Â
Siapa itu Yesaya?
Pria yang lahir pada tanggal 14 Januari 2000 ini memiliki nama lengkap Yesaya Alessandro Michael Joseph Saudale. Dia merupakan seorang pemain basket profesional Indonesia. Yesaya Menjalani masa SMA-nya di SMA Ragunan (sekolahnya atlet guys) dan menyelesaikan kuliahnya di Universitas Pelita Harapan.
Yesaya sendiri memiliki berbagai macam achievement basket dalam hidupnya, dari juara Liga Mahasiswa, masuk Tim Nasional, Juara PON PAPUA 2021 sampai yang paling terbaru juara IBL 2024.
Pada tahun 2021, Yesaya tergabung dalam program Timnas Elite Muda (Indonesia Patriots) yang dimana tim tersebut ikut serta dalam liga IBL saat itu. Penampilan bersama Indonesia Patriots kala itu sangatlah menjanjikan, bahkan pada 5 pertandingan pertama Indonesia Patriots belum juga terkalahkan. Ini merupakan sebuah hal yang surprising mengingat seluruh pemain Indonesia Patriots terhitung masih baru (tahun pertama di liga profesional).
Selain menjadi atlet, Yesaya juga termasuk orang yang sangat aktif bersosial media, terpantau saat ini dia memiliki 106K followers di instagram, 104.5K followers TikTok, dan juga 13,3K subscribers Youtube.
Â
Yesaya Mendapat Banyak Ujaran Kebencian
Yesaya dikenal sebagai pemain yang sangat entertaining serta selalu menunjukkan aura positif di setiap pertandingannya, bahkan dia mempunyai handshake khusus dengan setiap rekan di timnya. Sebelum pertandingan dimulai, dia juga memiliki "ritual" tersendiri untuk membangkitkan semangat timnya yaitu dengan melompat dan melempar handuk ke lantai. Menurut saya, ini merupakan hal yang bagus bagi tim dan juga penonton karena selain sisi sport ada juga entertaint yang dihadirkan. Bahkan beberapa dari tim lain juga melakukan tren "lempar handuk" ini sebelum pertandingan dimulai.
Seingat saya semua bacotan netizen ini dimulai saat Yesaya jarang mendapatkan menit bermain di musim 2024. Melihat komposisi pemain yang ada di Pelita Jaya sangat wajar jika Yesaya dan beberapa pemain lainnya mendapatkan menit bermain yang minim. Hal inilah yang membuat para netizen basket Indonesia banyak berkomentar buruk seperti "Kang handuk mana kang handuk?". "Itu ngapain kang handuk? Orang dia penghangat bangku cadangan doang", "Kebanyakan joget TikTok ini" dan lain sebagainya.
Bacotan netizen tidak hanya muncul di postingan instagram IBL atau media basket lainnya tapi juga hadir real time di kolom chat Vidio.com dengan isi yang jauh lebih tidak kondusif. Bahkan saat siaran pertandingan tim lain (bukan Pelita Jaya) tetap saja masih banyak yang menyinggung dan membahas Yesaya.
Â
Menjawab Ujaran Kebencian Dengan Prestasi Gemilang
Meski menerima banyak hujatan, Yesaya tidak pernah merespon hal tersebut dan lebih memilih untuk fokus pada karirnya saat ini. Meski sering mendapat menit bermain yang minim, Yesaya tetap memanfaatkan segala peluang yang ada. Contoh saat bermain melawan Bima Perkasa Jogja, saat itu ia mendapatkan waktu bermain yang lumayan banyak dari biasanya dan terbukti dia berhasil membukukan 14 poin, 7 assist dan 4 rebound.
Sampai akhirnya Pelita Jaya berhasil masuk ke babak playoff dan tembus ke babak final setelah berhasil mengalahkan Prawira Harum Bandung pada laga semifinal. Pada laga final, Pelita Jaya bertemu dengan Satria Muda Pertamina. Yang mampu mendapatkan 2 kemenangan pertama yang akan keluar menjadi juara.
Pada pertandingan pertama, Satria Muda berhasil menaklukan Pelita Jaya dan berakhir dengan kedudukan 1-0. Pada pertandingan kedua, Pelita Jaya tampil lebih solid dan berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Pada laga ketiga (penentu) Pelita Jaya berhasil menunjukkan taringnya dan mengakhiri musim 2024 sebagai juara IBL 2024.
Yesaya dan Pelita Jaya berhasil membungkam mulut para haters, setelah sekian lama puasa juara, tahun ini mereka menunjukkan kekuatan dan mental mereka. Tak sampai disitu, pada Pra-musim ini juga diadakan sebuah turnamen bertajuk "All Indonesian" dimana turnamen ini hanya diikuti oleh pemain lokal saja untuk memperebutkan Piala Menpora.
Meski tanpa pemain asing, Pelita Jaya berhasil melenggang bebas ke partai final dan kembali bertemu dengan lawan sebelumnya yaitu Satria Muda. Masih menggunakan sistem yang sama (2 kemenangan pertama). Seperti Dejavu Satria Muda berhasil menyikat pertandingan pertama dengan gagah, namun pertandingan kedua berhasil dikuasai pelita jaya, dan pertandingan ketiga? Pelita Jaya juara (6/10/24).
Yesaya tentu memainkan peran penting dan beberapa kali menjadi pembeda pada laga final ini. Sekali lagi, Yesaya merespon bacotan netizen dengan angkat 2 piala tahun ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H