Mohon tunggu...
Hosea Alfandi
Hosea Alfandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu politik, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas bangka belitung

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka menulis berbagai hal dan opini, saya masih di semster 2 tapi saya suka menulis kritis berbagai hal tentang politik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pola Pikir dan Mental Miskin di Indoensia dalam Bernegara dan Bermasyarakat

9 Maret 2024   23:04 Diperbarui: 9 Maret 2024   23:10 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kondisi yang sekarang kehidupan yang serba instan dan serba cepat dimana dengan kemajuan teknologi bahkan dari yang begitu jauh dapat saling terhubung, gambaran yang dapat diambil adalah berbelanja online, seseorang akan cenderung memilih barang yang bagus namun murah dan rela mendapatkan barang murah dengan cara apa pun, siapa cepat dia dapat. 

Hal ini ada pada sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Stanford University, Massachusetts Institute of Technology dan Carnegie Mellon University didapatkan hasil bahwa ketika seseorang berbelanja dengan harga yang murah maka area otak yang mengatur kebahagiaan terjadi peningkatan dan sebaliknya jika melihat harga yang lebih mahal menunjukan rasa cuek dan dingin bahkan tidak merspon. 

Ini membuktikan manusia cenderung bergerak mengikuti insting dan melakukan apa yang membuatnya senang, dengan contoh diatas dapat diambil sebuah kesimpulan manusia secara tidak sadar akan mencari sebuah kemudahan, sebuah hal murah dan sebuah hal hal yang hanya dapat membuat dirinya bahagia. Semakin lama kebiasaan ini mengakar pada masyarakat kebiasaan ini akan menjadi diri seseorang yang dampaknya bisa terjadi pada segala aspek pada kehidupannya dan menumbuhkan yang namanya “mental miskin”.

Mental miskin” ini sudah menjadi karakter dan bagian yang melekat pada masyarakat indonesia, dari sejarah yang dimana kultur negeri ini sudah terjajah selama 350 tahun lamanya dimana tuan tanah melakukan korupsi dan jika berbicara soal bernegara mental miskin memberikan hal buruk seperti menumbuhkan bibit korupsi. 

Bangsa indonesia dijadikan bangsa yang miskin secara mental dan materi ujar ketua PDIP. Mental miskin merupakan sesuatu yang harus dapat di rubah dalam berpola pikir ini yang dapat menghancurkan sistem biokrasi didalam suatu negara dikarenakan terdapat oknum oknum yang memiliki mental miskin dalam diri seseorang pada sistem pemerintahan, perpolitikan dan bernegara serta bermasyarakat. Bahkan ada beberapa Apartur sipil didapatkan menerima bansos, ini menjadi indikator bahwa bermental miskin yang sudah sangat keterlaluan yang harusnya pihak pihak yang kurang mampu untuk dapat menerima bantuan sosial diberikan oleh pemerintah pada masyarakat namun tidak dapat maksimal dikarenakan suatu hal seperti ini karena adanya karakter mental miskin dimiliki. 

Semakin banyak kasus korupsi terjadi oleh pejabat pejabat yang mengganggu sistem biokrasi ini menjadi faktor bahwasannya mental masyarakat bisa dikatakan sebagai mental miskin, padahal para aparatur sipil, penegak hukum serta anggota legislatif maupun eksekutif sudah diberikan amat untuk menjalankan tugas sebagai aparatur sipil yang tugasnya sebagai penjaga kesejahteraan masyarakat namun justru sebaliknya malah semakin membuat masyarakat menderita, bukan hanya aparatur sipil saja namun masyarakatnya juga yang semakin memburuk ditambah pendidikan di indonesia tergolong rendah, minat baca rendah membuat suatu kondisi dengan keadaan mental miskin yang dimiliki susah dihilangkan jika tidak  segera diatasi dan mengubah pola pikir pada masyarakat ini akan semakin memperburuk kondisi dalam bernegara kedepannya. 

Contohnya dapat kita lihat dari bagaimana ketika banjir yang disalahkan hanya pemerintah tapi menjadi banyak faktor yang membuatt terjadinya banjir salah satunya masayarakat yang  membuang sampah sembarangan entah itu di sungai, pinggir jalan, dan bagaimana masyarakat yang menerima suap serta politik uang dilakukan oleh orang orang yang ingin membeli suara rakyat hingga politik uang sudah menjadi bagian budaya diindonesia bahkan ditunggu tunggu oleh sebagian masyarakat mungkin itu salah satu contoh dari sekian banyak kejadian pada masyarakat yang terjadi di sekitar lingkungan.

Sampailah dengan Makalah ini sendiri berusaha untuk mengangkat masalah yang mental yang ada pada masyarakat masalah ini menjadi sesuatu yang serius untuk dapat di perbaiki karena kebiasaan dan mental miskin pada masyarakat akan menghambat dalam sistem bernegara serta menghambat pembangunan dalam bernegara agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Apa itu mental miskin

Mental miskin merupakan sebuah pola pikir seseorang yang tidak memiliki apa apa  atau miskin hingga meniumbul pola pikir yang di sebut mental miskin. Dalam pendefisian “mental miskin” berasal dari 2 kata yaitu dari kata Mental dan Miskin, Mental berasal dari bahasa latin yaitu mens berupa jiwa, roh, nyawa, sukma. Dalam pendefisian KBBI sendiri Mental adalah suatu hal yang berhubungan dengan pikiran, akal, dan proses yang berhubungan dengan pikiran serta akal sehat sedangkan miskin menurut  KBBI adalah kondisi seseorang tidak bisa mencangkupi kebutuhan hidup dari berupa sandang, papan, pangannya, kata miskin juga berasal dari bahasa arab “sakana” yang berarti diam dan tetap konstant dan kata mental miskin sendiri berarti kondisi yang dimana akal, pikiran, yang merasa mengalami kekurangan bahwa dirinya merasa tidak sanggub melakukan sesuatu dan tidak mampu melakukan ataupun ketidaksanggupan sebelum melakukan sesuatu tanggung jawab, mental miskin sudah menjadi sebuah hama ketika terus dibiarkan, penyakit yang menyerang akal dan pikiran. Akal merupakan kemampuan kecerdasan dalam menentukan benar, dan salah yang dimiliki seseorang bergantung pada pengalaman dan tingkat pendidikan.

Istilah ini muncul di indonesia muncul ketika Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) didapat kesimpulan bahwa warga negara indonesia belum siap untuk menghadapi pembangunan namun, istilah kata ini sudah ada pada salah satu kitap suci umat islam yaitu al-Quran, di jelaskan mental miskin merupakan tindakan atau sifat sifat tidak terpuji seperti rakus, kikir, dan korupsi, dalam tradisi islam sendiri kata miskin sendiri berarti kondisi tidak memiliki apa apa. Tidak ada catatan lain tentang mental miskin dan awal mula isitlah pola pikir ini tidak pasti kapan, dan kapan ini mulai di pakai namun hasil yang jelas isitilah ini sudah ada pada Al-Quran sejak lama dan di hayati umatnya.

 

Mental miskin di Indonesia

  • Pola pikir bermental miskin ini tidak lepas dari sejarah bangsa itu sendiri, Indonesia pada awal masa kerajaan terpecah pecah menjadi beberapa kerajaan kerajaan kemudian dikenal sebagai Nusantara, Nusantara sendiri berasal dari bahasa sansekerta dari dua kata yaitu nusa dan antara kata ini pertama kali dicetuskan oleh kerajaan singasari dari raja katanegara masa Hindu-Budha di Nusantara Pada abad 475 M (abad ke-5). Pola dan perilaku miskin bahkan sudah ada di indonesia pada masa kerjaan kerjaan di nusantara, Mental miskin ini sendiri sudah ada di  nusantara mulai dengan pajak yang dibuat menggelembung oleh para pejabat pada masyarakat yang buta huruf awal dimana kasus korpsi yang tercatat dalam sejarah pada nusantara bukan hanya itu kelompok ini dinamai dengan mangilala dwarja haji yang disebutkan pada abad ke 9 pada tahun 741 caka atau pada 819 Masehi. 

  • Mangilala dwarja haji ini bahkan ada sampai dengan masa kolonial Belanda pada saat tanam paksa diterapkan di nusantara dalam prakteknya para petani hanya mendapat 20%, 20% dibawa oleh para kolinial belanda ke negeri induk dan sisanya yaitu 60% dibawa dan dimakan oleh para pejabat pejabat lokal daerah dari desa hingga kabupaten. 

  • Melihat hal ini menandakan pola pikir masyrakat dari indoensia sejak dulu mengalami krisis mental dilanjutkan pada masa penjajahan jepang yang menjadi salah satu cikal bakal teori geneologi korupsi di indonesia, dimana jepang memperkerjakan apartur lokal yang memiliki kemampuan rendah bahkan serakah, Serakah menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami mental miskin pada kepribadiannya ditambah tidak diimbangi pendidikan yang berkompeten dan diembani dengan rasa tanggung jawab yang diberikan menabah bahwa ketidakmampuan dalam menjalakan sebuah tugas atau amanat hingga memunjulkan sifat sifat tidak diinginkan jika dihal ini tidak dirubah akhrinya menimbulkan pola pikir miskin. 

  • Hingga kini pola perilaku miskin ini sudah mengakar pada pikiran masyarakat di indonesia semua terlihat jelas ketika orang orang yang mampu malah tetap dan memilih menggunakan identitas miskin demi keuntungan, contoh kasus yang dapat kita ambil dari langkanya Tabung gas ELPIJI 3kg yang diglontorkan dan di berikan pada masyarakat masyarakat kelas menengah bawah atau masyarakat miskin, kelangkaan ini disebabkan oleh kurangnya distribusi yang merata pada masyarakat yang menerima harus benar benar memang dari kalangan bawah namun pendistribusian ini gagal dilakukan. Banyak masyarakat kelas menengah, awalnya menggunakan tabung gas 12kg beralih ke 3kg ini menciptakan loncakan kebutuhan tabung gas elpiji meningkat dan pemerintah yang telah memberikan subsidi otomatis mengalami pengbekakan pada biaya bahkan dari pihak Pertamina sendiri mengakui bahwa tidak adanya gangguan atau masalah dalam pensubsidian tabung gas elpiji tapi nyatanya tabung gas elpiji 3kg mengalami kelangkaan. Kasus diatas merupakan salah satu bahwa masyarakat indoensia masih dan memiliki pola pikir miskin dalam berbagai pengambilan keputusan dalam hidupnya. 

  • Menurut Jean piaget, ia mengungkapankan sebuah teori yaitu Kognitif PiagetI dimana pada teori ini disebutkan bahwa “sebenarnya manusia mengembangkan pola pikir dan pemahaman dari ketika kanak-kanak hingga dewasa”. Dari teori yang dipaparkan oleh jean piagnet bahwa manusia memang terbentuk pola pikir dari masa kanak kanak dan pada kasus warga masyarakat indonesia pola pikir ini akan terus tumbuh ketika mereka diasuh, dididik, dan belajar dalam sebuah keluarga ataupun lingkungan yang memiliki pola pikir miskin, anak anak akan cenderung menirukan orang tuanya, hal ini dibuktikan pada penelitian Cognitive and Parenting Pathways in the Transmission of Antisocial Behavior from Parents to Adolescents di dalam sebuah jurnal JSTOR dapat ditarik sebuah kesimpulan orang tua menjadi contoh perilaku dan hal hal yang dilakukan oleh orang tua akan cenderung normal pada lingkungan keluarga hingga dewasa akan terus berpikir dan memiliki pola pikir miskin, sebuah masalah seperti ini yang harusnya dapat disadari dan diatas pada lingkungan sekitar pasalnya pola pikir atau mental miskin akan sangat mengganggu dalam sebuah pertumbuhan negara, menghambat tumbuh kembang negara dalam setiap pembuatan kebijakan dan stailitas kemakmuran negara. Hal hal seperti ini yang mejadikan mental kita masyrakat masyarakat indoensia lebihnya pada masyrakat yang merasa dirinya selalu kurang, rakus, kikir dan perilaku korpsi menjadi hal marak terjadi hingga menjadi suatu masalah serius.

Hubungan dengan Kondisi Perpolitikan dan Pemerintahan Indonesia dalam Pola Pikir Miskin

Dari pendefisian yang diberikan diatas dapat ditarik sebuah benang merah dengan kondisi politik indoensia saat ini masih banyak sekali kasus korupsi yang terjadi dimana mana lebih parahnya ketika sifat ini digabungkan dengan politik, ketidakpuasan menjadi hal yang membuat dirinya harus memiliki semuanya. Bahkan kasus korupsi pada tingkat desa menjadi yang terbesar hingga mencapai 130+ kasus dari ketika dimana telah diberikan dana desa sekitar 1,5M pada masing masing desa. 

Ini menjadi sebuah pr dasar akan apa yang dihadapi indonesia dalam mencapai indoensia emas 2024 ini bisa dikatagorikan sebagai kesehatan mental semakin menjelang tahun politik semakin menambah dan memperburuk kondisi. Namun korupsi merupakan tindakan besar dari perbuatan perbuatan kecil sebelumnya yaitu money politic masyrakat masyarakat yang menunggu datangnya kampanye lebih parahnya ini dikatakan sebagai budaya yang sulit dihilangkan. Contoh nyata yang dapat diambil adalah bagaimana provinsi kepulauan Bangka Belitung menjadi zona merah dengan kasus money politik sangat membuktikan kecerdasan akan sangat mempengaruhi mental dan cara berpikir seseorang dalam bertindak, dalam salah satu teori budaya politik yang dibagi menjadi 3:Budaya politik parokial   3. Budaya politik partisipan Budaya politik subjektif

Namun pada kenyataannya di Indonesia dikarenakan mental dan pendidikan rendah kemudian memunculkan yang namanya budaya politik punya Indoensia itu sendiri contohnya budaya politik tradisonal dan budaya politik agama, yang seharusnya kedua budaya politik ini tidak ada malah ini bagian dari politik parokial dan subjetif dimana kedua politk ini menjelaskan bagaimana seseorang cenderung melakukan kegiatan politik dengan melihat agama, ras, suku dan melihat kepribadian suka atau tidak dalam memilih bahkan dalam melakukan kegiatan politik di Indoensia. 

Lagi lagi ini akan sangat dipengaruhi dari zaman nusantara terlebih indoensia dengan keadaan pluralnya. Ini menjadi tantangan bagaimana kedepannya negeri ini dapat maju menuju emas 2045 yang dikatakan emas indoensia. Ini yang kemudian menjadi masalah bersama dalam membangun negeri tercinta Indonesia partai politik, pendidikan dan mental yang menjadi pr besar bersama dalam menghadapi tantangan.

Partai politk harus menjadi agen yang mampu membingbing masyarakat dalam kondisi politik yang tidak sehat dan memberikan pengaruh buruk, politk jangan dipandangan sebagai alat merebut kekuasaan namun politik menjadi acuan dan merupakan cara melawan politik yang disalah gunakan. Disini peran partai politik namun hal ini gagal dilaksanakan malahan banyak partai politik yang menunggangi masyarakat masyarakat bisa dikatakan kurang berpendidikan dan mental yang rendah, mencoba untuk melakukan mobilisasi serta memicu emosi kemudian dari hal ini lahirlah money politc dari bagaimana partai politik berusaha memfaatkan keadaan Indonesia bahkan membuat money politic merupakan hal yang harus dilakukan oleh para calon yang ingin melakukan pencalonan seperti Gubernur, Presiden dan Dpr. Begitu miris jika kita peka dan terus memperhatikan kondisi sekarang bagaimana dan apa solusi yang harus diambil jika ini terus berlangsung pada kondisi masyarakat yang akhirnya memunculkan mental miskin.

Pendidikan bukan hal asing lagi diteliga kita namun terasa asing pada masyarkat terpelakang dan mengalami kemunduran. Kemudian menjadi PR bersama bahkan peningkatan pendidikan dan pemahaman bahwa pendidikan itu penting terus dilakukan. Didapat dari sumber yang ada bahwa peringkat indoensia pada ranking dunia hanya menempati urutan dari 134 Negara hanya menempati urutan ke 116 sulit dibayangkan bagaimana pendidikan di indoensia bisa tergolong sangat rendah dan miris. Yang akhirnya menjadi masalah pada pola pikir dan mental masyrakat dalam bernegara menimbulkan mudahnya massa untuk dimobilisasi demi kepentingan kepentingan oligarki ataupun partai dengan iming iming sebuah material berupa uang ataupun dikonvresikan ke bentuk bentuk lain.

Mental kunci utama setelah pendidikan, bagaimana pola dalam bermasyarakat yang kemudian melahirkan suatu budaya, kebudayaan memunculakan kebiasaan hingga membentuk mental pada masyrakat karena hal yang biasa terjadi pada masyrakat lagi lagi bagaimana peran para cendikiawan dan para partai politik melakukan yang namanya pendidikan politik pada masyrakat sehingga Mental mereka dapat terbiasaan dengan sesuatu yang seharusnya tidak ada dan tidak baik untuk terus dilakukan, mental miskin terjadi karena adanya kebiasaan kebiasaan dari pola perilaku masyrakat itu sendiri yang cenderung dimobilisasi bahkan dimanfaatkan oleh para oligarki yang juga memiliki mental miskin bahwa dirinya merasa kurang, ingin sesuatu dengan sangat instan dan gampang, murah dan apa pun yang dapat memudahkan dirinya tanpa memikirakan dampak yang terjadi. Setelah itu mahasiswa memilki peran tak kalah pentingnaya dalam pembentukan moral dimasyrakat, mahasiswa menjadi perpanjangan lidah, menjadi pengontrol dan penjaga moral masyrakat sebagai mahasiswa bagiamana memberikan pengajran dan pengabdian hingga pada akhirnya membentuk sebuah kebiasaan hingga mental mereka dapat terbentuk.

Melihat kondisi mental seseorang

Manusia merupakan mahluk yang begitu kompleks dan begitu rumit, manusia hakikatnya merupakan mahluk sosial, individu dan kelompok ia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain dan harus melakukan interaksi dengan sesama. Manusia terdiri dari badan, ruh, dan pikiran tak dapat terpisahkan satu sama lain namun hal yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah manusia memiliki akal, budi pekerti dan moral inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Ketika melihat mental seseorang begitu kompleks bagaimana ini dipengaruhi, dari mana ini berasal, dan kenapa? Dan Seorang Prof. Drs. Subandi, M.A, Ph.D., merupakan seorang pakar psikeater mengatakan bahwa manusia merupakan sebuah mahluk yang komples dengan dimensi yang rumit hal ini tidak terkait dengan medis dan pksikolog namun juga dengan kebudayaan serta sosial budaya, spiritual bahkan juga kondisi perpolitikan disuatu wilayah akan mempengaruhi bagiamana perkembangan mental dari masyrakat masyrakatnya. 

Dari apa yang dipaparkan bahwa manusia begitu kompleks banyak hal yang akhirnya mempengaruhi mental seseorang dari lingkungan, budaya, bahkan dengan individu lainnya namun menjadi hal yang perlu diperhatikan agar dapat menciptakan tempat yang mampu dan bisa menghasilkan mental yang dapat memamg betul betul siap sebagai manusia pada era indoensia sekarang bisa dikatakan negara berkembang memiliki banyak tantangan pada perkembangannya. 

Pada data hasil penelitian ditahun 2018 yang dilakukan Riskesdas didapatkan bahwa warga indonesia mengalami gangguan mental berat sebanyak 7% permil dari wilayah di indoensia lebih tepatnya pada daerah Bali, DIY, Aceh dan NTB pada data yang disajikan ini bahwa masyrakat indoensia sangat dan memang sedang mengalami gangguan mental, terlebih pada mental miskin kemudian akan sangat berpengaruh pada kondisi suatu negara dan menganggu produktifitas pada diri seseorang ini dilansir dari WHO pada tahun 2013, Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang mengenali potensi terbaik mereka, mampu mengatasi masalah tekanan hidup normal dan bekerja secara produktif serta berkontribusi pada komunitas. Ini penting untuk dibahas bersama terkait Mental miskin di indonesia yang akhirnya akan menganggu kestabilan dalam perpolitikan, bernegara hingga bermasyarakat. 

Dalam melihat mental seseorang ada 3 hal yang dapat dilihat yang dipaparkan oleh Firmansyah (2017)  yaitu ilmu, iman, dan perbuatan baik menjadi jelas seorang manusia memilki mental yang sehat ketika ia berpoduktif dan mampu memaksimalkan potensi serta energi dimilki guna untuk sesuatu kegiatan yang baik dengan moral, etika yang tetap dijaga. Menurut WHO suatu kondisi mental seseorang dapat terlihat dari bagaimana kondisi kesejahteraan seorang individu (well-being) ini sejalan dengan konsep mental miskin bahwa ini muncul dari seseorang yang terus merasa dirinya kurang, secara finansial, maupun hal lainnya bahkan cenderung terus merasa tidak mampu. Ada beberapa ahli yang kemudian memberikan pendapatnya bahwa mental sesorang akan dipengaruhi hal hal lain seperti

Drajat (1996)

  •  Mental berasal dari gangguan atau terhindarnya gejala gangguan jiwa (Neurose) dan dari gejala gejala penyakit jiwa (Pischose)
  • Mental berasal dari bagaimana seseorang menempatkan diri dengan dirinya sendiri, dengan masyrakat, keluarga dan lingkungannya. Yang akhirnya akan mempengaruhi pola perilaku dirinya atau mungkin lingkungannya
  •  Mental berasal dari keselarasan antara jiwa jiwa dan batin serta menjalankan fungsi fungsinya dengan baik untuk menghadapi problema problema yang terjadi serta terhindar dari kegelisahan
  • Mental berasal dari pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagian diri dan orang lain
  • Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

            Walaupun mental miskin bukan merupakan salah satu kesehatan mental namun dalam pengertian dan penjelasannya merupakan salah satu dampak dari lingkungan keluarga dan pada individu lainnya yang berakibat terjadinya suatu pembiasaan hingga menjadi budaya bahkan pada suatu lingkungan hingga bernegara dari pikiran, hati nurani dan akal yang sudah terbiasa dengan kondisi dan tumbuh pada kondisi dimana faktor yang mempengaruhi memiliki mental miskin juga pada akhirnya seseorang tersebut memiliki mental miskin dan cenderung ingin mau gampang saja. 

Memnag agak sulit untuk dapat mencap seseorang dikatagorikan memiliki mental miskin namun ciri ciri kondisi mental seseorang akan sangat terlihat ketika seseorang tersebut melakukan aktivitas ataupun tugas yang diberikan pada dirinya bagaimana penyelesasian masalah yang dihadapai, cara apa yang digunakan itu akan sangat berpengaruh untuk  melihat mental miskin pada diri seseorang. Bahwa mental miskin sendiri merupakan tindakan korupsi, mencuri, kikir, dan merasa bahwa dirinya kurang serta merasa dirinya tidak sanggub untuk melakukan suatu tanggung jawab dari pengertian mental miskin itu sendiri sudah menjelaskan mengidentifikasi seseorang memilki mental miskin ketika melakukan tindakan yang dianggap sebagai mental miskin hingga menjadi kebiasaan pada dirinya ditambah manusia itu mahluk yang kompleks dan begitu rumit mempelajari sikap dan tingkah manusia begitu sulit karena akan banyak sekali faktor yang akan mempengaruhi keadaan mental seseorang dari budaya,individu lain, lingkungan, keluarga, spiritual dan kondisi ekonomi bisa mempengaruhi kondisi mental seseorang. Jika dibiarkan ini akan menjadi suatu masalah yang serius untuk kondisi bernegara serta bermasyarakat di indoensia lalu bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Keluar dari Kondisi Mental Miskin

Mengatahui semua sumber dan bagaimana mental miskin dapat mempengaruhi dalam bermasyarakat maupun bernegara kemudian bagaimana keluar dari kondisi seperti ini, agar rantai mental dapat dihetikan demi kesejahteraan hingga masyrakat dapat berkembang menjadi manusia manusia yang baik. Apa yang mesti untuk menghentikan ini semua? Siapa saja terlibat? Untuk menjawab itu semua harus melihat bagaimana  mental miskin akhirnya dapat mempengaruhi kondisi lingkungan yang ada. 

Mental miskin terjadi dikarenakan banyak faktor seperti yang sudah dibahas bahwasannya lingkungan dan pendidikan menjadi faktor penting mempengaruhi mental dan cara berpikir seseorang dalam menanggapi suatu hal maka solusi yang terbaik untuk mengatasi mental masyarakat adalah dengan pemerataan pendidikan yang baik bagi masyarkat serta mampu menciptakan kesejahteraan dilingkungan masyrakat. Kemudian peran orang tua begitu penting dalam mendidik tumbuh kembang sang anak hingga dewasa nantinya pola asuh anak akan sangat mempengaruhi cara ia memandang dunia dan menyelesaikan masalahnya. Kita semua harus sadar akan hal ini dan sudah menjadi tugas bersama dalam menyelesaikan tantangan ini demi menciptakan kesejahteraan yang baik pada kehidupan yang akan datang. Dalam mencapai ini bukan sesuatu yang mudah untuk dapat kita lakukan jika sendirian peran pemerintah, masyarakat serta keluarga merupakan faktor faktor penting dalam penyediaan kasih sayang dan pola pikir pada semua kalangan dari muda ataupun tua apalagi kita harus optimis pada indonesia emas 2045 menjadi target,

  • Bahwa mental miskin menjadi suatu hal yang mesti dapat ditangani dan tidak boleh hanya dipandang sebelah mata saja dengan melihat kondisi indoensia maraknya kasus korupsi yang dilakukan aparatur negara menjadikan bukti bagaimana mental miskin hal yang serius. Mental miskin merupakan kondisi dimana seseorang merasa dirinya kurang dan merasa tidak mampu serta perilaku kikir, rakus dan korupsi. 

  • Polemik terjadi di indonesia akhirnya berdampak pada sistem pemerintahan dan perpolitikan yang akan berefek pada masyarakat nantinya jika tidak segera diimbangi dengan pendidikan serta menciptakan lingkungan yang sejahtera rantai mental miskin tak akan mudah untuk dilepaskan dan malah menciptakan kembali mental mental miskin lainnya pada generasi yang baru karena pola asuh dari orang tua menjadi faktor penting tumbuh kembang sang anak yang kemudian setelah dewasa bagaimana cara ia memandang dunia dan menyelesaikan masalah dari kecil hingga ia dewasa saat di asuh. 

  • Masalah masalah ini menjadi tugas bersama dalam menciptakan kesejahteraan masyrakat demi kebaikan tatanan bernegara dengan soslusi yaitu peningkatan pendidikan guru, partai politik, dan para cendikiawan memiliki peran cukup penting dalam hal ini sebagai para pendidik dan pemberian pendidikan politik yang baik pada masyarakat kemudian lingkungan ini menjadi tugas bersama dalam perannya masyrakat, pemerintahan harus turut dalam menciptakan lingkungan yang baik bagaimana kebijkan yang diberikan pemerintah dalam mendukung peningkatan ligkungan hidup masyrakat, bagaimana kemudian mendukung program pemerintahan ini menjadi tugas bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun