Mohon tunggu...
Lukman Hqeem
Lukman Hqeem Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Emas Berayun Dititik Krusial

12 Januari 2016   08:20 Diperbarui: 12 Januari 2016   08:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sentimen Penggerak Harga Emas

Naiknya angka Payroll  Amerika Serikat bahkan lebih tinggi dari perkiraan awal, menjadi sinyal kuat akan kemungkinan kenaikan suku bunga Fund Rates dari The FED lebih lanjut. Dilain pihak, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang masih mengkhawatirkan juga telah memperburuk aksi jual saham-saham Tiongkok di berbagai bursa utama dunia. Kedua sentimen ini menarik-ulur harga emas saat ini.

Harga emas berayun naik turun setelah mencatat kinerja mingguan yang terbaik sejak Agustus lalu, dimana semakin jatuhnya saham-saham Tiongkok telah menjadi sentimen pendukung kenaikan harga emas. Sementara kuatnya data lapangan kerja AS disisi lain menjadi pembatas kenaikan harga emas lebih lanjut. Angka Payroll AS meningkat sebesar 292 ribu, lebih tinggi dari perkiraan. Saham-saham Tiongkok sendiri terpuruk pada posisi terendah sejak September silam, ini merupakan aksi terburuk sepanjang setahun terakhir ini.

Kekhawatiran jatuhnya bursa saham lebih lanjut, mendorong investor mengamankan investasi dengan membeli Emas aset pengaman investasi. Akhir pekan lalu, para Investor melakukan aksi beli yang paling besar pada ETF Emas, sebagai kembalinya aksi beli kembali sejak 10 Desember lalu. Jumlah kepemilikan ETF Emas mengalami kenaikan 9,1 metrik ton menjadi sebesar 1.475,3 tons setelah sehari sebelumnya juga naik sebanyak 8,1 metrik ton.

Data tenaga kerja yang menerima upah atau gaji mengalami kenaikan, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Angka ini bahkan lebih baik dari perkiraan pasar sebelumnya yang dikabarkan lewat Bloomberg. Data terkini untuk bulan Desember tersebut dianggap menjadi isyarat kuat bagi upaya menaikkan suku bunga acuan, Fund Rates oleh The Federal Reserve. Tentu saja, kenaikan suku bunga ini akan memperkuat nilai tukar Dolar AS dan memberikan pukulan bagi harga emas, setidaknya data ini menjadi batu sandungan bagi laju kenaikan harga emas saat ini.

Tahun ini, harga emas telah mencatat kenaikan harga sebesar 3,9 % menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar akan buramnya perekonomian Tiongkok dimasa depan yang telah membuat aksi jual besar-besaran di bursa saham untuk saham-saham Tiongkok. Sentimen positif bagi harga emas juga berasal dari meningkatnya suhu politik dikawasan Timur Tengah dan ancaman nuklir Korea Utara. Hal ini membuat para investor menahan diri untuk tidak mengambil resiko lebih besar.

Harga emas masih menjanjikan potensi kenaikan lebih lanjut. Titik krusial yang akan menjadi level resistensi lebih lanjut adalah di garis harga pergerakan emas dalam 100 hari terakhir ini,

Titik Krusial Harga Emas

Para investor kembali menitik beratkan perhatian mereka pada kebijakan moneter AS. Tahun ini setidaknya diperkirakan antara 3 hingga 5 kali Bank Sentral AS, The Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya. Tentu saja Dolar AS akan semakin berpeluang untuk lebih kuat, mata uang ini menjadi aset pengaman investasi, safe haven dengan sendirinya. Hal ini menjadi pesaing bagi emas sebagai tujuan pengaman investasi oleh para investor. Tak ayal, Harga Emas di tahun ini juga berpeluang masih akan turun bahkan hingga dibawah $1,000 per ons.

Memang, ditengah sentimen kenaikan tenaga kerja AS, harga emas masih menjanjikan potensi kenaikan lebih lanjut. Titik krusial yang akan menjadi level resistensi lebih lanjut adalah di garis harga pergerakan emas dalam 100 hari terakhir ini, diharga $1.109. Harga emas diperdagangkan dalam kisaran $1.102,23 per ons, meskipun sempat naik ke harga $1.108,65. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun