(Kata kata ini dirangkai dari rasa amarah dan kegeraman, diramu dalam bait demi bait untuk menuntaskan kesedihan akan hancurnya nilai-nilai kemanusiaan, ulah pembunuh ribuan perempuan dan anak-anak)
Setan sedang menari-nari di atas bangkai - bangkai manusia yang tertimbun di bawah reruntuhan
Bersenang-senang atas air mata dan kesedihan memuncak taktertahankan
Lihat betapa nestapa dan murungnya tanah dan langit nan hilang kegembiraan
Darah - darah yang menganak-sungai dari balik tembok-tembok kehancuran
Jasad-jasad hancur oleh tangan-tangan berdarah yang penuh kebencian
Berton-ton bom dijatuhkan, jutaan peluru disemburkanÂ
Meledakkan kepala perempuan-perempuan yang mendekap anak-anaknya dalam pelukan
Lalu tertimbun dalam luruhan beton yang melambungkan debu pekat berhamburan
Rumah-rumah tinggal, sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, mesjid-mesjid, gereja-gereja dan fasilitas umum dihancurkan
Atas dalih mencari dan melenyapkan para pejuang atas upaya balas dendam atas serangan