Mohon tunggu...
hotdiana nababan
hotdiana nababan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang pendidik yang sedang belajar menulis. hotdiananababan123@blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

E-Learning Kewajiban Guru Pembelajar

3 Juni 2016   15:08 Diperbarui: 3 Juni 2016   15:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun pendidikan berarti membangun bangsa. Fokus utama pembangunan pendidikan seharusnya pada guru. Sekolah bisa mewah dengan fasilitas lengkap-lengkip tetap bila tidak dikelola guru yang cerdas itu akan sia-sia. Kurikulum bisa saja tercangih dan diadopsi dari negara paling maju tetapi bila tidak dilaksanakan guru pembelajar maka tidak akan membuahkan hasil. Anak didik bisa saja dari latar belakang yang paling terbelakang tetapi di tangan guru hebat mereka akan menjadi generasi emas bangsa Indonesia.

Salah satu program pemerintah dalam membangun guru adalah Guru Pembelajar (GP). Program yang diluncurkan pasca-UKG 2015 bertujuan meningkatkan kompetensi guru.  Guru disuruh lagi belajar untuk meningkatkan kompetensinya lewat pelatihan baik berupa tatap muka maupun online. Program guru pembelajar untuk tahun 2016 diikuti sekitar 1.263 yang memiliki nilai UKG di atas 80, Widyaiswara dari LPMP dan PPPPTK serta dosen. Mereka akan ditunjuk menjadi instruktur bagi guru lainnya di seluruh Indonesia nantinya.

Layaknya seorang pasien, harus diperiksa terlebih dahulu supaya diberi obat yang tepat. Demikian juga guru, pemeriksaan lewat UKG lalu diberi obat yang tepat lewat program guru pembelajar.

presentation5-5751328af17a610007899c05.jpg
presentation5-5751328af17a610007899c05.jpg
Jadi, meskipun Dzaka dan Alassa mempunyai nilai yang sama maka kedua guru ini akan mendapatkan pelatihan yang berbeda sesuai ketidaktuntasan kompetensi mereka. Kompetensi Dzaka yang tidak tuntas ada di kompetensi 4 dengan nilai 3 maka akan mendapat modul dasar 4 , kompetensi 6 dengan nilai 5 akan mendapatkan modul lanjut 1 dan kompetensi 10 dengan nilai 5 akan mendapatkan modul lanjut 1 juga seperti gambar di bawah ini.

presentation2-575133c2959773bc078c8834.jpg
presentation2-575133c2959773bc078c8834.jpg
Semua modul akan digitalisasi dan diupload ke server sehingga guru pembelajar dapat mendownloadnya.

presentation3-575133fb5697732808218605.jpg
presentation3-575133fb5697732808218605.jpg
Program guru pembelajar menggunakan tiga metode yaitu :

1.Model tatap muka (TM)

2.Model daring atau online

3.Model campuran (blended)

presentation4-5751342ff67e611b071ef507.jpg
presentation4-5751342ff67e611b071ef507.jpg
E-learning Wajib Bagi Guru Pembelajar

Nah, guru tidak boleh hanya berpuas diri dengan program pemerintah.  Guru juga harus bisa mandiri demi peningkatan kompetensi profesionalismenya. Terlebih dengan isu pemecatan satu juta PNS yang masih dalam kajian. Meskipun masih dalam wacana, guru harus benar-benar banyak belajar demi mengasah terus kompetensinya. Guru yang belajar mempersiapkan anak didik menjadi generasi penantang MEA dan AFTA.

Cara yang dapat dilakukan guru adalah belajar e-learning. Pembelajaran e-learning berarti 1. Pembelajaran menggunakan internet 2. Tersedianya layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar misalnya CD atau modul. 3. Tersedianya layanan tutor apabila pembelajar mengalami kesulitan.

Selain itu belajar e-learning berati ada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan e-learning, ada kemauan keras dari pembelajar menggunakan internet, ada sistem pembelajaran yang terbuka dan dapat diakses siapapun, ada sistem evaluasi belajar yang transparan dan ada mekanisme umpan balik oleh penyelenggaran pendidikan e-learning.

Manfaat elarning bagi guru pembelajar dapat memuktahirkan bahan ajar, memperbanyak variasi metode mengajar, mengontrol anak didik dengan program team viewer misalnya, meninggalkan bahan ajar bila berhalangan semacam video camtasia contohnya,  belajar kapan dan di mana saja sesuai kapasitas masing-masing guru.

Adanya banyak portal pendidikan, salah satunya adalah HarukaEdu. Banyak program belajar online yang ditawarkan. Bagi guru yang belum S1 dapat meraih gelar sarjananya melalui belajar jarak jauhnya.Juga, bagi guru yang ingin melanjutkan S2 maka boleh juga belajar jarak jauh di sini. Masalah dana ? Kan ada dana sertifikasi yang seharusnya dipergunakan untuk biaya peningkatan profesionalisme guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun