Mohon tunggu...
hotdiana nababan nababan
hotdiana nababan nababan Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang ingin berbagi

Berbagi Hidup Lewat Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siap-siap, Ini yang Harus Bapak Ibu Guru Lakukan saat Pertama Masuk Sekolah

8 Juli 2021   17:56 Diperbarui: 8 Juli 2021   18:07 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindak Lanjut : Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata, menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran.

Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen ini. Ada pertanyaan tertutup dan terbuka. Guru dapat menggunakan pertanyaan panduan yang telah disusun oleh kemendikbud.

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.

Berikutnya guru melakukan asesmen kognitif untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa menyesuaikan pembelajaran dengan kompetensi rata-rata serta memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan bagi siswa di bawah rata-rata.

Sebagai persiapan Melakukan asesmen kognitif guru membuat jadwal pelaksanaan kemudian menyusun materi soal berdasarkan panduan yang telah dilakukan oleh kementerian pendidikan. 

Berdasarkan hasil diagnosis asesmen kognitif ini guru akan membagi siswa menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas, Kelompok kedua, siswa satu semester di bawah rata-rata mendapat pelajaran tambahan dari guru kelas. Kelompok ketiga, siswa yang berada dua semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas di bawah atau membuat kelompok belajar didampingi orang tua atau pendamping lainnya yang kompeten.

Selama masa pandemi,  kepala sekolah harus memastikan bahwa asesmen ini di lakukan secara berkala sesuai dengan kompetensi siswa. Asesmen nonkognitif dan asesmen kognitif serta tindak lanjut dan evaluasi terus menerus untuk memenuhi target capaian belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun