Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Nature

#IniUntukKita - Uniknya Aksesoris dari Sampah Elektronik

25 Agustus 2020   19:07 Diperbarui: 25 Agustus 2020   19:07 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gantungan kunci dari komponen komputer (dok. pribadi)

Dengan menawarkan harga yang terjangkau, konsumen dapat menikmati berbagai produk Kundi Craft. Rentang harga Rp 10 ribu sampai Rp 500 ribu jadi hal yang tak perlu dirisaukan karena ada kebanggaan tersendiri bisa memakai produk, seperti aksesoris, gantungan kunci, hingga frame foto, yang notabene berasal dari sampah elektronik. 

“Selain Kundi Craft, usaha seperti ini sepertinya belum ada ada Indonesia, khususnya Bandung. Entah atau mungkin saya belum menemukannya. Tetapi kalau di luar negeri sih sudah ada seperti Prancis dan Argentina,” ujar Sugeng Riyadi.

Ia bersama Riri Oktriani memfungsikan kembali sampah elektronik yang berdebu menjadi suatu komoditas baru yang praktis dan gaya. Ketimbang menjadi barang kiloan, mereka lebih memilih untuk memanfaatkannya untuk kemudian dipoles jadi barang anyar sederhana yang kreatif dan inovatif. Tentu saja hasilnya memiliki kelebihan yang tak hanya dilihat dari nilai, tetapi juga manfaatnya.

Mereka meyakini bahwa setiap barang memiliki siklus tersendiri. Misalnya kertas yang menjadi pulp untuk kemudian dijadikan lagi sebagai bahan pembuat kertas, juga botol minuman mineral yang akan kembali menajdi biji plastik. 

Pun begitu dengan berbagai perangkat elektronik yang kembali jadi logam dan plastik. Dengan semakin menumpuknya produk elektronik yang keluar, tentu saja diperlukan aksi cepat dalam mengolah sampah-sampahnya.

Bahan dasar yang lahir dari limbah tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan kembali dan diberi nilai ekonomis dengan berubah jadi produk yang benar-benar baru. Seperti bungkus makanan atau sabun yang menjelma menjadi tas dan dompet, bahan dasar limbah elektronik pun dapat berubah wujud jadi sesuatu yang praktis dan keren.

Sugeng benar-benar melakukan kreasinya secara handmade. Ia pun dengan sabar dan teliti mengampelas beberapa komponen. Setelah proses ini dilakukan ternyata akan muncul motif-motif tesendiri yang unik dari komponen tersebut. Inilah yang kemudian juga Sugeng manfaatkan untuk menambahkan sentuhan kreativitas terhadap produk yang akan dibuatnya. Berbagai aksesoris apik yang limited keluaran Kundi Craft pun siap dipasarkan secara online.

“Tanggapan pasar terhadap hasil karya kami cukup baik. Bahkan kadang mereka sampai mampir dan ikutan ngopi di bengkel kami. Ada juga yang curhat atau memberi kritik dan saran, misalnya dalam membuat artikel produk,” ucapnya. ***

Tidak Pernah Jadi Pegawai

Memiliki kegiatan wirausaha UMKM dalam bidang daur ulang limbah elektronik, Sugeng mengaku senang bisa memberikan nilai ekonomis terhadap benda-benda tersebut. Ia justru mengaku sebenarnya tidak berfokus kepada aksi ramah lingkungan karena baginya yang terpenting adalah mampu menjadikan limbah elektronik mengandung nilai ekonomi yang berguna, unik, dan trendi.

Nama Kundi Craft sendiri diambil Sugeng dari simbol propinsi Jawa Tengah, yaitu bejana kundi amarta. Nama ini mengandung filosofi menggambarkan fase yang lebih tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun