Mohon tunggu...
H. Alvy Pongoh
H. Alvy Pongoh Mohon Tunggu... Konsultan - Traveller & Life Learner

I am a very positive person who love to do the challenge things and to meet the new people. I am an aviation specialist who love to learn, share, discuss, write, train and teach about aviation business and air transport management.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

6 Alasan untuk Tinggal di Homestay

7 Mei 2024   14:04 Diperbarui: 7 Mei 2024   14:08 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain hotel, salah satu jenis akomodasi yang sering digunakan oleh para wisatawan nusantara (wisnu) maupun wisatawan mancanegara (wisman) dan menjadi trend pariwisata nasional saat ini adalah Homestay. Banyak destinasi wisata di seluruh Indonesia yang menawarkan dan mempromosikan penyediaan jasa akomodasi Homestay kepada para wisatawan.

Sesuai dengan Klausula Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2020 dengan Kode 55130, ruang lingkup dari Homestay atau Pondok Wisata mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian yang dilakukan perseorangan dengan menggunakan bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.

Terdapat 6 (enam) alasan mengapa para wisatawan lebih memilih untuk menginap dan tinggal di Homestay, antara lain:

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
1. "Affordable Price". Harga sewa kamar di Homestay umumnya lebih murah dari harga sewa kamar hotel. Dengan harga kamar yang lebih terjangkau ini para wisatawan bisa berkunjung dan tinggal lebih lama di suatu tempat.

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
2. "Near Tourism Destination". Lokasi dari akomodasi Homestay biasanya dekat dengan tempat-tempat wisata. Bahkan dengan berjalan kaki atau naik sepeda dari Homestay para wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata baik itu pantai, danau, sungai, sawah dan lainnya.

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
3. "Flexible Time for Arrival & Departure". Waktu kedatangan untuk check-in dan waktu kepulangan untuk check-out dari Homestay yang lebih fleksibel daripada hotel. Para wisatawan dapat mengatur waktu datang dan pulang langsung dengan pemilik atau tuan rumah (Host) dari Homestay.

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
4. "Stay Together in One House". Rombongan keluarga dan kelompok wisatawan bisa tinggal dalam satu bangunan rumah yang memiliki beberapa kamar untuk disewakan sebagai Homestay. Hal ini memudahkan mereka untuk bisa berkumpul dalam satu tempat.

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
5. "Interaction with Host". Para wisatawan yang tinggal di Homestay dapat berinteraksi setiap hari dengan tuan rumah (Host). Mereka bisa berbicara dan berdiskusi secara langsung dengan tuan rumah. Bahkan bisa ikut membantu tuan rumah saat memasak dan menyiapkan makanan di Homestay.

Sumber: DPP IHSA
Sumber: DPP IHSA
6. "Learning Local Custom & Culture". Wisatawan yang tinggal dan menginap beberapa hari di Homestay bisa memperoleh pengetahuan tentang adat istiadat, kebiasaan dan budaya lokal. Mereka bahkan bisa belajar tarian tradisional dan ikut permainan rakyat setempat.


Oleh: H. ALVY PONGOH, S.E. M.M. - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesia Home Stay Association (DPP IHSA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun