Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Alasan Wings Group Selalu Berhasil Meresahkan Kompetitor

2 Juni 2023   12:58 Diperbarui: 5 Juni 2023   08:39 5658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wings Group merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) lokal terkemuka di Indonesia. Perusahaan yang bermula dari produksi sabun ini tumbuh pesat hingga memiliki ratusan SKU produk rumah tangga, perawatan diri, dan makanan. Wings group menjelma menjadi kompetitor yang perlu dimonitor oleh FMCG lokal dan internasional.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Wings Group menjadi follower yang selalu saja bisa mengambil porsi pasar. Bagaimana cara perusahaan yang berdiri 75 tahun ini bisa tumbuh dengan kokoh? Mengapa Wings Group menjadi kompetitor paling meresahkan?

Strategi me-too (amati-tiru-modifikasi terbaik)

dok pribadi
dok pribadi

Salah satu alasan Wings Group menjadi kompetitor paling meresahkan karena kemampuan amati, tiru, modifikasi (ATM) mereka. Wings Group mungkin bukan perusahaan pelopor sebuah produk tapi mereka follower yang pandai melihat momentum dan mendapatkannya. Cara mereka ini melalui me-too membuat mereka bersaing head-to-head dengan kompetitornya.

Produk wings bukan hanya melihat satu kompetitor tapi banyak kompetitor. Salah satu produknya yang terkenal "Mie Sedaap" merupakan produk me-too dari Indomie milik Indofood. Mereka juga mengeluarkan "Ciptadent" untuk bersaing dengan Pepsodent milik Unilever. 

Unilever merupakan salah satu perusahaan yang paling sering diintai oleh Wing Group dalam peluncuran produk baru. Banyak produk Wings yang bersenggolan langsung dengan Unilever seperti Daia, Giv, So Klin, Nuvo, Emeron, dan Mama Lemon. Aksi ini tentu saja sah karena di pasar persaingan sempurna siapa saja dapat bersaing.

Rantai pasok efisien (harga produk murah)

its.ac.id
its.ac.id

Alasan kedua mengapa Wings Group meresahkan adalah harga produk yang mereka tawarkan. Wings menjual produk me-too mereka dengan harga lebih murah dibandingkan pesaing.

Hal ini membuat masyarakat yang didominasi oleh menengah ke bawah beralih ke produk Wings. Kemampuan menekan harga ini tidak lari dari rantai pasok mereka yang efisien.

klikindomaret.com
klikindomaret.com

Produk mereka yang terbaru "Milku" dijual dengan harga Rp3.100 sedangkan pesaing seperti "Ultra Milk" berharga Rp5.900 di Klik Indomaret.

Kemasan plastik mungkin menjadi salah satu alasan "Milku" bisa berharga murah tetapi tetap saja perbandingan harga yang ditawarkan sangat jauh. Penulis berasumsi Wings memiliki rantai pasok yang kuat hingga mampu menekan harga dengan kualitas yang tidak kalah baik. 

Penulis juga memerhatikan fenomena menarik di Milku. Saat pertama kali diluncurkan, penulis menemukan Milku di warung-warung pinggir jalan lalu seminggu kemudian muncul di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart.

Hal ini menunjukkan bagaimana distribusi produk wings group yang kuat untuk mencapai konsumen tingkat akhir. Berdasarkan hal tersebut, penulis juga berasumsi mereka memiliki supplier yang memadai untuk membuat produk menjadi murah. 

Kemampuan adaptasi pasar

dok Wings Food
dok Wings Food

Terlepas dari kemampuan amati-tiru Wings Group, perusahaan ini sukses karena mampu membaca dan beradaptasi dengan pasar. Pada saat tren cofee shop mulai meningkat di 2018, Wings Food mengambil peruntungan dengan meluncurkan Golda Coffee. Januari 2022, Kopi Kenangan mengeluarkan kopi kemasan botol dan Wings Food merespon dengan meluncurkan Golda Cappuccino pada April 2022. 

Kemampuan membaca pasar dan beradaptasi dengan permintaan konsumen merupakan hal wajib bagi perusahaan tapi Wings Group membawa konsep ini dengan momentum yang berbeda.

Saat Indomie sudah sangat terkenal, Wings Food menyadari permintaan mie sangat besar hingga turut mengeluarkan Mie Sedaap. Saat pandemi covid, mereka juga mengeluarkan masker medis Wings Care Protector dan Hand Sanitizer melalui Nuvo. Kemampuan membaca, adaptasi pasar dan berani mengambil langkah ATM membuat Wings Group melangkah ke depan.

Wings Group setidaknya selalu dapat mengambil 10 sampai 15 persen pangsa pasar pesaing melalui produk ATM mereka. Mereka memang bukan inovator pencipta produk baru seperti Unilever, tetapi mereka selalu berada tepat di belakang mengintai produk potensial kompetitor. Kompetitor yang sudah senang menguasai 55 persen pangsa pasar terpaksa mengelus dada melihat pasarnya berkurang.

Ibarat peribahasa Wings Group ke sawah tidak berlubuk, ke sawah tidak berarang dan orang mandi bersiselam, Wings mandi bertimba. Kehadiran Wings Group membuat persaingan menjadi sempurna dan konsumen memiliki banyak pilihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun