Kota Pati biasanya dikenal dengan julukan 'Kota Pensiunan', 'Kota Kacang', atau 'Kota Gandul'. Namun, siapa sangka selain tiga julukkan tersebut, Pati juga dikenal dengan julukan 'Hogwarts van Java' atau Kota Seribu Paranormal. Julukkan ini disematkan kepada kota kecil ini, karena banyak warganya masih menekuni ilmu mistis, baik itu ilmu hitam maupun putih sejak zaman Majapahit.
Kota Pati kental sekali dengan hal berbau mistis, klenik, beragam mitos, dan aktivitas paranormal atau bisa disebut dengan dukun spiritual. Oleh karena itu, Hogwarts van Java telah menjadi identitas budaya yang melekat bagi masyarakat Pati. Pertanyaannya, mengapa aktivitas paranormal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah identitas budaya?
Hal itu karena segala bentuk aktivitas paranormal dan mitos yang dipercayai merupakan hasil dari konstruksi sosial. Seperti apa yang dijelaskan oleh Fong bahwa,
Identitas Budaya merupakan identifikasi dari sistem perilaku simbolis verbal dan nonverbal yang memiliki arti dan yak dibagikan diantara anggota kelompok yang memiliki rasa saling memiliki dan yang membagi tradisi, warisan, bahasa, dan norma-norma yang sama. Identitas budaya merupakan konstruksi sosial (Fong dalam Samovar, 2014: 244).
Masyarakat Pati menciptakan konstruksi terhadap dunia sosial yang ada di lingkungan sekitarnya secara terus menerus melalui interaksi sosial. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya orang yang menekuni ilmu mistis, pun dengan mitos-mitos yang masih dipegang teguh oleh masyarakat hinggat saat ini.
Sejarah Kota Seribu Paranormal
Sejarah berdirinya Kota Pati tidak lepas dari campur tangan para tokoh spiritual yang mendiami kota tersebut sejak kerajaan Majapahit, yaitu zaman Mataram Hindu. Dilansir dari Merdeka.com, Pati dikelilingi oleh makam-makan tokoh spiritual seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Kudus di bagian barat; makam Syekh Jangkung di sebelah selatan; dan makam KH Mutamakin di sisi utara.
Sejak zaman Mataram Hindu, masyarakat pati gemar sekali mencari ilmu kanuragan atau kesaktian. Untuk mendapatkan ilmu kanuragan yang diinginkan, masyarakat bisa menempuh perjalanan menuju sebuah petilasan atau gunung yang ada di kota tersebut.
Gunung yang terkenal di Pati adalah Patiayam. Di sana berdiri padepokan yang dipimpin oleh Senggoropati, seorang paranormal kondang yang diketahui menjadi guru bagi semua paranormal yang ada saat ini.
Mitos atau Kepercayaan
Kondisi geografis yang dimiliki Pati, membuat banyaknya ditemukan jejak-jejak peninggalan bersejarah dan dinilai memiliki nilai-nilai spiritual. Karena penuh dengan klenik, banyak mitos yang mengakar di masyarakat dan untuk beberapa orang mitos tersebut telah menjadi kepercayaan. Diantaranya adalah,
- Genuk Kemiri
Genuk Kemiri merupakan petilasan yang ada di Desa Kemiri. Petilasan ini berada di sebuah bangunan kecil yang pendek dan berbentuk genuk yang diletakan di tanah yang digali mengikuti bentuk genuk. Banyak orang yang melakukan ziarah kesana. Menurut kepercayaan, jika orang yang masuk ke dalam petilasan kemudian melihat genuk berisi air, artinya rejeki orang tersebut akan lancer. Jika sebaliknya, dipercaya orang yang melihat akan sulit secara ekonomi atau bisa saja akan mendapat kesialan. - Pejabat Negara Haram Singgah di Pati
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, bagi siapapun orang yang memiliki jabatan di pemerintahan jika melakukan kunjungan ke Pati maka akan bisa dilengserkan atau diberhentikan dari jabatannya. Maka dari itu, jarang sekali ditemui ada pejabat negara yang mau singgah dan menginap di Pati. - Pesugihan dan Cat Hijau
Jika ditemukan rumah yang keseluruhan bagian rumah memiliki warna dominan hijau hingga ke seluruh penjuru ruangan, dipercayai pemilik rumah tersebut telah menjalani pesugihan yang memperkaya diri. Pesugihan sudah pasti bersifat buruk sehingga membutuhkan tumbal. Maka tidak mengejutkan apabila ditemukan keluarga pemiliki rumah mati secara tiba-tiba, masyarakat percaya anggota keluarga tersebut dipersembahkan sebagai tumbal.
Mitos-mitos ini dipercayai masyarakat dan di konstruksi secara terus menerus kepada keturunan, sehingga menjadi identitas budaya masyarakat Pati.
Paranormal Andalan Masyarakat
Dengan menjamurnya paranormal di Pati, sudah dipastikan bahwa masyarakat juga menggunakan jasa paranormal untuk melakukan hal-hal dibatas kemampuannya dengan bantuan kekuatan mistis. Tidak sulit mencari paranormal, karena seantero Pati pasti ada.
Beberapa paranormal kondang yang terkenal di Pati seperti Boss Eddy, Mbak Har, Mbah Roso, Jeng Asih, Sukma Jati, Anisa Dewi, David Gombak, dan Dewi Sedap Malam (Tempo.co, 2013). Klien mereka sangat beragam, ada pejabat, politikus, pedagang, pengusaha, sampai mahasiswa.
Saya sudah pernah merasakan sendiri pergi ke paranormal untuk mengantar sanak saudara. Lokasinya di sebelah selatan kota Pati, perjalanan menuju kediamannya kami tempuh dengan mengendarai sepeda motor. Perjalanan kami ditemani hujan yang air turun dengan deras dan rasanya seperti ditusuk jarum saat mengenai permukaan kulit.
Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam dari pusat kota, akhirnya kami menyambangi rumah Sang Paranormal. Sosoknya sudah memasuki usia senja tampak rikuh dan kurus di dalam rumah kayu yang sederhana. Saudara saya meminta untuk dimenangkan arisan yang kemudian diberi titah oleh Si Paranormal untuk menyetorkan uang arisan yang digenggam bersamaan dengan bunga tujuh rupa.
Tetapi, bunga tujuh rupa itu harus di petik secara langsung di halaman oleh seorang anak kecil. Lantas saudara saya melakukan seperti apa yang dilakukan...dan berhasil! Dia memenangkan arisan tersebut!!! Sejak saat itu, saya percaya bahwa hal-hal mistis sebenarnya hidup berdampingan dengan kita.
Menimbulkan Kekhawatiran
Sayangnya, identitas budaya tidak bisa terlepas dari prasangka. Karena dikenal sebagai Hogwarts van Java dengan segala kekuatan mistisnya, banyak orang di luar daerah menganggap masyarakat Pati bisa saja melakukan apa saja untuk melakukan kejahatan seperti balas dendam, pembalasan sakit hati, sampai memikat hati seseorang dengan bantuan paranormal. Iya, memikat hati lawan jenis.
Paranormal biasanya memberikan jimat yang Saya percaya tidak asing di telinga, yaitu 'bulu perindu' dan 'semar mesem'.
Orang dari luar daerah percaya terdapat salah satu daerah di Pati, yang jika kita berkencan dengan wanita asal daerah tersebut lalu menyakiti hatinya. Bisa-bisa wanita tersebut akan mengirimkan tulah dalam bentuk santet.
Banyak orang kemudian selalu menganggap bahwa segala dinamika kehidupan masyarakat Pati tidak jauh dari hal mistis. Apapun yang dikerjakan atau dihasilkan dipercayai karena bantuan mistis.
Bisa Diatasi
Tetapi prasangka-prasangka buruk mengenai masyarakaat Pati bisa diatasi dengan keyakinan bahwa tidak semua orang memiliki iman yang lemah dengan tidak mengandal bantuan Sang Pencipta. Masih banyak orang memperjuangkan hidupnya dengan memegang ajaran agama dan norma sosial.
Harapannya, semoga kita semua dapat memahami setiap budaya yang ada di setiap daerah dan tidak menghakimi setiap kebudayaan yang menurut kita kurang tepat dilakukan. Itu mengapa menjadi penting untuk selalu melihat dua sisi sebab...tidak ada budaya yang salah.
Sumber:
Anonim. (2013, April 02). Pati, Kota Seribu Paranormal. Tempo.co. Diakses pada 18 Desember dari Tempo.co.
Fardianto, Fariz. (2014, Juli 17). Mitos Syekh Jangkung & jejak paranormal di Pati. Merdeka.com. Diakses pada 18 Desember 2020 dari Merdeka.com.
Samovar, Larry A, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel. (2014). Communication Between Cultures. Boston: Cengange Learning US.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H