Sumber : pratama wakalah investment, blog pribadi yang membahas seputar investasi & publikasi kinerja portofolio investasi yang dikelola.
Ok, jadi hari ini saya merasa penasaran untuk mencoba melihat kinerja historis dari 2 portofolio yang berbeda dalam hal PER (Price to Earning Ratio) dan PBV (Price to Book Value). Dalam hal ini saya membuat 2 portofolio dummy sebut saja Portofolio A & Portofolio B.
Portofolio A adalah portofolio yang berisi saham-saham dengan nilai current PER >= 10 dan nilai current PBV > 1. Portofolio B adalah portofolio yang berisi saham-saham dengan nilai current PER < 10 dan current PBV < 1. Saham-saham dalam kedua portofolio ini dibobot sesuai dengan nilai kapitalisasi pasar (Market Capitalization/Cap) dan dilakukan rebalancing atau penyesuaian komposisi portofolio secara bulanan.
1. Detail Kriteria Portofolio A
Berdasarkan kriteria tersebut saya melakukan back testing selama 10 tahun kebelakang untuk melihat portofolio mana yang menghasilkan imbal hasil tertinggi. Simulasi yang saya lakukan menggunakan Bloomberg Terminal.
Lantas, bagaimana hasilnya ?
Berdasarkan data historis Bloomberg, dalam periode 30 May 2007 hingga 30 may 2017, Portofolio A memberikan imbal hasil kumulatif sebesar 131.82% sedangkan Portofolio B memberikan imbal hasil kumulatif sebesar 863.39%. Adapun IHSG selama periode yang sama memberikan imbal hasil kumulatif sebesar 258.31%.
Saya cukup terkejut dengan hasil simulasi ini, sampai-sampai saya cek berulang kali kriteria yang saya gunakan untuk kedua portofolio A dan B. Hasilnya, ya tetap sama...
Namun demikian, perlu saya tegaskan bahwa simulasi ini menggunakan data historis yang mana hasilnya belum tentu akan sama jika kita menggunakan strategi yang sama di masa depan dan juga dalam eksekusinya cukup merepotkan.
~cheers~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H