Bagi Anda yang ingin belajar tentang akunting perhotelan, yuk kita mengenal biaya-biaya apa saja sih yang ada dihotel?
1. Cost of Food & Room : Cost of food ini adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh hotel untuk membuat 1 jenis masakan/menu.Cost of food ini terdiri dari biaya pembelian bahan baku.
Besaran Prosentase dari cost of food ini bisa dihitung dari Penjualan menu makanan dibagi dengan jumlah pembelian bahan baku. Semakin tinggi pembelian bahan bakunya maka semakin tinggi pula cost of food nya. Untuk itulah setiap manajemen hotel membuat suatu aturan baku tentang besaran cost of food. Misal cost of food di hotel X tidak boleh melebihi 30%. Fungsinya adalah agar tidak terjadi over budget dalam pembelian bahan baku dan mencegah terjadinya penumpukan bahan baku yang berlebihan.
Sedangkan Cost of Room merupakan ongkos yang dikeluarkan untuk memproduksi kamar agar layak dijual. Komponen ongkos dapat berupa: Biaya binatu untuk linen, handuk, sarung bantal, biaya chemical untuk membersihkan kamar, sabun, sikat gigi, pasta gigi, cable TV dan lain-lain.
Besaran biaya produksi bahan baku umunya terus merangkak naik seiring dengan situasi ekonomi Makro dinegara kita.
2. Beban Utilitas
Telepon, Internet, Air, Listrik termasuk ke dalam beban Utilitas. Beban yang harus dibayar oleh hotel ini lumayan besar jumlahnya. Biasanya besaran beban utilitas ini sebesar 20% dari pendapatan yang diterima hotel setiap bulannya. Biaya ini umumnya terus naik setiap tahun seiring dengan kebijakan provider.
3. Beban untuk kebutuhan karyawan
Gaji karyawan menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh Hotel. Oleh sebab itu, manajemen hotel perlu cermat di dalam membuat planning rekrutmen sehingga tidak terjadi over rekrutmen. Besaran beban gaji yang dikeluarkan oleh hotel tiap bulannya besarannya 20% dari pendapatan hotel sendiri. Selain gaji, Makan, Asuransi Kesehatan, Jaminan kecelakaan kerja dan Jamninan Hari Tua Karyawan juga menjadi tanggungan dari Hotel. Selain itu hotel juga menganggarkan untuk aktifitas-aktivitas sosial seperti outing, tunjangan kelahiran, pernikahan, kematian dan pelatihan.
Nah, biaya ini selalu naik tiap tahunnya dikisaran 10%.
4. Gas and Oil Expense
Gas digunakan oleh divisi F&B untuk mengolah makanan. Setiap 2 minggu sekali, hotel harus mengeluarkan uang untuk membeli tabung gas. Setiap hotel biasanya memakai 2-8 tabung gas ukuran 100 kg (tabung yang digunakan oleh industri). Harga 1 tabung gas tersebut kurang lebih sebesar  Rp 1.500.000/tabung .Selain tabung gas, hotel juga membeli bahan bakar solar untuk mengisi genset dan bahan bakar kendaraan untuk mengisi kendaraan operasional hotel.
5. Promotional Expense
Setiap hotel pasti menginginkan occupancy yang tinggi. Oleh sebab itu, hotel perlu melakukan kegiatan promosi. Salah satu kegiatan promosi adalah memasang baliho di pinggir jalan, menjadi sponsor sebuah event atau berpromosi melalui Digital Marketing Tools. Khusus untuk penjualan kamar, hotel biasanya mengeluarkan uang 15%-20% persen dari harga kamar per kamar untuk komisi Online Travel Agent yang digunakan.
6. Maintenance and Renovation Expense
Kamar dan peralatan hotel membutuhkan perawatan supaya tetap dalam kondisi layak dan kualitas prima. Belum lagi apabila ada alat yang rusak dan saat itu juga harus diperbaiki. Oleh karena itu, Manajemen hotel perlu menganggarkan anggaran untuk melakukan perawatan dan perbaikan secara rutin.
7. Pajak Daerah dan Pajak Penghasilan Badan
Yap…setiap hotel dikenakan pajak daerah sebesar 10% dan juga berkewajiban untuk membayar pajak penghasilan badan usaha. Hotel yang tertib membayar pajak akan mendapatkan reward dari pemerintah daerah, sedangkan Hotel yang melakukan pengemplangan pajak akan mendapatkan sanksi oleh pemerintah daerah.
Masih banyak lagi biaya-biaya yang harus dibayar oleh hotel lainnya, bila ada yang ingin ditambahkan silahkan dilengkapi di kolom komen ya..
Manajemen hotel perlu membuat sebuah perencanaan keuangan yang optimal sehingga tidak terjadi kelebihan biaya yang dapat menimbulkan kerugian bagi hotel. Pembuatan budget harus diiringi dengan business plan yang terarah dan ditunjang dengan forecast mingguan, dua mingguan, bulanan dan catur wulan. Sehingga akan memacu kita dalam meraih budget profit yg ditentukan.Â
Dengan tingkat kenaikan rutin setiap tahunnya dan ketatnya persaingan bisnis perhotelan, maka agar biaya yang dikeluarkan menjadi optimal perlu menekankan pentingnya efisiensi dan efektifitas biaya tanpa mengorbankan kualitas yang diberikan kepada tamu.Â
Bila hotel dalam kondisi occupancy drop, maka hendaknya semua karyawannya menyadari dan membantu hotel agar mampu bersaing, yakni dengan memberikan kualitas pelayanan yang prima kepada tamu, bekerja dengan sebaik-baiknya dan menaati peraturan yang ada.Â
Hotel adalah sawah Anda, tempat Anda mencari nafkah, sudah sepatutnya kita turut serta dalam menjaga kondisi bisnis agar tetap prima. Syukuri apa yang telah Anda dapatkan dan bekerjalah dengan sepenuh hati. Niscaya, kehadiran Anda mendatangkan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
kontributor: hotelier.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H