Walau kita merasa pandangan yang digunakan sudah benar, belum tentu apa yang dipikirkan orang lain termasuk salah. Menganalisa sebuah fenomena secara mendalam membantu memunculkan sudut pandang yang baru.
Penggunaan perspektif lain akan membuka pemikiran kita terhadap opsi respon yang tersedia. Dengan begitu, tanggapan dan gagasan yang kita beri pada fenomena sosial tersebut akan lebih sesuai dengan keadaan.
Membiasakan diri untuk melakukan analisis sosial akan membuat kita berpikir secara komprehensif. Selain itu, kita akan terlatih untuk menjadi mahluk sosial yang aktif, bukan pasif.
2. Penumbuhan Rasa Empati dan Simpati
Kehidupan setiap orang ternyata memiliki keabstrakannya masing-masing. Terlepas dari latar belakang yang mereka miliki, banyak rintangan dan kejanggalan yang sudah dialami.
Perjalanan hidup yang tidak mudah menandakan adanya kekuatan batin yang mereka asah. Sebagai makhluk sosial, sebaiknya kita mencoba memahami situasi lingkungan yang seperti ini.
Membiasakan diri menelaah suatu fenomena sosial secara mendalam, akan semakin menumbuhkan perasaan empati dan simpati kita. Penyesuaian perasaan dapat dilakukan ketika kita memposisikan diri sebagai salah satu dari mereka.
Pembauran dengan analisa yang ada memudahkan kita untuk memahami latar belakang dari sebuah fenomena. Kemudian kita bisa menentukan apa yang harus dan tidak harus untuk dilakukan.
Seperti memelihara sebuah hubungan dengan orang tertentu, tidak ada salahnya menjadi orang baik yang berperasaan.
3. Sarana Refleksi
Melihat kompleksitas yang ada dalam fenomena sosial akan membuat kita semakin memahami diri dan lingkungan. Hal- hal seperti sebab akibat sebagai komponen dalam sistem sosial, menjadi panduan bagi manusia dalam melakukan refleksi.
Menurut anda, sistem sosial apa yang sebenarnya terjadi di lingkungan masyarakat kita? Apakah itu baik atau buruk?
Pernahkah anda bepikir apa yang sebenarnya orang-orang ingin capai dalam kehidupan mereka? Mungkin kekayaan atau ketenaran? Apakah ada hal lain yang lebih penting daripada itu?