(Kata kata ini dirangkai dari rasa amarah dan kegeraman, diramu dalam bait demi bait untuk menuntaskan kesedihan akan hancurnya nilai-nilai kemanusiaan, ulah pembunuh ribuan perempuan dan anak-anak)
Setan sedang menari-nari di atas bangkai - bangkai manusia yang tertimbun di bawah reruntuhan
Bersenang-senang atas air mata dan kesedihan memuncak taktertahankan
Lihat betapa nestapa dan murungnya tanah dan langit nan hilang kegembiraan
Darah - darah yang menganak-sungai dari balik tembok-tembok kehancuran
Jasad-jasad hancur oleh tangan-tangan berdarah yang penuh kebencian
Berton-ton bom dijatuhkan, jutaan peluru disemburkanÂ
Meledakkan kepala perempuan-perempuan yang mendekap anak-anaknya dalam pelukan
Lalu tertimbun dalam luruhan beton yang melambungkan debu pekat berhamburan
Rumah-rumah tinggal, sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, mesjid-mesjid, gereja-gereja dan fasilitas umum dihancurkan
Atas dalih mencari dan melenyapkan para pejuang atas upaya balas dendam atas serangan
Tapi dunia tahu bahwa itu bukan semata perang untuk alasan kecil yang dibesar-besarkan
Mereka sedang bermaksud mengusir ibu dari pertiwinya dan tanah dari airnya untuk memperluas kekuasaan
Mereka sedang menyusun agenda kelam untuk melenyapkan dan menjadikan tanahnya tak bertuan
Kesombongan, keangkuhan, kepongahan dan kekejian dipertontonkanÂ
Senjata-senjata berteknologi tinggi dikerahkan
Menyebar teror maha dahsyat agar bangsa yang diserang lenyap dalam ketakutan
(Diam, bisu, kelu dan linangan air mata dunia mengalir perlahan melihat tegarnya seorang gadis kecil yang diselamatkan dari reruntuhan)
Dunia sedang tidak baik-baik saja wahai Tuan dan Puan
Terbelah mengambil peran dan sisinya, sebagian takperduli sehingga melupakan kemanusiaan
Perang menyisakan tangis dan kepedihan mendalam atas kehilangan
Menorehkan luka dan nanah dendam berkepanjangan
(Untuk Ribuan Perempuan dan anak-anak yang mati atau hilang, betapa bangsamu sedang dihilangkan)
Berjalanlah ke surgamu dan tinggalkan kefanaan
Nyawamu tidak akan sia - sia karena dunia akan berteriak atas nam kemanusiaan
Seluruh dunia mengutuk dalam kegeraman atas kekejian
Dan mereka anjing-anjing pembunuh akan di hukum di muka mahkamah kebenaran
(Dengan lantunan doa, selamat jalan para kesuma, selamat jalan para syuhada)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H