Mohon tunggu...
H. Alvy Pongoh
H. Alvy Pongoh Mohon Tunggu... Konsultan - Traveller & Life Learner

I am a very positive person who love to do the challenge things and to meet the new people. I am an aviation specialist who love to learn, share, discuss, write, train and teach about aviation business and air transport management.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Trenggalek Punya Gua Terpanjang di Asia Tenggara

14 Mei 2020   11:38 Diperbarui: 14 Mei 2020   11:51 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung, hutan, pulau dan pantai adalah pesona dan eksotisme yang ditawarkan Indonesia kepada para wisatawan dari dalam dan luar negeri sebagai destinasi wisata yang harus dikunjungi.  Namun masih banyak destinasi wisata lainnya yang lebih unik dan menarik, salah satunya adalah Gua. 

Indonesia ternyata memiliki banyak obyek wisata Gua yang bahkan telah dinobatkan sebagai Gua tercantik bahkan terpanjang di daratan Asia Tenggara.

dokpri
dokpri
Untuk orang awam yang belum pernah berkunjung ke Gua bisa saja menganggap biasa saja keindahan panorama di dalam Gua, namun bila sudah berkunjung dan masuk ke dalam Gua, mereka pun akan terpana dan kagum dengan keindahan yang ada didalam Gua. 

Salah satu Gua yang memiliki keindahan dan keunikan yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan adalah Gua Lowo. Dimana para pengunjung dapat ber-swafoto bahkan menjadi foto model didalam Gua Lowo yang indah ini.

dokpri
dokpri
Akses menuju destinasi wisata Gua Lowo yang terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek ini dapat melalui jalan nasional sekitar 27 Km dari pusat Kota Trenggalek. 

Untuk menuju Kabupaten Trenggalek dapat menggunakan transportasi Kereta Api dari Jakarta ke Tulung Agung dan dilanjutkan dengan transportasi darat. Bisa juga menggunakan transportasi pesawat udara dari Jakarta ke Surabaya atau ke Solo kemudian lanjut jalan darat ke Trenggalek.

Lowo dalam Bahasa Jawa artinya kelelawar, karena didalam Gua ini para pengunjung bisa menyaksikan ribuan kelelawar yang bergelantungan di dinding Gua sehingga dinamakan Gua Lowo. Pada awal tahun 1931 Gua Lowo ditemukan oleh salah satu penduduk Desa Watuagung yang bernama Mbah Lomedjo. 

Pada saat ditemukan Gua Lowo ini masih diselimuti hutan belantara yang masih banyak hewan-hewan buas yang bersembunyi di dalamnya dan tempat tinggal bagi ribuan kelelawar.

dokpri
dokpri
Oleh sorot lampu beraneka warna yang terpasang di sela-sela bebatuan para pengunjung dapat menikmati keindahan Gua Lowo. Setiap sudut Gua Lowo terdapat sensasi pemandangan stalaktit dan stalagmit yang berbeda. 

Untuk menyusuri seluruh keindahan didalam Gua Lowo para pengunjung disediakan jembatan sepanjang sekitar 900 meter, mulai dari mulut hingga ujung Gua. Di ujung jembatan dalam Gua Lowo pengunjung dapat menikmati sinar matahari yang menerobos dari lubang kecil di langit-langit Gua.

Wisata Gua Lowo mulai dibuka untuk kunjungan para wisatawan sejak tahun 1984 setelah sebelumnya diteliti oleh Dr. Robert Kho dan Mr. Gilbert Manthovani asal Prancis yang didampingi oleh sesepuh Gua Lowo, Mbah Kasidi. 

Dari hasil penelitian tersebut dinyatakan bahwa kondisi udara dan kadar oksigen yang ada didalam Gua Lowo itu aman bagi manusia, mulai dari bayi hingga lansia. Gua Lowo memiliki panjang keseluruhan sekitar 2 kilometer sehingga dinyatakan sebagai Gua Terpanjang di Asia Tenggara.

dokpri
dokpri
Oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Gua Lowo dinyatakan sebagai Destinasi Wisata Unggulan sehingga secara gencar dipromosikan kepada para wisatawan nusantara dan mancanegara. 

Bahkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (yang akrab dipanggil Mas Ipin) menggagas untuk membuat acara konser musik dan tari didalam Gua Lowo, oleh karena didalam Gua itu terdapat sebuah ruangan besar dan landai yang bisa menampung 200 orang. Semoga Gua Lowo semakin mendunia dan Trenggalek semakin meroket. (HAP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun