Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Transformasi Bank BRI Brilian?

7 April 2023   09:08 Diperbarui: 9 April 2023   06:58 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram.com/rianibram
instagram.com/rianibram

Pada tahun 2019, ke ulang tahun 124 BRI meluncurkan BRI Private untuk mengejar crazy rich atau High Net Worth Individual (HNWI) di Indonesia. Layanan BRI Private mewajibkan nasabah memiliki minimal uang Rp15 miliar sebagai kualifikasi aset under management. Penulis melihat BRI menyadari jangkauan BRI untuk masuk ke masyarakat atas cukup berat bersaing dengan BCA dan Mandiri, mereka sekarang fokus ke BRI Prioritas.

Berbeda dengan BRI Private, BRI Prioritas mewajibkan nasabah cukup memiliki portofolio keuangan minimal Rp500 juta. Tentu saja Rp500 juta jauh lebih rasional mengingat pasar BRI fokus di UMKM. Layanan BRI Prioritas juga beragam meliputi hadiah saat berulang tahun, undangan eksklusif, potongan harga, layanan bepergian eksklusif, hingga jasa perencanaan studi ke luar negeri. Penulis langsung mengingat Sky Castle jika membaca perencanaan studi. 

Sejauh penulis lihat, langkah BRI untuk penetrasi nasabah prioritas cukup masif belakangan ini dengan melakukan gathering dan masuk ke barisan artis/tokoh terkenal di Indonesia. BRI yang awalnya fokus ke UMKM secara pelan dan pasti merambah ke pasar menengah atas. Hal ini masuk akal jika mengingat setiap UMKM yang naik kelas, ownernya juga pasti memiliki hasrat untuk kenaikan pridenya dan BRI menawarkan jawabannya.

 

emitennews.com
emitennews.com
Selain dari tiga di atas, sebenarnya BRI masih banyak melakukan inovasi seperti BRI Venture hingga cara untuk menjamin kualitas dan menjaga pasar seperti peluncuran satelit BRIsat di 2016, perbaikan kualitas mobile banking hingga layanan penukaran uang lebaran di kapal sebelum lebaran. Setiap langkah yang dilakukan BRI terlihat dengan baik yang tercermin dari laba bersih Rp51 triliun! Sekarang setelah BRI menjadi holding ultra mikro, BRI memiliki akar yang kuat di UMKM dan dengan mudah fokus ke menengah atas. 

BRI memiliki pilar yang tidak mudah goyah. Transformasi BRI juga brilian yang fokus ke umkm merangkak ke kelas menengah atas.  Pertanyaan yang tersisa, apakah BRI berhasil merebut pasar menengah atas atau apakah bank lain berhasil mengejar bank BRI? Pembaca dan penulis akan melihat bagaimana persaingan bank di Indonesia selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun