menginginkan tercitnya kondisi persepakbolaan dengan pembinaan yang baik sehingga pada akhirnya menunjukan perestasi yang membanggakan bagi seluruh pecinta sepakbola di negri ini

Berikutnya ada juga pernyataan anggota Tim Ad Hoc Sinergi yang konon kehadirannya dikatakan bukan untuk menyaingi tim Sembilan, Togar Monahan Nero, yang mengatakan bahwa Menpora tidak mengerti soal sepak bola ? dan menambahkan "Tidak perlu bertemu Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi) itu, karena dia tidak menguasai soal sepak bola," kata Togar saat bicara di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X, DPR RI, dan tentu pertanyaanya apakah seorang MENPORA harus mengerti betul/menguasai soal sepakbola ? padahal kita tau pasti urusan KEMENPORA/MENPORA bukan hanya mengurusi cabor sepakbola saja masih banyak urusan lain/cabor lain yang menjadi tangung jawabnya dalam urusan  pembinaan olah raga direpublik ini.

Begitu juga dengan pemaparan yang dilakukan oleh Gusti Randa sebagai Ketua Forum Asosiasi Provinsi PSSI se Indonesia yang melaporkan kepada Komisi X DPR RI bahwa penyebab awal terjadinya resistensinya PSSI khususnya kepada Menpora Imam Nahrawi antara lain seperti yang disampaikannya "Para wakil rakyat kami hormati, mungkin Pak Ketua (Djohar,red) dan Pak Sekjen(Joko Driyono) tidak mau fulgar menyampaikan alasan mengapa hubungan antara PSSI dan Menpora menjadi renggang. Itu semua karena Menpora ikut menandatangani petisi pembekuan PSSI di salah satu acara sebuah televisi swasta," kata Gusti Randa padahal bukan itu yang terjadi jelas pernyataan ini hanya mengumbar kebencian mendalam terhadapa Menpora dan memperlihatkan kebodohanya sendiri setealh itu malah menegaskan lagi bahwa apa yang dilakukan oleh Menpora tersebutlah yang menjadi dasar utama mereka tidak lagi respek dengan Imam Nahrawi,"Kami menyimpulkan, Menpora ini tidak tahu apa-apa tentang sepak bola," lanjutnya yang juga sekaligus merupakan kekonyolan yang sama dengan apa yang dilakukan Togar Monahan Nero.

Dan yang lebih membuat semua menjadi lucu adalah sangahan dari sesama angota PSSI yang hadir kala itu Djamal Aziz yang mengatakan "Jangan keliru, Menpora tidak pernah menandatangani petisi, tapi hanya menerima," yang sudah barang tentu ini membuka kebodohan dari timnya sendiri khususnya Gusti Randa…he…he… dan memang pada faktanya begitu, seperti yang kita lihat di acara Mata Najwa kala itu bahwa pak Menpora hanya menerima petisi dari forum sporter seluruh Indonesia terkait pembekuan PSSI itu, jadi kelihatan sekali pemahaman dari Ketua Pengrov PSSI itu sangatlah dangkal….ha..ha

Poin penting dari pertemuan kemaren kalau boleh disimpulkan adalah pertama (1) saat pak ketua umum Djohar Arifin yang hanya lebih banyak memamerkan keberhasilan PSSI dan sanggahan langsung dari Jefirstson R. Riwu Kore politisi asal fraksi Demokrat yang mengatakan "Kalau itu kan hanya laporan umum, dan kami disini sudah tahu tentang itu. Jadi, tidak perlu lagi dibesar-besarkan," dan menambahakan "Kami di sini hanya mau mendengar mengapa sampai menpora harus membentuk Tim Sembilan untuk mengevaluasi PSSI," cuat Jefirstson.

Dan poin penting kedua (2) apa yang dipertanyakan Nasyrul Falah Amruh anggota Komisi X asal Fraksi PDIP yang menyatakan salah satu kegagalan besar PSSI yang belum terselesaikan saat ini adalah sanksi "sepak bola gajah" masih hanya menyentuh para pemain, "Mereka (Pemain, Red) dihukum seumur hidup, padahal kita semua tahu kalau mereka hanya wayang, sementara dalangnya masih berkeliaran," ungkapnya.

Terakhir poin ke tuga (3) saat Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya yang mengatakan mereka hanya ingin menggali informasi singkat dari PSSI sebelum menggelar rapat kerja dengan Kemenpora, Selasa (20/1) pekan depan," Hasil dari pertemuan ini akan menjadi bahan saat kami rapart dengan Menpora. Ada banyak masukan yang akan kami berikan ke pemerintah," ucapnya.

Jadi kalau boleh kita kembali simpulkan yanh kira-kira begitulah Representasi dari para petinggi PSSI yang kalau sesuai keputusan dari Komisi Informasi Pusat (KIP) menyebutkan bahwa PSSI adalah badan publik nonpemerintah dan diminta untuk membuka laporan keuangannya dalam Sidang sengketa antara pemohon (FDSI) dan PSSI beberapa waktu yang lalu, sementara hal lain yang terlihat lebih menonjol adalah rasa ketakutan/kekhawatiran PSSI akan keberadaan di zona nyamannya terganggu  akan keberadaan Tim 9 ini yang dianggap sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang akan mengobok-obok “kepentingannya” dan berlindung dibawah Statuta FIFA, dimana pemerintah dikatakan "diharamkan" untuk ikut campur dalam urusan sepakbola masing-masing anggotanya atau dengan kata lain kinerja organisasi sepak bola diseluruh dunia yang menjadi anggota FIFA tidak boleh mendapat intervensi dari pihak luar, termasuk pemerintah negara tersebut yang nantinya bisa mendapat sangsi atau dikeluakan dari keanggotaan FIFA……

Sebagai penutup tulisan ini, saya kembali teringat dengan iklan yang dibintangi artis penyanyi legendaris Indonesia Iwan Fals dengan semboyannya “Saatnya Bicara Jujur … Berani” ? ……selamat menikmati.

Borneo 17 JAnuari 015

Salam Olah Raga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun