Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pakis Bintang Biru Diprediksi Jadi Ikon Tanaman Hias 2021. Bersiaplah!

14 Januari 2021   20:08 Diperbarui: 14 Januari 2021   20:11 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi ternyata memunculkan tren baru. Tak hanya gaya masker, sepeda, dan kopi dalgona, tanaman hias pun jadi hal yang banyak diburu. 

Harganya tak tanggung-tanggung, bahkan mencapai ratusan juta rupiah! Herannya lagi, harga selangit tak menyurutkan minat orang-orang untuk mencarinya. 

Si Biasa Berharga Luar Biasa
Saya lahir dan besar dengan lingkungan rumah yang terbiasa dengan berbagai pot dan tumbuhan di teras dan halaman. 

Saya baru menyadari, beberapa tanaman yang selama ini ada di rumah orang tua ternyata kini sungguh berharga. 

Sesuatu yang saya anggap biasa ternyata di mata orang lain bisa bernilai luar biasa. 

Beberapa kali kami agak bingung karena dikira mengikuti tren memelihara tanaman oleh orang-orang yang lewat di depan rumah. 

Padahal dahulu Ayah saya menanamnya karena ya memang suka saja dengan tumbuhan. 

Selain itu, harganya pun masih terjangkau karena tak banyak orang melirik. Bahkan beberapa di antaranya termasuk tumbuhan liar. 

Pesona Si Bintang Biru
Setelah tahun lalu jadi momennya tanaman hias seperti aglonema hingga janda bolong, tahun ini blue star fern siap menyalipnya pada awal tahun 2021. 

Tanaman pakis bintang biru ini biasanya ditempatkan di dalam rumah karena bisa tumbuh dengan kondisi cahaya yang rendah.

Makanya bisa ditempatkan di jendela yang menghadap ke utara, barat, atau timur supaya nggak terus menerus dapat sinar matahari 

Dengan wujud daun yang lebar, bertali, dan keriting dengan warna hijau kebiruan, pakis bintang biru jadi tampak manis. Daunnya pun bisa tumbuh sepanjang tahun. 

Namun tanahnya yang mesti lembab membuat kita agak sulit untuk menyiraminya. Perlu trik tersendiri biar si doi bisa tetap kece dan keren. 

Oh ya, Blue Star Fern bisa tumbuh sampai setinggi satu kaki lho. 

Malahan di alam liar dia bisa tumbuh di pohon lain untuk menopang tubuhnya tanpa mengambil nutrisi dan kelembaban dari pohon yang ditumpanginya tersebut.

Hmm.. Tipikal tanaman epifit banget ya. Tanaman yang cukup tahu diri. Hehehe. 

Dipicu Media Sosial
Sepanjang pengamatan saya, sekitar 30 persen orang yang akun Instagramnya saya ikuti ternyata mendadak punya minat yang sama sejak pandemi melanda. 

Padahal latar belakang mereka sangat beragam dan bahkan ada yang sebelumnya nggak pernah bercocok tanam. 

Namun sejak pertengahan tahun lalu, postingan mereka kerap seragam, yaitu memperlihatkan kemajuan pertumbuhan tanamannya. 

Tak jarang saya pun menemukan postingan para platfluencer yang mengunggah konten tanaman dengan harga Sultan. 

Suatu hal yang mengherankan sekaligus membanggakan. 

Tentang bagaimana manusia yang terbiasa membeli barang konsumtif, sekarang jadi sering jajan pernik tanaman. 

Tentang bagaimana tangan yang sebelumnya rajin menikur pedikur, kini getol menggali dan mengolah tanah. 

Wajib Dirawat
Kegiatan bercocok tanam banyak sekali manfaatnya. Seperti membuat lingkungan sehat dan asri, menyegarkan pikiran, sampai mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. 

Nah sebagaimana makhluk hidup lain, tanaman hias juga perlu dirawat supaya tetap sehat dan panjang umur. 

Perhatikan jadwal penyiramannya, pemberian pupuk, hingga pemotongan daun yang kering. 

Berupayalah untuk memperbarui ilmu dengan cara mempelajari teknik berkebun dan merawat tumbuhan dengan benar dan tepat. 

Tak mau kan tanaman hias kesayangan jadi layu, kering, lantas mati begitu saja? 

Jangan Sekadar Ikut-Ikutan
Sebaiknya kita mengindari euforia seperti saat punya mainan baru. Hanya semangat di awal  namun berlanjut kendor hingga akhirnya bernasib tak jelas. 

Jangan sampai kita mendadak melupakan tanaman hias ketika pamornya meredup.

Tak perlu juga memaksakan diri membeli tanaman berharga premium hanya karena iri dan minder lihat koleksi milik orang lain. 

Sejak awal, bulatkan niat dan tentukan tujuan dari membeli tanaman hias, apalagi yang harganya di atas rata-rata. 

Pertanyakan kepada diri sendiri, apakah memang ini kebutuhan, kesukaan, atau sekadar keinginan supaya dianggap hits oleh lingkungan pergaulan. 

Jadikan Aksi Menjaga Lingkungan
Semoga minat memelihara tanaman ini dapat sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap kelestarian alam. 

Semoga kebiasaan baik ini bisa menularkan semangat kepedulian untuk turut merawat lingkungan. 

Semoga kegiatan tersebut dapat jadi sarana belajar dan mengenal tentang keanekaragaman hayati, khususnya flora dari berbagai daerah di penjuru bumi. 

Semoga semakin banyak orang tersadarkan tentang pentingnya gaya hidup hijau dan selaras dengan alam. 

Semoga hobi bercocok tanam ini bisa berkelanjutan dan bukan sekadar mengikuti tren belaka. 

***

Hanifa Paramitha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun