Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Social Media Marketing Tingkatkan Optimasi Bisnis

14 Juni 2020   19:43 Diperbarui: 14 Juni 2020   19:47 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: blog.modalku.co.id

Media sosial  memiliki kedekatan  yang tidak hanya secara orang per orang, tetapi juga komunitas dengan spirit yang sama. Sebagai makhluk sosial, manusia memang kerap menginginkan infromasi mutakhir dari sesuatu yang digemarinya.

Apalagi masyarakat saat ini tak hanya aktif di satu media sosial, tapi juga beberapa platform  sekaligus. Modal dasar dari media sosial inilah yang  dapat dijadikan modal ekonomi.

Berdasarkan survey Spourt Social pada tahun 2018, sebanyak 90 persen khalayak memakai social media untuk mendapatkan pengalaman sekaligus melakukan proses komunikasi dengan suatu brand. Sebagai  wajah dari suatu perusahaan, brand  memang harus memiliki keterkaitan dengan nilai ikatan emosional dan menciptakan loyalitas bagi pasar.

Saat ini, metode social media marketing banyak sekali tersebar melalui berbagai platform . Para pelaku UKM dapat menggunakan Facebook, Twitter, dan Instagram untuk meningkatkan optimasi bisnisnya.

Namun yang perlu diingat: konsistensi adalah kunci. Konsistensi ini dapat dilihat dari bagaimana sebuah akun brand  memiliki gaya bahasa dan penyampaian yang sama sebagai cerminan karakter brand . Selain itu, pengadaan konten baik tulisan maupun visual yang selalu relevan dan fokus terhadap nilai brand  turut mendukung keberhasilan sistem pemasaran media sosial.

Misalnya pelaku UKM dalam bidang furnitur rumah dapat membuat konten tak hanya spesifikasi keunggulan produk, tetapi juga seputar keluarga, kesehatan, hingga harmonisasi alam. 

Atau UKM yang fokus terhadap bisnis fashion etnik bisa mengemukakan konten mengenai kekayaan flora dan fauna di Jawa Barat. Di samping mengantarkan pesan dari nilai-nilai yang diusung, konten berkarakter ini tentu menjadi proyeksi dari branding yang ditampilkan.

Berikutnya yang tak kalah penting dalam membangun optimasi bisnis melalui social media marketing adalah kehadiran logo brand . Logo akan membangkitkan kesadaran merk bagi konsumen sekaligus menambahn nilai diferensiasi yang membedakannya dengan kompetitor sejenis.

sumber gambar: ibtimes.id
sumber gambar: ibtimes.id

Membangun Sinergitas 

Tentunya merupakan sebuah hal yang prestisius apabila konsumen dapat menentukan pilihan produk yang ditujunya terhadap brand  yang kita punya. Proses pemasaran media sosial yang optimal dapat meningkatkan branding sekaligus menjangkau ribuan bahkan jutaan  konsumen dalam beberapa kali paparan.

Pengemasan sebuah brand  story yang dibalut dalam konten kreatif dan menarik menjadi salah satu kuci utama dalam menjalankan social media marketing karena mampu memunculkan interaksi. Adanya hubungan komunikasi tersebut pada akhirnya akan membentuk sebuah kepercayaan pasar terhadap brand .

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Dr. Acuviarta Kartabi memaparkan, di samping usaha pemasaran mandiri lewat pemasaran media sosial, para UKM di setiap daerah dapat ditingkatkan nilai brand-nya di mata pasar melalui andil pemerintah.

Selain menggandeng brand  consultant  untuk melakukan pendampingan bagi UKM , pemerintah dan konsultan brand dapat secara bersama melakukan evaluasi berbasis program terstruktur.

"Pemerintah terlalu asyik menciptakan progam wirausaha baru, padahal kita tidak kekurangan wirausaha. Kita hanya kekurangan wirausaha yang naik tingkat. Menurut data sensus Biro Pusat Statistik, ada sekitar 343 ribu UKM di Kota Bandung. Dengan asumsi jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa saja, keberadaan UKM tersebut sudah melampaui presentase sepuluh persen," tambah Acuviarta.

Faktor penghambat naik tingkat tersebut dapat dipengaruhi dari tiga faktor. Pertama adalah sisi kepemilikan modal dimana hal ini menjadi alasan terkuat  dari keberlangsungan usaha. 

Faktor kedua merupakan keterbatasan dalam  pemanfaatan teknologi, sehingga masih mengandalkan cara tradisional. Selanjutnya kemampuan dari sisi pemasaran menjadi faktor ketiga.

"Saat ini masih banyak pebisnis yang berpikir secara jangka pendek. Saya melihat di Kota bandung, ada 5-6 kafe besar yang tutup setiap bulan. Niat bisnis sudah ada, namun tidak punya perencanaan yang baik seperti survey lokasi,  riset pasar, konsep, atau konten pemasarannya," ungkapnya.

Mengenai peran brand  consultant , Acuviarta melihatnya sebagai bentuk sinergitas dalam proses branding bagi UKM, terutama dalam menggarap konsep pemasarannya.

"Konsultan brand memiliki keahlian dalam komunikasi pemasaran yang sangat baik,  seperti membangun konten, konsep marketing, produk, hingga tampilan grafis dimana hal-hal tersebut tidak dipahami oleh semua UKM. Dalam perspektif UKM milenial yang adaptif terhadap perubahan zaman dan perkembangan teknologi, keberadaan brand  consultant  akan sangat menyokong brand  yang tengah mereka bangun," ujarnya.

sumber gambar: izzionline.com
sumber gambar: izzionline.com

Dukungan Event  Organizer 

Sembari membangun branding melalui pemasaran media sosial, para brand  UKM juga dapat menunjukkan keunggulan produknya secara langsung kepada pasar, yakni dalam sebuah marketing event. Melalui strategi pemasaran yang melibatkan konsumen untuk turut memiliki pengalaman dalam mencoba brand , proses ini akan memberikan kedekatan karena konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang diusung.

Kemunculan event  organizer  yang menjamur bersesuaian dengan kehadiran unit bisnis yang turut meramaikan persaingan usaha. Melakukan aktivasi suatu brand  dengan membangun keterikatan emosi antara brand  dengan pasar, posisi event  organizer  menempati porsi yang esensial dalam proses branding.

Sebuah event  organizer  sanggup mentrasfer nilai-nilai sebuah brand  kepada khalayak melalui metode promosi yang melibatkan sisi kognitif, emosi, sensorik, dan motorik secara sekaligus. 

Pelibatan perspektif dasar manusia tersebut pada akhrinya akan melahirkan pengalaman tertentu yang menghadirkan dorongan sadar untuk membeli bahkan memborong produk.

Lewat penyelenggaraan tersebut, event  organizer  turut mendukung brand  dalam menjaring massa dari berbagai segmen yang kemudian akan menghadirkan konsumen potensialnya. 

Ragam aktivitas di dalamnya pun ikut menjadi proses dalam membangun kedekatan sekaligus korelasi yang interaktif kepada pasar. Hasil akhir berupa peningkatan pembelian produk tentu menjadi dambaan bagi setiap brand . 

Berdasarkan  riset sebuah lembaga pendidikan tinggi ilmu manajemen  di Indonesia pada tahun  2018, sebanyak  95 persen perusahaan menggunakan event  marketing dan 78 persen di antaranya menilai strategi ini memiliki tingkat efektifitas yang cukup signifkan.  

Hal ini selaras dengan pemikiran Tom Duncan dalam bukunya, "The Principles of Advertising and IMC", suatu penyelenggaraan acara atau event  marketing memiliki pengaruh tertentu dalam memengaruhi target konsumen  melalui pemberian  kesan dan pengalaman yang menyenangkan.

Sebagai pelaku yang menjembatani proses komunikasi pemasaran yang terintegrasi antara brand  dengan konsumen, event  organizer  ikut  menyokong proses branding, mengedukasi, menciptakan brand  awareness sekaligus meningkatkan loyalitas pasar. Selanjutnya menguatkan citra positif, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk serta meneguhkan brand  positioning di  mata masyarakat. 

Oleh karena itu, perumusan konsep penyelenggaraan oleh event  organizer yang jelas dan  detail mutlak dimiliki. Dampaknya bukan hanya terhadap brand, melainkan juga kepada khalayak, sehingga dapat meningkatkan loyalitasnya kepada brand  terkait.

Event  organizer  yang profesional dan berpengalaman selalu menggali sisi kreativitasnya untuk menentukan seberapa segar, unik,  dan menarik suatu konsep kegiatan event  tanpa harus meninggalkan brand  image yang selama ini dipegang.

Hal ini amat diperlukan agar nilai-nilai dari brand  dapat maksimal dieksplorasi, sehingga menghasilkan rangkaian eksekusi kegiatan yang sempurna.  ***

Hanifa Paramitha

Artikel tulisan saya ini pernah dipublikasikan di laman pinuscreative.com pada Maret 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun