Aku dan teman-temanku terdiam menyaksikan.Â
Lastri menyeret tubuh Surya ke dalam, setelahnya ia menjerit –jerit tak karuan. Jerit buatan.
Kini, tak akan lagi aku berada di sini. Bersama segerombolan teman-temanku, kami terbang dari dahan ke dahan, mencicit, Â menuju hutan tak bertuan, meninggalkan kenangan di perkampungan . Kopi keparat yang meninggalkan kenangan suram.
Â
Gambar dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!