Mohon tunggu...
Agustina Mega
Agustina Mega Mohon Tunggu... Lainnya - Available

Hi! I'm currently living in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Greenpreneurship: Limbah Kain Perca dan Nilai Ekonominya

28 Desember 2021   01:45 Diperbarui: 28 Desember 2021   02:02 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik apabila mengetahui bahwa kerajinan dari kain perca merupakan jenis kerajinan yang paling tua. Kerajinan ini menggunakan teknik penggabungan bermacam-macam potongan kain untuk kemudian diubah menjadi sebuah kain bermotif unik. Sebelum mengenal lebih lanjut mengenai manfaat kain perca dalam sektor ekonomi, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah kain perca.

Awalnya Sebatas Dimanfaatkan sebagai Baju Perang Prajurit

Dahulu, masa abad pertengahan, kerajinan menggunakan kain perca digunakan oleh banyak bangsa sebagai kain untuk melapisi baju perang prajurit-prajurit yang dibuat dari baja. Namun semakin berkembangnya zaman, teknik kerajinan dalam pemanfaatan kain perca juga berkembang pula. Pada abad ke XI hingga pada abad ke - XIII, masyarakat di Eropa mulai memanfaatkan kerajinan kain perca untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti membuat baju sehari-hari, kain lap, selimut, syal, dan jaket sebab didukung dengan iklim atau cuaca di Eropa yang kala itu semakin dingin.

Dari sanalah, kemudian pemanfaatan kerajinan kain perca semakin berkembang menjadi luas dan banyak diubah menjadi produk-produk kreatif yang mempunyai nilai fungsi lebih. Kegiatan kerajinan kain perca menjadi menarik karena memiliki keunikan tersendiri sebab berasal dari limbah tekstil atau pakaian yang sudah tidak terpakai, dan biasanya merupakan sisa-sisa kain dari produksi sebuah produk tertentu.

Green Preneurship dan Konsep Bisnis Less Waste

Berkembangnya pemanfaatan kain perca yang semakin beragam, membuat jenis produk yang ada pun menjadi beragam dan semakin bervariatif. Selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, produk kain perca dapat dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat.

Memanfaatkan sifat kerajinan kain perca yang unik membuat nilai keindahan produk juga meningkat. Produksi kerajinan kain perca tidak lagi hanya kebutuhan rumah tangga seperti baju. Namun, dengan berbekal kreativitas, kerajinan kain perca bisa juga berbentuk ornamen atau hiasan dinding, gorden, membuat sprei atau bedcover yang unik, sarung bantal dan guling, tas, hingga karya yang paling unik adalah lukisan dari kain perca.

Semua produk tersebut bisa diolah dan memanfaatkan kain perca yang ada. Sebagai upaya pemaksimalan nilai ekonomi suatu produk, maka produksi harus dilakukan dengan seksama, perancangan, dan memperhatikan kualitas. Usaha bisnis semacam ini akan memberi angin segar dengan branding yang unik dan menjadi pembeda dengan kompetitor produk sejenisnya. Sekaligus dapat memberikan kesempatan seperti UMKM untuk menekuni suatu bisnis dengan menonjolkan suatu keunikan tertentu.

Disamping itu, selain bisnis produk, konsep yang akan menjadi ciri khas UMKM atau pelaku usaha lainnya adalah bahwa mereka menjalankan bisnis greenpreneurship karena memanfaatkan limbah kain perca untuk kemudian diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai fungsi yang lebih. Hal ini juga menunjukkan bahwa bisnis tersebut menjalankan prinsip dasar less waste yang akan semakin mendongkrak citra baik operasional bisnis karena turut berpartisipasi menjaga lingkungan dan keseimbangan alam.

Membuka kesempatan pada ajang penghargaan dan partisipasi pada kampanye lingkungan hidup...

Menjadi menarik kemudian apabila bisnis produksi kain perca sudah dijalankan dan pelaku usaha sudah menekuninya dengan baik. Maka tidak menutup kemungkinan, kesempatan-kesempatan untuk hadir dalam event-event perayaan atau kegiatan eco waste yang dilaksanakan baik dalam skala nasional maupun internasional. Bahwasannya menjahit kain perca bukan merupakan hal yang sepele atau hanya hal sederhana. Namun, perlu diketahui bahwa memproduksi sesuatu menggunakan kain perca juga membutuhkan dedikasi dan kreativitas tinggi agar kemudian kain perca yang tidak sama satu sama lain dapat terpadu-padan menjadi suatu produk yang menarik yang memiliki nilai seni.

Kegiatan bisnis yang menjalankan konsep eco waste sudah pasti akan menempati sisi lain di hati para konsumen karena nilai estetik, fungsi, ekonomi, hingga nilai budaya yang dimiliki produk tersebut pun semakin unik dan bernilai lebih. Untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat, maka diperlukan kreativitas yang besar yang dimiliki oleh orang-orang yang tekun dan berkomitmen penuh, sebab selain harus mengubah produk yang berbahan limbah, pelaku bisnis juga harus mampu memberikan edukasi dan makna tersendiri dari kegiatan operasional bisnis mereka dan produk-produk yang mereka hasilkan agar kemudian menjadi lebih filosofis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun