Mohon tunggu...
H. Alvy Pongoh
H. Alvy Pongoh Mohon Tunggu... Konsultan - Traveller & Life Learner

I am a very positive person who love to do the challenge things and to meet the new people. I am an aviation specialist who love to learn, share, discuss, write, train and teach about aviation business and air transport management.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Dalam Dua Bulan Menhub Dua Kali Merevisi "Tarif Batas Bawah"?

25 Februari 2015   14:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:32 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Dari beberapa tindakan yang dilakukan dan keputusan yang dibuat oleh Menhub Jonan pasca hilangnya pesawat Indonesia Air Asia QZ8501 tampaknya begitu sporadis dan terkesan "mencari-cari" kesalahan dari maskapai penerbangan khususnya maskapai LCC dalam hal ini Indonesia Air Asia. Tadinya hanya sekedar kesan dibenak para konsumen bahwa "harga tiket murah identik dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang rendah", akhirnya kesan tsb dianggap oleh konsumen sebagai sebuah fakta.

7. Apapun yang terjadi dalam dunia penerbangan di Indonesia sepenuhnya merupakan tanggung jawab negara dan pemerintah. Karena sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pada Pasal 10 Ayat 1 dinyatakan bahwa: "Penerbangan dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah". Yang dipertegas dan perjelas lagi pada Ayat 2 yang menyatakan bahwa: "Pembinaan penerbangan meliputi aspek pengaturan, pengendalian dan pengawasan". Jadi jelas bahwa Pemerintah dalam hal ini Kemenhub yang dipimpin oleh Menhub tidak bisa "lepas tangan" dan "cuci tangan" terhadap semua masalah yang terjadi dalam industri penerbangan di Indonesia.

Oleh: Hentje Pongoh, SE, MM (Pengamat, Konsultan & Dosen Penerbangan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun