Mohon tunggu...
Howi Greenday
Howi Greenday Mohon Tunggu... -

bekerja sebagai pelukis\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cita-citaku tak sampai : Bermain Untuk PSIS Semarang

12 Desember 2012   14:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:47 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benarlah adanya bahwa untuk mencetak atlet handal butuh pembinaan sejak usia se dini mungkin,profesi lain bisa sukses di usia tua,seperti colonel sanders yg sukses dengan KFC-nya saat usia senja,tapi mustahil membayangkan memulai karir sebagai atlet sepak bola di usia yg sudah terlambat,…he.he..he..contoh-nya adalah saya ini gan,..semakin kesini kok semakin pingin jadi atlet bola profesional gitu,..tadi sore habis main bola sama teman-teman asik sekali,…kadang dalam imajinasi saya ini saya membayangkan diri saya kayak Patrick Vieira atau roy keane gitu,..midfielder yg penuh dengan determinasi,keras,tanpa kompromi dan tackle-tackle yg mematikan,…itulah dalam imajinasi saya,bayangan diri saya saat bermain bal-balan,..walau kenyataannya jauh beda,..perut yg mulai offside, kecepatan lari yg nggak ada dan nafas yg mulai menua,dan ini hanya tingkat kampung dan game biasa saja...ha..ha…ha..imajinasi ini sudah kemana-mana,..

Mungkin ini dikarenakan kecintaan ane pada bal-balan kali ya gan,..ane sejak SMU keranjingan yg namanya bola dan sampai usia seperempat abad ini makin suka sama bola,semuanya…baik itu pernak-pernik,kaos,majalah,nonton bola dalam dan luar negeri,tapi yg mungkin membedakan adalah ane ini juga aktif main bola,bahkan rada addict,..pernah main futsal tapi ane lebih prefer bal-balan,..untungnya kampung ane kan ada lap.bola gan,dan rame pula tiap sore.

Maaf kata ya gan,..mungkin hp ane merek cina,sepatu dan baju untuk kerja ane biasa aja dan benda-benda yg lain kwlitas kw,..tapi untuk keperluan bal-balan ane usahakan kwalitet no.1 gan,…mulai dari bola,sepatu ,kaos bahkan deker gan,..untuk sepatu ane memang nggak tertarik brand-brand terkenal seperti adidas atau nike,..ane lebih prefer merek-merek specs,speed,mizuno atau joma,..dan pilihan ane jatuh pada puma gan,..untuk seorang midfielder pekerja nih sepatu cocok banget.skedar tips,..bilaagan ukuran kakinya 42, belilah ukuran 43,lalu sesudah itu mampir ke tukang sol dan jahit sepatu,lalu jahit sepatu itu,ane jamin digunakan akan lebih nyaman dan awet.

Seperti hal-nya setiap awal kompetisi,Musim ini kan PSIS Semarang kan lagi melakukan seleksi pemain gan,ane sempatin liat di jati diri,ane memang tak ikut karena ane tau kwalitas ane,…banyak yg ikut gan,masih muda2,baik dari local,asing dan kota-kota sekitaran semarang…ane seneng sekali melihat nya,saat latihan game,passing,shooting,dan yg lainnya.memang ane adalah pengemar PSIS, kadang saat usai kerja jam 3.30 ane mampir ke jati diri hanya untuk lihat PSIS latihan.entah kenapa ane selalu melihat para pemain PSIS saat latihan kelihatan santai,fun namun sekaligus serius dengar instruksi pelatih. Memang gan jadi pemain bola professional menurut ane adalah salah satu profesi terbaik,…ane yg tidak dibayar dan kelas kampung aja kalo ke kelapangan bola selalu exited,asik ketemu kawan saling bercandaan ,apalagi di bayar ya gan,….memang benar kalo ada istilah for the love of the game.

Setelah ane merenung mengapa ane tidak menjadi pemain bola yg mungkin akan membela klub kebanggaan ane -PSIS adalah ane sudah terlambat gan,…udah berumur. Dan entah mengapa ane dulu-dulu kok ndak masuk SSB ya,jadi bakat ane nggak menjadi liar dengan teknik tarkaman,nggak terarah pokoknya dan eh…malah sekarang ane kerja di bidang yg ngak ada hubungannya dengan hal yg ane cintai yaitu bal-balan…setelah ane merenung lagi karena memang ortu ane ndak begitu sadar akan potensi ane,..ane juga maklum gan, mereka kan sibuk cari duit dan hanya orang kampung biasa,dengan latar pendidikan yg biasa pula,jadi belum mengenal ilmu parenting gitu.sesudah merenung itu ane sadar bahwa memang untuk sukses jadi pemain bola, sejak dini setiap anak harus mendapatkan pendidikan yg benar, sejak awal peran SSB yg baik memang penting gan.ane bisa membedakan orang yg dari kecil sudah dididik benar lewat SSB sama yg tumbuh liar lewat tarkaman,..mereka yg lulusan SSB rata-rata ball posession-nya kuat,dribbling dan controlling juga baik dan dengan teknik yg benar,penempatan posisi tanpa bola juga baik…pokoknya teknik dasar bola yg sudah solid,..dan ini memang harus diajarkan sejak dini,..cukup susah kalo sudah dewasa gan,…satu lagi,..untuk urusan emosi rata2 teman2 ane yg pernah di SSB cukup stabil,..walau di kelas tarkam pertandingan menjurus kasar yg mudah memancing emosi dan mereka tak terpancing,…..sangat beda dengan bakat alam tanpa sentuhan pendidikan bola yg baik dan benar.

Kadang ane mengajak keponakan ane yg masih SD kelas 1 dan 2 untuk lihat PSIS latihan di jati diri,dengan harapan agar menumbuhkan minat dia akan bal-balan sekaligus akan dapat meneruskan cita-cita ane jadi pemain sepak bola professional untuk PSIS..pernah suatu ketika kami datang rada awal dan sesi latihan belum mulai,..eh disitu ketemu sama Patricio Jimenez,salah satu center back PSIS,dia naik xenia waktu itu.dan sesudah itu dia langsung latihan sendiri dengan jogging keliling lapangan,pemanasan dan peregangan otot,…ane langsung bilang pada keponakan ane,.”dik kalo jadi pemain bola tuh kayak gitu,..datang latihan lebih awal dan hasil-nya pasti baik nantinya, ”

ane belikan sepatu bola utk mereka dan kalo ada waktu sering ene latih sendiri tuh ponakan,..baik itu dribel,shooting,passing dan yg lainnya,ane bilang ke ortunya untuk memasukkan ia ke SSB, dan setelah fikir-fikir ada rencana utk di masukkan ke SSB APPAC INTI di ungaran kab.semarang,yg kebetulan ayahnya kerja di sekitaran situ.oh ya ssb itu dulunya si bambang pamungkas memulai karir di situ dan salah satu yg terbaik.tapi problem-nya belum ada yg bisa antar jemput,pada sibuk kerja semua..memang butuh pengorbanan saya rasa untuk terus mendampingi anak yg masih kecil ini,karena memang jaraknya yg 45 menit dari rumah kami.

pada suatu ketika ane Tanya pada mereka, nati kalo sudah besar mau main dimana dik,..PSIS,PERSIB atau Persija,…eh katanya dia milih Arema ,..hehehe….dasar anak yg masih polos….

Itulah cerita ane gan,…semoga para petingi sepakbola negri ini melihat para anak kecil seperti ponakan ane,…yg tulus dan innocent,..lihat mata mereka maka saya rasa konflik ini akan segera berakhir,kasian gan dilihat mereka adik-adik kita yg berharap besar dan cinta akan sepakbola Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun