Kehidupan mahasiswa sering kali dipenuhi dengan berbagai kegiatan dan tuntutan. Hal itu kadang membuat kita, sebagai mahasiswa, merasa stres dan kewalahan. Tugas akademik yang menumpuk, tugas-tugas organisasi, pertemuan rutin Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), teman yang ngajakin nongkrong, pacar yang minta ditemani, dan banyak lagi.
Karena banyaknya beban yang melampaui kapasitas kita, kadang hal tersebut dapat memicu stres dan mengganggu kesehatan fisik, serta psikologis kita sebagai mahasiswa. Seperti menurunnya produktivitas, lelah secara mental, kecemasan, asam lambung naik, dll.
Apa itu stres?
Menurut (Lazarus dan Folkman, 1984 ) Stres psikologis adalah hubungan antara orang dan lingkungan yang dinilai oleh orang tersebut membebani atau melebihi sumber dayanya dan membahayakan kesejahteraannya.
Jadi stres dalam psikologis merupakan hal yang dirasa dan dinilai oleh individu yang melampaui kapasitasnya, dan mengancam kesejahteraannya.
Bagaimana cara mereduksi stres?
Salah satu cara yang cukup terkenal untuk mereduksi stres dalam psikologi adalah coping stres.
Coping Stres adalah suatu usaha berbentuk kognitif maupun perilaku yang secara spesifik dilakukan untuk mengelola tuntutan-tuntutan yang menyebabkan stress (Lazarus & Folkman, 1984)
Dapat dikatakan coping stress merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menanggulangi stres, mengurangi atau menghilangkan dampak negatif dari stres.
Jika kebanyakan orang mereduksi stres dengan menghabisakan waktu seharian dengan teman-teman, pergi ke komunitas, pergi pergi ke Mall, dan pusat hiburan, seperti yang biasa dilakukan oleh orang ekstrovert, orang introvert memiliki caranya sendiri untuk mereduksi stresnya. Â
Seorang Introvert