Ini adalah pengalaman pertama saya menulis di Kompasiana.Â
Ngerjain apa aja yang pertama itu selalu bikin tegang.Â
Masuk sekolah pertama kali, naik roller coaster pertama kali, ijab qobul pertama kali, dan lahiran anak pertama.
Pokoknya ngerjain sesuatu untuk pertama kali selalu bikin tegang, bikin deg-degan.
Begitu juga dengan menulis di kompasiana pertama kali. Tegang. Jangan-jangan nanti tulisannya langsung viral, yihhaa... atau sebaliknya malah gak ada yang baca, dududu.. syedih.
Padahal, nulis ya nulis aja. Ga usah lebay.Â
Daripada saya lebih ngalor ngidul, mending saya tulis manfaat apa aja yang bisa didapatkan dengan menulis di kompasiana
cekidot,
1. Ruang Belajar Blogger
Sejujurnya, alasan pertama kali menulis di kompasiana adalah sebagai sarana belajar menulis.Â
Kebetulan bulan lalu saya baru beli domain sendiri untuk blog pribadi. Jadi semangat nulisnya lagi menggebu-gebu lantaran punya domain baru.Â
Sayang kalo lagi semangat gini, momentumnya disia-sia in, akhirnya saya mencoba untuk menulis lebih banyak dan lebih sering.Â
Platform yang saya incer dari dulu untuk menulis adalah kompasiana. Alhamdulillah sudah kesampaian.
Jadi selain di blog, sekarang saya punya pos lain untuk menuangkan ide-ide liar saya.
2. Pertemanan
Dengan jumlah user yang banyak, sangat memungkinkan kita menjalin pertemanan diantara kompasianer (sebutan untuk penulis di kompasiana)
Agar punya teman sesama kompasianer, yang perlu dilakukan diantaranya saling berkomentar di tulisan teman-teman lainnya.
Cara lainnya untuk menjalin pertemanan di kompasiana adalah dengan menanggapi tulisan teman-teman lainnya lewat tulisan lagi. Anda bisa menggunakan fitur yang sudah disediakan oleh kompasiana "Tanggapi dengan artikel" dibagian bawah setiap artikel yang anda baca.
3. Base Audience Besar
Base audience ini berasal dari sesama kompasianer, loyal visitor, dan blind visitor.
Dikutip dari dailysocial, jumlah member kompasiana ada 210.000 anggota. Jika hanya mengandalkan pengunjung dari member internal saja, trafik kompasiana sudah besar.
Ditambah loyal visitor, yaitu visitor yang tidak terdaftar sebagai member, tapi sering buka situs kompasiana secara rutin. Saya tidak bisa estimasi jumlahnya, tapi sebagai patokan saja, sebelum akhirnya saya sign up, sebelumnya saya adalah penikmat konten kompasiana lebih dari 5 tahun.
Ditambah lagi blind visitor, ini menurut saya visitor terbanyak. Yaitu visitor yang masuk ke situs kompasiana dari referensi social media atau search engine.
Dengan jumlah visitor yang sangat besar, kemungkinan tulisan kita dibaca, direspon / diapresiasi jadi lebih besar, dibandingkan dengan menulis di blog sendiri
4. Ramah Search Engine
Saya banyak sekali menemukan halaman-halaman kompasiana muncul di pencarian google. Ini menandakan kompasiana merupakan website yang disukai google.Â
Kompasiana memiliki authority yang bagus, baik di mata manusia ataupun search engine.Â
Menulis di kompasiana lebih berpotensi tulisan kita terangkat di search engine dibanding menulis di blog sendiri, apalagi blog nya masih baru.
Sudah 12 tahun online, tentu website kompasiana sudah memiliki banyak exposure dan referensi dari website-website lain di internet. Hal ini menjadikan sebuah website lebih kokoh di mata search engine.
5. Flexibel
Berbeda dengan menulis di blog, terutama blog niche khusus, menulis di kompasiana bisa lebih flexible.
Kalau menulis di blog harus sesuai tema, tidak bisa menulis humaniora seperti ini di blog niche.
Menulis di kompasiana, kita bisa lebih flexible menulis artikel jenis apa saja. Bahkan bukan hanya artikel narasi / deskripsi, tapi juga bisa menulis cerpen dan puisi.
6. Lomba dan Event
Sejujurnya daya tarik besar dari kompasiana adalah banyaknya lomba dan event yang diadakan, baik oleh internal kompasiana, sesama kompasianer, atau oleh sponsor.
Sambil menyelam minum air. Sambil belajar menulis, juga bisa ikut lomba ngeblog.
Dengan mengikuti lomba ngeblog, kita bisa tau sejauh mana kualitas tulisan kita.Â
Itu saja sebagai pengisi tulisan pertama saya di kompasiana, semoga yang membaca artikel ini dan belum gabung di kompasiana, jadi tergerak untuk bergabung. Atau yang sudah punya akun tapi belum juga membuat tulisan pertama, semoga termotivasi untuk membuat tulisan pertama juga seperti ini.
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H