Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Membangun Personal Brand bagi Entrepreneur

17 Juni 2020   19:40 Diperbarui: 17 Juni 2020   19:54 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: goodnewsfromindonesia.id

Seringkali entrepreneur pemula langsung menjalani roda bisnis tanpa mengawalinya dengan membangun personal brand yang baik terlebih dahulu. Padahal fungsi brand cukup vital untuk kepentingan bisnis secara jangka panjang. Oleh karena itu, ada istilah "No Brand, No Bussiness".

Tak hanya mendatangkan customer, sebuah brand yang apik juga akan sangat efektif untuk menghasilkan pelangggan. Peluang untuk menjadikan bisnis semakin profesional pun turut terangkat dengan adanya usaha pengembangan personal brand.

Memaksimalkan Media Sosial dan Website

Survey Spourt Social pada tahun 2018 lalu menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen masyarakat menggunakan social media untuk mendapatkan pengalaman sekaligus melakukan komunikasi dengan suatu brand.

Oleh karena itu, entreprenur dapat membangun personal brand sekaligus menenkan aspek positioning dengan memaksimalkan peran media sosial secara optimal. Di era digital seperti saat ini, membangun personal brand dapat dilakukan sekaligus secara luring (offline) dan daring (online).

Entreprenuer pemula dapat menggunakan web, blog, atau berbagai platform media sosial yang populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn untuk meningkatkan nilai bisnisnya. Proses social media marketing yang optimal dapat meningkatkan branding sekaligus menjangkau ribuan bahkan jutaan konsumen dalam beberapa kali paparan.

Selain menyediakan pasar yang potensial, media sosial, blog, dan website juga dapat menjadi tempat berbagi informasi, berpromosi yang cepat dan tepat mengenai keunggulan produk, sekaligus membangun personal brand.

Strategi yang efektif dan efisien dalam melakukan personal brand akan memunculkan kepercayaan dari pasar yang kemudian akan sejalan dengan pendapatan bisnis yang signifikan. Apalagi karaketistik interaksi di dunia maya adalah tidak saling bertatap muka, sehingga pelanggan akan sangat mempertimbangkan keputusan berdasarkan faktor kepercayaan.

Sebelum memulai membangun personal brand di media sosial, hal perdana yang harus dimatangkan adalah konsep brand dan produk yang akan dikembangkan. Konsep yang dibuat secara spesifik akan membuat brand dan produk UKM memiliki nilai originalitas dan keunikan tersendiri di mata pasar.

Apabila sudah ada produk sejenis di pasaran, hendaknya kita tidak meniru secara persis agar tidak terkungkung dalam praktik plagiarisme. Cukup amati dan modifikasi dengan tetap mengedepankan unsur keunikan dan memperkuat positioning. Positioning yang terdefinisikan dengan jelas akan membuat konsumen dapat dengan cepat memahami pesan dan nilai yang diharapkan.

Selanjutnya dalam membangun personal brand di media sosial bagi entrepreneur adalah konsisten. Konsistensi ini dapat dilihat dari bagaimana sebuah akun brand memiliki gaya bahasa dan penyampaian yang sama sebagai cerminan karakter brand. 

Pada akhirnya perilaku konsisten akan berpengaruh terhadap citra karakter brand yang kita kembangkan. Adanya pemberian pesan dan nilai secara terus menerus dan berulang akan membuat nama brand sang entrepreneur tertanam dalam benak konsumen.

Pemanfaatan patform yang digandrungi seperti Youtube dapat dimaksimalkan melalui penulisan copywriting yang sesuai dalam kolom deskripsinya.

Berikutnya yang tak kalah penting dalam membangun personal brand untuk entreprenuer adalah pencantuman logo brand. Logo akan membangkitkan kesadaran merk bagi konsumen sekaligus menambahkan nilai diferensiasi yang membedakannya dengan pesaing sejenis. Logo juga memperlihatkan daulat suatu brand dalam bidang dan produk tertentu di mata khalayak.

Tentu saja semua langkah membangun personal brand ini akan semakin optimal apabila dibarengi dengan kinerja positif yakni melalui pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan tanpa terkecuali.

Konsumen yang loyal akan kembali dan menjadi pelanggan tetap. Unsur loyalitas inilah yang harus dipertahankan dengan layanan yang berkualitas, ideal, dan maksimal.

Setelah melakukan langka personal brand secara mandiri, entreprenur juga dapat bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan bidang usaha yang dikembangkan. Biasanya setiap forum komunitas memiliki agenda seperti gathering, pelatihan, atau diskusi yang berkaitan dengan pengembangan brand dan bisnis.

Selain menambah jejaring, partisipasi aktif entrepreneur dalam kegiatan ini juga dapat meningkatkan nama brand menjadi semakin kuat.

Pentingnya Spesialisasi dan Reputasi

Dalam membangun citra yang mampu memberikan kualitas terbaik sekaligus meyakinkan pasar akan keunggulan dari setiap produknya, brand yang baik akan memiliki reputasi yang baik pula. Apalagi posisi brand yang kuat akan mampu menjadi pengendali dalam persaingan pasar karena memiliki identitas bisnis yang baik.

Seperti yang dilakukan Irna Ristiana, seorang entreprenur muda pemilik brand Ziggyzag Project. Citranya sebagai pekerja kreatif di sebuah radio anak muda di Kota Bandung turut menjadi penopang image lini bisnisnya.

"Personal branding sangat berpengaruh ke bisnis, apalagi memulainya dari nol. Diawali dengan memperkenalkan kepada teman-teman, sharing, kemudian terbentuk kepercayaan dari mereka.

Latar belakang saya sebagai orang radio yang identik dengan kreativitas juga berimbas ke image produk yang unik dan kreatif. Jadi saya meyakini ketika kita sudah punya kredibilitas dan reputasi, pelanggan pun akan datang," tuturnya.

Beberapa langkah personal branding dilakukan Irna, misalnya juga menekankan aspek otentik, yakni melalui desain, logo, dan packaging eksklusif dari setiap produknya. Personal brand yang digambarkan secara unik dan memiliki nilai diferensiasi dengan kompetitornya juga disematkan Irna.

Ia menggambarkannya lewat spesialisasi produk yang difokuskan hanya dengan produksi costum pouch dan sajadah traveling. Pendefinisian personal brand tersebut dianggap sangat jelas sekaligus relevan dengan kebutuhan yang dianggap penting oleh pasar.

 Alhasil hal tersebut menghasilkan pelanggan yang tanggap menangkap imej sekaligus pesan dari nilai yang diharapkan.

"Sekarang fokus dalam produksi custom pouch berdesain nuansa wedding dan sajadah traveling. Jadi konsumen yang sedang mencari souvenir untuk bridesmaid atau akan traveling, ingatnya pasti ke brand kami. Hal yang saya lakukan adalah diferensiasi dengan ciri khas sendiri, termasuk packaging eksklusif yang selalu menampilkan logo brand," tambah Irna.

Langkah branding lainnya yang rajin dikerjakan adalah pembuatan konten yang sesuai di media sosial. Mengangkat sajadah traveling sebagai salah satu produk unggulannya, Irna kerap posting konten mengenai keutamaan ibadah, seperti tahajud atau hadis mengenai ibadah lainnya.

Hal ini diakui Irna memiliki engagement lebih tinggi ketimbang sekadar posting berjualan produk semata.

"Sharing di media sosial juga bisa untuk membentuk persepsi di otak konsumen tentang image brand. Ibaratnya tidak hanya kita yang butuh pelanggan, mereka pun butuh manfaat dari kita. Bukan cuma produk, tapi juga berbagitentang sesuatu yang diperlukan mereka," ungkap Irna.

Selain membuat konten yang berhubungan antara produk dengan kebutuhan pasar, ada beberapa langkah strategi pemasaran media sosial lain yang biasa dilakukan entrepreneur.

Langkah tersebut yaitu konsisten posting dengan menyertakan tagar (hashtag) relevan, membuat iklan, melakukan endorsement sesuai budget kepada selebgram, pesohor, atau tokoh populer lainnya, paid promote, story review, serta menggelar give away sebagai bentuk apresasi kepada pelanggan loyal sekaligus menggaet konsumen baru.

"Saat ini jumlah pesaing sejenis semakin banyak, apalagi modal beriklan mereka juga besar. Sebagai entrepreneur, kita harus perkuat brand dengan tetap update dengan cari tahu kebutuhan masyarakat, update desain, selalu menonjolkan value brand dan produk, dan membangun kepercayaan. Ini adalah solusi agar konsumen tidak lari ke kompetitor lain," ucap Irna menambahkan.

sumber gambar: brightstars.co.id
sumber gambar: brightstars.co.id

Membangun Kolaborasi

Dengan berkolaborasi bersama digital marketing agency profesional ,UKM yang memiliki brand baik akan memiliki ciri keunikan tersendiri yang membedakannya dengan kompetitor. Ciri tersebut turut berfungsi sebagai identitas otentik yang mampu diingat konsumen saat memerlukan suatu produk.

Kemunculan logo secara repetitif pun ikut menjadi bahan promosi yang akhirnya memunculkan daya tarik pasar. Peran agensi pemasaran digital juga turut membantu UKM dalam membangun citranya sebagai brand yang mampu memberikan kualitas terbaik sekaligus meyakinkan pasar akan keunggulan dari setiap produknya.

Posisi brand yang kuat akan mampu menjadi pengendali dalam persaingan pasar karena memiliki identitas bisnis yang baik. Melihat pentingnya fungsi branding tersebut, sebuah digital marketing agency akan menemani UKM untuk mengomunikasikan nilai brand sebagai bentuk representasi produk tertentu kepada pasar.

Pada akhirnya, brand yang kuat dapat membawa UKM menjadi lebih berkembang dan dikenal pasar.

Keterlibatan agensi pemasaran digital akan menciptakan kondisi yang memungkinkan nilai brand yang diusung dapat tertanam di pikiran bawah sadar pasar dengan baik. Pengalaman dan keahlian tersebut tentu saja sangat dibutuhkan dalam mempromosikan suatu brand secara mumpuni. 

Peranan digital marketing agency memiliki porsi cukup penting dalam proses social media marketing, khususnya personal branding. Perkembangan teknologi terkini menjadikan agensi mempunyai referensi dan perspektif yang mutakhir tentang target pasar yang akan dibidik.

Hal itu termasuk mampu melakukan interaksi dengan pasar agar konsumen dapat memiliki keterikatan emosi dengan suatu brand. Ikatan emosional inilah yang kemudian akan membentuk atensi khusus dari pelanggan yang diterjemahkan melalui penyampaian jenis konten yang sesuai.

Dilihat dari keahlian membuat konsep pemasaran, agensi pemasaran digital dipandang sebagai mitra kolaborasi yang efektif dalam proses branding UKM.

Mereka memiliki keahlian dalam komunikasi pemasaran yang sangat baik, seperti membangun konten, konsep marketing, produk, hingga tampilan grafis yang menarik konsumen. Apalagi biasanya hal-hal tersebut tidak dipahami oleh semua UKM. 

Namun di era disruptif dan kolaboratif sekarang, UKM juga diharapkan adaptif terhadap perubahan zaman dan perkembangan teknologi. ***

Hanifa Paramitha

Artikel ini saya tulis untuk laman pinuscreative.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun