Lari termasuk olahraga yang katanya mudah dan murah. Olahraga lari hanya mewajibkan untuk memiliki sepatu lari dan tidak memerlukan latihan khusus. Siapa saja dapat berlari di lapangan mana saja tanpa memerlukan biaya mahal.
Belakangan lari menjadi olahraga yang sering muncul di sosial media. Banyak tokoh terkenal yang mengikuti lomba lari sekedar 5 km atau 10 km. Banyak pemeran drakor bahkan melakukan adegan olahraga lari untuk menjernihkan pikiran.
Mengapa penulis memilih berlari saat banyak pikiran? Mengapa lari bisa mengurangi stres?
Lari dan Stres
Judul yang sedikit memalukan "lari dan stres", jarak tempuh lari penulis memang semakin jauh jika memang lagi di puncak banyak pikiran.
Bisa dilihat dari foto, Desember berlari sejauh 40 km dan di Januari meningkat ke 60 km. Lari menjadi olahraga yang terlihat mudah namun membutuhkan tekad yang kuat apalagi untuk sejauh 10 km.Â
Penulis sendiri merasakan ada perbedaan besar saat bisa melakukan lari 10 km dibanding 5 km. Sense of achievement yang didapatkan terasa beda.
Mengapa lari 10 km bisa mengurangi stres?
Menghirup udara segar
Mencari udara yang bersih terutama yang tinggal di perkotaan sangat sulit. Pagi hari menjadi pilihan utama jika ingin lari jarak jauh.
Lari 10km biasanya menghabiskan waktu sekitar 1-1,5 jam untuk pelari biasa dan 45-55 menit untuk pelari yang sudah profesional.
Dengan kata lain, pemilihan tempat dan jam lari menjadi hal penting untuk lari jarak jauh.
Penulis biasanya memilih lari di lapangan yang masih asri jika berada di daerah perkotaan atau keliling tempat jika di kabupaten/pedesaan.
Untuk mendapatkan udara yang masih segar, penulis memilih berlari dari pukul 05:30 hingga selesai pukul 06:35. Pemilihan jam penting untuk menghindari heat stroke.
Menghirup udara segar meningkatkan kadar oksigen dalam darah, sehingga semakin banyak oksigen yang beredar ke otak. Menghirup udara segar memberikan energi ke tubuh dan meningkatkan fokus. Menghirup udara segar juga dapat membuat seseorang berpikiran lebih jernih dan tajam yang berpengaruh ke aktivitas setelah olahraga.
Meningkatkan Mood
Olahraga merespons tubuh untuk menghasilkan hormon endorfin sebagai pereda rasa sakit (meredakan stres dan rasa ketidaknyamanan). Semua olahraga menghasilkan setidaknya hormon endorfin, tapi penulis lebih memilih lari. Lari setidaknya menghasilkan tiga hormon kebahagiaan, yaitu Endorfin, Serotonin, dan Dopamin.
Lari membuat tubuh menghasilkan hormon serotonin (terutama lari di alam). Hormon serotonin berfungsi untuk menstabilkan suasana hati, memberikan perasaan sejahtera, dan mengurangi kekhawatiran. Serotonin dihasilkan tubuh jika berada di alam dan berada di bawah sinar matahari.
Sesuai faktor pertama, yaitu lokasi. Berlari jarak jauh di alam memberikan sensasi yang berbeda. Melihat alam (warna hijau) memiliki efek membawa pikiran rileks. Rasa dipeluk oleh hangatnya matahari dan dimanjakan oleh alam, menenangkan pikiran. Inilah sebabnya penulis suka berlari di alam salah satunya sambil melihat kebun selada air dan mandi di sekitar mata air.
Hormon yang tidak kalah penting dihasilkan saat berlari adalah hormon dopamin. Hormon dihasilkan tubuh jika berhasil menyelesaikan tugas atau merayakan keberhasilan. Penulis sendiri merasa pikiran tenang/bahagia setelah berlari di pagi hari.Â
Saat kebanyakan orang bangun jam 7 pagi lalu pergi beraktivitas, penulis sendiri merasa sudah produktif karena telah berolahraga. Perasaan siap untuk menaklukkan dunia timbul karena satu aktivitas sudah dilakukan dengan baik.Â
Hormon dopamin membuat seseorang merasa dalam keadaan baik dan memotivasi seseorang melakukan hal yang ia sukai. Jika ia menyukai pekerjaannya, ia akan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Meningkatkan rasa percaya diri
Lari meningkatkan rasa kepercayaan diri dan membuat diri terlihat percaya diri. Lari jarak jauh termasuk olahraga berat yang melatih nafas dan jantung. Jika dihadapkan dalam kondisi tertentu, penulis tidak terlihat cemas dan panik (terlihat percaya diri) karena sudah terlatih mengatur nafas dan detak jantung.
Selain dapat mengatur kecemasan, rasa percaya diri tumbuh karena memiliki tubuh yang ideal. Lari jarak jauh seperti 10 kilometer biasanya membakar kalori hingga 716 kkal atau setara Indomie goreng jumbo ditambah 3 keping oreo. Lari membuat rasa percaya diri meningkat bukan hanya karena tubuh ideal, tapi positivitas yang dapat disebarkan
Mencari teman yang positif merupakan hal baik tapi sulit dilakukan di era seperti sekarang. Daripada mencari teman yang positif, bisa memulai dengan menjadi pribadi yang positif. Menjadi pribadi yang positif saat memiliki tubuh ideal menjadi nilai lebih untuk menyebarkan kebaikan.
Lari jarak jauh memberikan efek yang begitu besar dalam perubahan gaya hidup. Sama seperti orang yang terbiasa gym/olahraga lainnya, penulis juga akan merasa ada yang kurang jika tidak berolahraga dalam satu minggu. Lebih dari itu, lari memberikan kualitas tidur yang baik dan berdampak ke pekerjaan.Â
Tidak semua pelari pemula bisa lari sejauh 10 km. Anak muda berusia 20 - 25 tahunan bahkan sulit untuk berlari 5 km. Sense of achievement karena berasa beda juga meningkatkan mood. Banyak Bagaimana tertarik untuk menjadikan lari jarak jauh sebagai pelarian kalau stres? Kamu bisa mulai dari lari 2 km dan naik menjadi 5 km.
