Memangnya budaya itu terdiri atas apa saja, sih?
Menurut E. B. Taylor (dalam Astuti, 2003), budaya dalah keseluruhan yang kompleks, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Nah! Pemahaman yang dibentuk dari kajian budaya bahwasannya, walaupun terdapat budaya yang berbeda-beda dalam jumlah yang sangat banyak, hal itu tidak akan membuat munculnya praktik kekuasaan atau hegemoni suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Kajian Budaya dan Kaitannya dengan Komunikasi
Budaya muncul dari hasil interaksi yang dibangun oleh setiap individu kepada individu lainnya, pun dalam sebuah kelompok budaya tidak mungkin anggotanya berinteraksi tanpa berkomunikasi.Â
Tanpa komunikasi, interaksi tidak akan terjadi, dan kebudayaan tidak akan muncul. Kendati menjadi komponen penting dalam sebuah budaya, tidak semua interaksi atau tindakan yang dilakukan oleh manusia dapat dikategorikan sebagai komunikasi.
Bagi Habermas (dalam Astuti, 2003), manusia merupakan bagian dari komunitas linguistic intersubjektif, maka fakta bahwa kita semua adalah pengguna bahasa bermakna, secara komunikatif kita mampu mencapai pemahaman satu sama lain. Tanpa makna dan tanpa bahasa tidak akan tercipta komitmen atas nilai suatu budaya.
Itulah mengapa komunikasi memiliki keterkaitan yang erat dengan kajian budaya. Sebab, sebagai suatu praktik budaya, komunikasi berlangsung dalam sebuah medan budaya yang menjadi pertemuan setiap gagasan-gagasan serta kode-kode makna.Â
Proses pertemuan dan pertukaran gagasan ataupun kode tidak akan berhenti selagi budaya tersebut masih ada. Jika tidak ada dialektika, tentu saja kebudayaan tersebut telah menemukan ajalnya. Yang tertinggal hanyalah catatan sejarah.
Membantu Kita Melihat Keindahan
Perbedaan budaya memang sedikit banyak memberikan banyak hambatan dalam banyak hal. Namun, apabila kita dapat melihat perbedaan budaya yang ada dengan sikap bijaksana, niscaya kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga. Ya, sesuatu yang berharga itu adalah 'hal baru'.