Selain lingkup produksi, nyatanya proses konsumsi juga mendapat model baru. Masyarakat tidak hanya berhenti sebagai pembaca atau penerima sebuah informasi saja.
Alih-alih, mereka mempunyai kemampuan untuk memproduksi sebuah berita secara individu lalu membagikan ke orang lain melalui dunia maya.
Dari sini istilah media baru atau new media muncul. Power dan Littlejohn menyebut new media sebagai sebuah periode baru di mana teknologi interaktif dan komunikasi berjejaring khususnya internet, mampu merubah masyarakat.
Bisa dikatakan bahwa media baru menjadi terobosan bagi setiap orang untuk bisa berbagi informasi apa yang ia inginkan kepada orang lain.
Puspita juga meyakini kalau kehadiran media baru mampu membawa dampak positif yakni masyarakat dimanjakan dalam berkomunikasi, termasuk mencari informasi yang sedang dibutuhkan.
Konsekuensi Perkembangan Media Bagi Jurnalis
Berkembangnya media ternyata berdampak juga pada keberadaan jurnalis. Masyarakat sebagai pembaca tidak lagi memperoleh sebuah informasi melalui satu jalur media saja.
Aksesibilitas yang dimiliki berkat internet memudahkan mereka untuk bisa menerima dari berbagai macam media. Dengan begini, mereka secara tidak langsung menginginkan bentuk penyajian berita secara multimedia.
Sehubung dengan konsep multimedia sebelumnya, jurnalis harus paham dan menetapkan standar baru agar produk mereka tidak sembarangan.
Terlebih lagi, sumber informasi sangat mudah dan banyak sekali ditemukan, bahkan dibuat oleh masyarakat umum.
Penjelasan tentang tahapan proses multiimedia oleh Tay Vaughan dapat dipahami dengan melihat infografis berikut.