Mohon tunggu...
Geraldo Horios
Geraldo Horios Mohon Tunggu... Lainnya - 没有人 v ホセ

menulis saat banyak pikiran

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengapa Sekelas Unilever Indonesia Tergelincir Menjaga Pangsa Pasar?

3 Maret 2023   13:10 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:11 9042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
web PT Unilever Indonesia Tbk

UNVR tergelincir menjaga pasarnya karena salah langkah melihat pola konsumen yang secara tiba-tiba berubah. UNVR salah langkah mendapatkan konsumen yang middle. The money was there but UNVR couldn't get it.

Agresivitas Kompetitif Pesaing

web scarlettwhitening.com
web scarlettwhitening.com

Perubahan pola dan daya beli konsumen tidak akan terjadi secara drastis jika tidak ada pesaing. Shifting strategi bisnis pesaing produk personal care UNVR sangat agresif. Salah satu pesaing yang sangat agresif adalah Paragon.

Paragon melalui produknya Wardah, Emina, Kahf, dan Make Over secara gamblang memposisikan dirinya sebagai pemain penting di pangsa pasar personal care. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan produknya di retail dan e-commerce. Sayangnya pesaing UNVR bukan hanya satu perusahaan tetapi banyak perusahaan lokal dan internasional yang secara tiba-tiba meluncurkan produk personal care. 

Jika dilihat secara kasar, produk personal care nasional yang secara tiba-tiba mendominasi adalah Scarlett, MS Glow, dan Somethinc. Sedangkan perusahaan internasional yang juga ikutan bersaing adalah Skintific, Innisfree, Nature Republic. Mereka merupakan brand yang sudah ada sebelum pandemi tetapi berhasil mendapatkan konsumen middle dengan baik saat pandemi.

Brand-brand di atas menjadi pesaing produk unggulan personal care UNVR seperti Vaseline, Citra, Fair and Lovely, Tresemme, Sunsilk, dan Clear. Meskipun pesaing di atas belum mengeluarkan produk sachet sampo di pasar, hanya tinggal menunggu waktu untuk Unilever Indonesia semakin tergelincir.

Meskipun data pangsa pasar Unilever Indonesia tidak ada/tidak bisa diakses, penulis sangat yakin bahwa pangsa pasar Unilever Indonesia turun drastis jika dibandingkan tahun 2018. Unilever Indonesia gagal untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat karena harus merebut kembali pelanggan yang sudah beralih. 

Mengembalikan konsumen yang sudah beralih produk merupakan hal yang sulit, terutama jika produk pesaing berkualitas baik. Meskipun Unilever Trust in Inovation, Perusahaan nasional dan perusahaan global juga mengelontarkan uang cukup banyak untuk inovasi produk. Salah satu langkah UNVR mengembalikan pangsa pasar dengan mengoptimalkan keunggulan kompetitif di rantai distribusi, marketing on store, dan lainnya sebagai perusahaan multinasional. 

Pertanyaannya, apakah setelah mengoptimalkan keunggulan kompetitif dan melakukan pemasaran secara masif akan mengembalikan konsumen yang pergi?

Pembaca dan penulis akan melihat bagaimana langkah perusahaan yang berumur 89 tahun ini mengembalikan pangsa pasarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun