Di dunia usaha, awal pembentukan hubungan pembeli dan penjual hanya sebatas kebutuhan pembeli yang penjual sediakan. Persaingan usaha semakin sulit terutama jika banyak penjual yang menjual barang yang sama, hal ini terjadi di pasar dan beberapa industri. Jika pembaca sering belanja ke pasar, pasti memahami sulitnya penjual baru untuk membaur dan mengakuisisi pelanggan.Â
Di kondisi ekonomi yang sulit, penjual makin saling sikut karena menyesuaikan ekonomi pembeli. Penjual perlu strategi untuk membuat pelanggan lebih memilih membeli di tempatnya dibanding yang lain.Â
Berbeda dengan pebisnis yang bertransaksi secara online, penjual atau salesperson memiliki pendekatan yang berbeda dengan konsumen karena bertransaksi tatap muka.Â
Penjual memahami pentingnya memiliki pembeli untuk membeli secara terus menerus/repeat order di tempatnya. Jika penjual memahami konsep ini, kenapa masih banyak penjual yang gagal mendapatkan pelanggan tetap?
1. Tidak Menjaga Kualitas dan Kuantitas Barang
mencampurkan beras eceran grade kurang baik ke beras eceran kualitas bagus atau sekedar mencampurkan barang lama dengan barang baru".Â
Kualitas barang merupakan daya tarik pertama yang mengantarkan pembeli berbelanja kembali. Banyak penjual memahami pentingnya kualitas, tapi ada saja penjual yang memiliki niat buruk seperti "
Pembeli yang terbiasa belanja di pasar biasanya tahu membedakan produk lama dengan baru atau membedakan kualitas. Bisa dilihat dari ibu-ibu yang memilih sendiri cabai di pasar, memilah ikan atau udang yang ingin di beli. Selain tidak jujur terhadap kualitas, biasanya pembeli yang potensial atau pelanggan bisa kecewa karena barang dagangan sudah habis.
Coba sisipkan beberapa barang kualitas baik ke pembeli yang dirasa potensial menjadi pelanggan tetap.Â
Penjual juga harus menyisakan barang yang memang harus disediakan untuk pelanggan setia sebelum habis. Tindakan ini akan membuat pembeli berpikir ia menerima perlakuan khusus.Â
Perlakuan kecil saja membuat pembeli akan mengingat dan berbelanja kembali. Tentu saja penjual harus sudah menentukan kapan biasanya pembeli berbelanja dan kemana barangnya berakhir jika pembeli tidak berbelanja.
2. Keramahan dan Pembawaan Diri