Nah, biasanya, sebelum seseorang akan ditransplantasi organ, penerima organ akan diberi obat yang akan menekan sistem kekebalan tubuhnya. Obat ini namanya Imunosupresan. Mengapa penerima organ diberikan obat ini sebelum dioperasi atau ditransplantasi? Ya, karena fungsi utama obat ini adalah untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh manusia berguna agar manusia tidak terserang sebuah penyakit, atau sistem kekebalan tubuh manusia juga berguna untuk menjaga tubuh kita dari benda - benda asing dari luar.Â
Mengapa para penerima butuh obat ini sebelum mereka menerima organ dari pendonor? Salah satu alasannya adalah, saat mereka, para penerima menerima organ baru dari pendonor, tubuh mereka (penerima) akan mendeteksi organ baru ini sebagai benda asing. Maka, jika semisal organ lama para penerima atau tubuh mereka menolak organ transplantasi dari luar, maka organ transplantasi itu tidak akan berguna atau dengan kata lain percuma. Jadi, setelah diberikan dan diterima oleh si penerima, organ tersebut tidak akan berfungsi. Jika hal itu terjadi, maka transplantasi organ akan gagal atau percuma. Maka dari itulah, dibuat obat Imunosupresan ini dan diberikan kepada orang yang akan menjadi penerima organ transplan.Â
Supaya tubuh penerima tidak menolak organ baru dari pendonor, dan organ baru bisa berfungsi secara maksimal. Nah, karena ada obat ini, dan diberikan kepada penerima, maka sistem kekebalan tubuh penerima akan menurun. Nah, apa yang akan terjadi jika sistem kekebalan tubuh seseorang menurun? Tentu saja, orang yang sistem kekebalan tubuhnya menurun akan mudah mendapatkan penyakit atau terserang sebuah penyakit. Meskipun organ baru dari hasil transplantasi yang didapat dapat bekerja dengan baik, dan tidak ditolak oleh sistem kekebalan tubuh sendiri, tetapi orang akan lebih mudah terserang penyakit karena ini.Â
Para penerima organ baru juga akan lebih rentan terserang infeksi, penyakit jantung dan juga yang paling parah, kanker. Apalagi, karena untuk mencegah kegagalan fungsi dari organ transplantasi atau dengan kata lain penolakan organ transplantasi setelah masuk kedalam tubuh penerima, maka penerima organ transplantasi harus terus mengkonsumsi obat imunosupresan ini.Â
Dengan begitu, maka sistem kekebalan tubuh penerima akan terus ditekan supaya organ transplantasi bisa bekerja dengan baik dan tidak dihancurkan atau ditolak oleh tubuh. Dengan begitu pula, maka sistem imun atau kekebalan tubuh penerima akan berkurang dan tidak akan kembali lagi seperti semula. Hal ini akan semakin memudahkan penyakit - penyakit seperti diabetes, infeksi, kanker, dan berbagai penyakit lain untuk masuk kedalam tubuh penerima. Kemudian, masalah ketahanan dari organ transplantasi ini. Organ transplantasi bukanlah merupakan organ asli dari seseorang.Â
Organ transplantasi diberikan dari orang lain untuk penerima. Maka dari itu, organ - organ yang di transplantasi oleh pendonor tidak bisa hidup selamanya di dalam tubuh penerima. Organ - organ yang didonorkan oleh pendonor hanya bisa hidup beberapa jangka waktu saja pada tubuh penerima. Mungkin bisa sampai bertahun - tahun, mungkin hanya beberapa tahun saja, atau mungkin juga hanya sampai beberapa bulan saja, mungkin karena organ hasil transplantasi ditolak oleh sistem kekebalan tubuh penerima.Â
Menurut penulis, Umur atau jangka waktu ketahanan dari organ transplantasi juga tergantung pada pola hidup dari penerima. Menurut penulis juga, organ hasil transplantasi dari orang lain memiliki sistem ketahanan yang berbeda dari organ lama kita. Bisa jadi, organ hasil transplantasi lebih kuat, atau mungkin bahkan juga bisa lebih lemah dari organ lama penerima.Â
Maka dari itu, pola kehidupan penerima juga berpengaruh pada umur atau lama ketahanan organ hasil transplantasi. Nah, karena organ yang sudah tertransplantasi tidak dapat hidup selamanya, dan juga manusia tidak mungkin hidup tanpa sebuah organ penting seperti jantung, paru - paru, atau ginjal, maka setelah organ yang tertransplantasi pertama sudah tidak dapat digunakan atau istilahnya "Expired", maka si penerima organ akan mencoba untuk mencari organ baru lagi untuk ditransplantasi. Biasanya, organ yang ditransplan kedua akan lebih berbahaya dibandingkan yang pertama.Â
Mengapa bisa seperti itu? Karena pada transplan organ pertama, penerima organ sudah diberikan obat imunosupresan. Maka kekebalan tubuh si penerima sudah berkurang, kemudian ia akan melakukan transplantasi lagi. Maka ia akan mendapatkan imunosupresan lagi, dan sistem kekebalan tubuhnya akan semakin berkurang lagi. Maka orang ini akan jauh lebih mudah terserang kanker. Ada faktor lain yang bisa memicu kanker pada penerima organ transplantasi dari pendonor, yaitu yang sudah penulis sebutkan di awal, adalah kesalahan dari pemeriksaan organ yang akan di donor. Meskipun sudah diperiksa secara seksama oleh pihak medis (para dokter),Â
tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk terjadi sebuah kesalahan dan pada akhirnya, ada sel kanker yang terlewat, kemudian karena sebelum tubuh penerima akan menerima organ dari pendonor, tubuh penerima diberi obat imunosupresan, maka sistem kekebalan tubuh sudah menurun, maka sel kanker yang masih terkandung dalam organ transplantasi ini bisa dengan mudah masuk kedalam tubuh penerima. Maka dari itu, tubuh penerima juga akan mendapatkan kanker yang diderita oleh organ baru dari orang lain.
Jadi, kesimpulan yang penulis dapatkan setelah mengemukakan pendapat mengenai kanker yang disebabkan oleh transplan organ, penulis menyimpulkan bahwa transplantasi organ dari orang lain dapat memicu atau bahkan menyebabkan kanker. Penulis dapat menyimpulkan hal ini karena berdasar pada dasar teori yang penulis sajikan, juga faktor - faktor yang telah penulis berikan, seperti obat imunosupresan, lalu juga alasan - alasan mengapa kanker bisa masuk ke tubuh penerima melalui organ transplantasi.