Mohon tunggu...
Nada Bilhaqi
Nada Bilhaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

people pleaser

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikontinuitas dan Kontinuitas dalam Psikologi Perkembangan

31 Juli 2023   10:34 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Berubah untuk yang baru Dalam proses perkembangan, manusia selalu menyerap hal-hal baru, terutama yang berkaitan dengan kehidupan spiritual. Contohnya termasuk berita, surat kabar, majalah dan pengalaman baru. Pembelajaran di sekolah juga mencakup kegiatan penemuan, menyerap hal-hal baru secara bertahap dan terencana.

Secara umum, para profesional pembangunan yang berfokus pada unsur-unsur pembangunan menggambarkan pembangunan sebagai suatu metode yang berkelanjutan. seperti tumbuhan yang berubah semakin besar. Para ahli dalam bidang perkembangan yang menekankan faktor nature, sering mengibaratkan perkembangan sebagai rangkaian hierarki perkembangan, seperti tumbuh dari jentik-jentik menjadi nyamuk.

Ahli Teoretisi mekanik melihat pertumbuhan sebagai suatu hal yang terus menerus, serupa dengan orang berlari atau berjalan menuruni bukit. Mereka mengibaratkan perkembangan yang dibangun melalui tahapan yang setara, sehingga memungkinkan untuk memprediksi perilaku masa depan dari perilaku masa lalu. Serta telah lebih fokus pada perubahan kuantitatif, termasuk perubahan kuantitatif seperti ukuran tinggi badan, berat badan, kosa kata atau frekuensi komunikasi. Contohnya, ukuran bayi baru lahir sampai 6 bulan bervariasi. Pada umumnya pendekatan kuantitatif bersifat kontinyu. 

Sedangkan para ahli teori biologi meniti beratkan pada perubahan kualitatif, yaitu perubahan macam, struktur atau organisasi. Mereka menilai bahwa perkembangan terjadi dalam berbagai jenjang, seperti orang melangkah menaiki tangga. Perubahan kualitatif berbentuk putus-putus, seperti halnya perubahan cara berpikir dari konkrit ke abstrak. Pada setiap tahap, orang menghadapi kesulitan yang berbeda dan menggapai keterampilan yang berbeda. Setiap tahap dibangun di atas tahap sebelumnya dan hal itu merupakan ke siapan untuk tahap berikutnya.

Referensi :

Gunarsa, Singgih. (2011). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: Libri

Hildayani, rini dkk (2014). Psikologi Perkembangan Anak. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun