Mohon tunggu...
hpmt komuinam
hpmt komuinam Mohon Tunggu... Editor - Ayo Nulis Disini

HPMT Kom. Uinam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Pendidikan Di Jeneponto dan Resolusi Untuk HPMT

16 Mei 2020   22:38 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:53 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adal

ah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu

1. Rendahnya kualitas guru

2. Rendahnya sarana fisik,

3. Rendahnya kesejahteraan guru,

4. Rendahnya prestasi siswa,

5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7. Mahalnya biaya pendidikan

Ada yang terputus jalannya dipersimpangan kiri jalan yang mereka impikan, mereka digubuk sana yang tak tersentuh oleh dunia pendidikan, katanya harapan mereka telah dieksekusi mati oleh sistem yang keras dewasa ini. Sistem yang begitu keras tapi pemerataan sumber daya manusia yang begitu minim.  Katanya pendidikan butuh uang?  Benarkah begitu?  Jikalau iya apakah orang miskin dilarang berpendidikan? Apakah iya, pendidikan hanya untuk si kaya?

Tolong terangkan kepada kami,  bagaimana  tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa? Apakah iya sudah selaras dengan realitas yang ada?

Dimana kita tau, begitu banyak yang terputus pendidikannya persoalan mahalnya biaya pendidikan dan rendahnya pemerataan pendidikan

Berdasarkan angka penduduk miskin hingga tahun 2019 berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik  (BPS), dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, angka kemiskinan tertinggi masih ditempati Jeneponto, yakni sebesar 14,8 persen dari jumlah penduduknya. Menurut Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa penyebab kemiskinan karena kurangnya lapangan pekerjaan dan rendahnya pendidikan.

Kemiskinan telah membawa masalah pada pilihan untuk menempuk jalur pendidikan. Hal ini membawa mereka kepada kondisi buta aksara dan ketidakmampuan untuk mengakses pendidikan.

Di era tahun 2020, media sosial sangat membantu sekali dalam segala hal positif. Contohnya sumbangan online. Kita bisa membuat iklan untuk penggalangan dana online demi kemajuan pendidikan di Desa Jeneponto. Salah satu cara nya bisa meng-endorse Awkarin sebagai duta pendidikan untuk membawa semangat masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong menyumbangkan dana untuk anak-anak di Desa Jeneponto. Dengan followers yang begitu banyak, Awkarin pasti mampu meraup dana yang sangat besar untuk proses belajar mengajar ini, yang nantinya Ia yang datang langsung ke Desa Jeneponto untuk menyerahkan dana tersebut bisa dalam bentuk uang maupun pembangunan sekolah serta keperluan lainnya.

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan daerah-daerah lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa jeneponto ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia nasional bahkan internasional

Harapan dari penulis mengenai Permasalahan Pendidikan dijeneponto

yaitu agar pendidikan di Indonesia semakin meningkat dan semakin membaik. Dengan syarat perubahan di lakukan dari diri sendiri untuk pendidikan Indonesia Khususnya dijeneponto yang lebih baik lagi. Dan pemerintah tidak hanya merubah suatu sistem begitu saja tetapi harus melihat kondisi siswa/siswi yang menjalankan pendidikan itu sendiri.

Sebuah harapan untuk HPMT selaku lembaga berbasis kedaerahan untuk pendidikan Indonesia adalah menanamkan kesadaran diri untuk mempunyai rasa bahwa betapa pentingnya pendidikan dan selalu bersyukur bahwa kita masih bisa terus mengejar pendidikan yang lebih baik. Dan selaku kader dari HPMT saya berharap keterlibatan dalam sektoral pendidikan bisa dimulai dengan membuat desa binaan untuk anak-anak yang buta aksara

Daftar pustaka

- https://yonulis.com

- https://jenepontokab.go.id/statistik_sektoral

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun